Rabu, 18 Oktober 2017

Kinetic Control and Thermodynamic Control

di Oktober 18, 2017
Reaksi biasanya terjadi dibawah kontol kinetik atau kontrol termodinamik. Perbedaan ini berdasarkan tingkat kebalikan reaksi (dari produk ke reaktan) dibawah kondisi spesifik. Jika reaksi kebalikan nya cepat, kesetimbangan akan dicapai dengan cepat. Jika kesetimbangan dicapai dengan cepat, maka reaksi berada dibawah kontrol termodinamik. Jika reaksi kebalikan tidak dapat terjadi (atau sangat lambat) dengan kondisi reaksi, maka reaksi berada dibawah kontrol kinetik. Perbedaan tingkat dari reaksi terus atau kebalikan ditentukan dari energi aktivasi untuk kedua proses. Untuk reaksi dimanaberarti reaksi forward atau kebalikan sama, dan reaksi dibawah kontrol termodinamik. Sebaliknya, reaksi eksotermik dimana lebih besar, reaksi kebalikan akan lambat dan reaksi berada dibawah kontol kinetik (Sorrell, 2006). 

Penyusun produk hasil dari suatu reaksi diatur oleh kesetimbangan termodinamika dari suatu sistem. Apabila itu yang terjadi, maka penyusun dari suatu produk diatur oleh kontrol termodinamika dan perbedaan stabilitas antara produk pesaing, seperti yang diberikan oleh perbedaan energi bebas, menentukan komposisi produk. Secara alternatif, komposisi suatu produk dapat diatur oleh persaingan dari penyusun dari produk itu sendiri yang dinamakan kontrol kinetic.

Jadi setiap reaksi pembentukan produk secara bersaing dan berturut-turut dalam mencapai kesetimbangan, komposisi produk akan menunjukkan kestabilan dan reaksi tersebut berada di bawah kontrol termodinamika. Jika komposisi produk diatur oleh tingkat persaingan, maka reaksi di bawah kontrol kinetik. Jadi suatu reaksi dapat berada dibawah kontrol kinetic atau termodinamik, tergantung pada kondisinya (Carey dan Sunberg, 2007).

Reaksi E1 terjadi dengan kontrol termodinamik, yang menandakan bahwa pembentukan dari produk yang lebih stabil lebih menonjol (kemungkinan lain adalah kontrol kinetic, dimana produk yang lebih cepat terbentuk lebih menonjol). Alkane dengan substitusi yang tinggi tergolong lebih stabil. (E)-alkana juga lebih stabil dibandingkan (Z)-isomer dan trans-isomer lebih stabil dibandingkan cis isomer. Reaksi eliminasi yang terjadi dibawah kontrol termodinamik akan menghasilkan produk Saytzeff
Gambar 1. Reaksi Eliminasi E1 dari 2-propanol
Reaksi tersebut menunjukkan kontrol termodinamik dalam reaksi eliminasi E1 dari 2-propanol. Tahap pertama terbentuk intermediet karbokation, dan tahap kedua menghasilkan produk isomer. Kedua produk terbentuk dari intermediet karbokation yang sama, dan kedua energi nya berbeda (Sorrell, 2006). 
Gambar 2. Reaksi pembentukan enol dan keton dari anion enolat
Keton lebih stabil dibandingkan enol, tetapi perubahan anion enolat menjadi keton memerlukan energi aktivasi yang tinggi daripada energi untuk mengubah anion enolat menjadi enol (Gambar 1). Jika energi cukup terpenuhi untuk reaktan mengatasi kedua rintangandankemudian energi yang cukup tersedia untuk mengubah keton, enol dan enolat dan kesetimbangan tercapai. Dibawah kondisi bolak balik, produk yang lebih stabil (keton) akhirnya terbentuk, dengan distribusi diantara dua produk yang diatur oleh perbedaan entalpi (diasumsikan). Karena perbedaan ini lebih baik dari kilokalori per mol, campuran produk didominasi oleh produk yang lebih stabil. 
Gambar 3. Kontrol kinetik (R→P2) dan termodinamik (R→P1) dari protonasi anion enolat pada aseton.
Berdasarkan gambar 3 terdapat 4 tahap reaksi yaitu sebagai berikut :
1. Deprotonasi dari enol untuk memperoleh anion enolat
2. Protonasi dari anion enolat untuk memperoleh keton
3. Deprotonasi keton untuk memperoleh anion enolat
4. Protonasi anion enolat untuk memperoleh enol

Protonasi dari anion enolat untuk membentuk enol memiliki energi aktivasi terendah dan oleh karena itu reaksi paling cepat. Jika kita dapat memaksa reaksi ini menjadi lambat, kita dapat menghasilkan enol dari anion enolat. Dibawah kondisi ini (contoh pada temperature rendah), reaksi akan berada di bawah kontrol kinetik. Jika sebaliknya kita menggunakan temperature yang labih tinggi pada keempat reaksi secara cepat, kesetimbangan dapat dicapai dan menghasilkan keton yang lebih stabil. Untuk beberapa reaksi, dimungkinkan untuk mengubah kontrol kinetic menjadi kontrol termodinamik. Reaksi yang terjadi pada temperature rendah pada umumnya berlaku kontrol kinetic, tetapi temperatur  spesifik dimana dominan termodinamik bergantung pada reaksi spesifik menjadi pertimbangan. Pada kasus spesifik, protonasi dari anion enolat pada umumnya tidak tepat untuk kontrol kinetic dalam kondisi tertentu (Fox dan Whitesell, 2004). 


DAFTAR PUSTAKA

Carey, F.A dam R.J. Sundberg. 2007. Advanced Organic Chemistry Part A : Structure and Mechanisms Fifth Edition. Virginia : Springer.  
Fox, M.A dan J.K. Whitesell. 2004. Organic Chemistry Third Edition. London : Jones and Bartlett Publishers. 
Sorrell, T.N. 2006. Organik Chemistry Second Edition. California : University Science Books. 


Pertanyaan :
1. Bagaimana pengaruh kontrol kinetika dan kontrol termodinamika terhadap energi yang dihasilkan dari suatu reaksi?
2. Bagaimana pengaruh suhu terhadap reaksi pembentukan enol dan keton?
3. Mengapa pembentukan enol oleh anion enolat lebih cepat dibandingkan pembentukan keton? 

13 komentar:

vindi annisa mengatakan...

Hai Becek :)
Terimakasih atas informasinya mengenai kontrol kinetik dan termodinamika. Disini saya akan mencoba menjawab pertanyaan yang Anda ajukan. Menurut saya, untuk pengaruh kontrol kinetik maka energi yang dihasilkan akan lebih besar karena kontrol kinetika berhubungan dengan semakin cepatnya produk dihasilkan jadi kan dibutuhkan energi lebih besar. Sedangkan, untuk kontrol termodinamik pengaruhnya adalah energinya lebih kecil karena dia menghasilkan produk yang stabil. Dimana, suatu senyawa yang stabil cenderung memiliki energi yg lebih kecil.

vindi annisa mengatakan...

Nah untuk pertanyaan yg kedua, kalau suhu rendah maka yang terbentuk enol karena energi aktivasi rendah sehingga cepat terbentuk, kalau digunakan suhu tinggi yang terbentuk keton yand lebih stabil
Terimakasih. Semoga membantu :)

nafisah amri mengatakan...

menurut saya energy produk yang lebih stabil adalh energy yang dihaslkan oleh control termodinamik, jadi jika suatu reaktan memiliki energi pembentukkan yang tinggi maka reaksi itu tidak bias berjalan jika tidak diberikan pemanasan, mak dari itu dipluknan suhu yang tinggi , dan untuk kestabilan dariproduk,seperti yang kita ketahui produk termodinamik akan memiliki produk yang lebih stabil energinya. terimakasih

Giotama Demando mengatakan...

Materi yang sangat menarik sekalii..
Menurut saya, karena kontrol kinetika terjadi dengan laju yang cepat sehingga memaksa produk untuk terbentuk lebih cepat yang menyebabkan energi nya besar. Sedangkan untuk kontrol termodinamika kebalikannya, karena pada kontrol ini yang diinginkan adalah produk yang stabil, sehingga energi nya relatif kecil.

Enol kurang stabil dari pada keton, sehingga saat suhu rendah yang terbentuk enol sedangkan saat suhu tinggi yang terbentuk keton.

Kurnia Nastira Ningsih mengatakan...

Terimakasih atas penjabarannya

Saya akan mencoba menjawab pertanyaannya

Hubungan kontrol terhadap energi yaitu
Kontrol kinetik biasanya pada reaksi irreversibel yang artinya memerlukan energi besar untuk membalikkan produk menjadi reaktan

Sedangkan kontrol termodinamik pada reaksi reversibel yang memerlukan energi kecil untuk membalikkan produk ke reaktan hingga dicapai produk stabil

Dan pertanyaan kedua
Hubungannya dengan suhu
Semakin tinggi suhu, maka reaksi akan cepat terjadi
Sehingga produk keton akan cepat terbentuk yang merupakan produk stabil
Sedangkan produk enol memang cepat terbentuk walaupun tanpa ada pengaruh suhu

Sekian
Semoga membantu 😊

Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Unknown mengatakan...

Terimakasih saudari nafisah telah menjawab pertanyaan yang saya ajukan. semoga infonya bermanfaat ya :)

Unknown mengatakan...

Terimakasih saudara giotama telah menjawab pertanyaan yang saya ajukan. semoga infonya bermanfaat ya :)

Unknown mengatakan...

Terimakasih saudari kurnia telah menjawab pertanyaan yang saya ajukan. semoga infonya bermanfaat ya :)

Chemistman mengatakan...

terimakasih saudara becek disni saya akan mencoba menjawab dimana pada reaksi kinetik menggunakan energi yang besar dan cenderung kurang stabil
sedangkan termodinamika melihat dari kestabilan suatu senyawa tersebut dengan tingkatan energi yang biasanya lebih kecil pula
pada suhu tinggi akan lebih terbentuknya keton dibanding enol

Unknown mengatakan...

menurut saya, pengaruh kontrol kinetik terhadap energi yaitu akan menghasilkan energi yang besar dengan cepatnya laju reaksi yang berlangsung,sedangkan untuk pengaruh kontrol termodinamik terhadap energi yaitu akan menghasilkan energi yang kecil karna produk yang dihasilkan adalah stabil

Unknown mengatakan...

saya akan mencoba menjawab pertanyaan yang anda berikan. untuk pertanyaan pertama hubungan energi dengan kontrol kinetik dan termodinamika adalah akan banyak dibutuhkan energi pada kontrol kinetik dikarenakan pada kontrol ini alan dihasilkan produk yang terbentuk secara cepat sehingga dibutuhkan energi yang lebih besar, sedangkan umtuk kontrol termodinamika energi yang dibutuhkan cenderung kecil karena akan menghasilkan produk yang stabil tanpa memperhatikan kecepatan terbentuknya produk.

untuk pertanyaan kedua pada suhu yg tinggi reaksi akan semakin cepat terbentuk, sehingga pembentukan keton akan semakin tinggi pada subu yang tinggi pula.

maaf jika jawaban saya kurang tepat :)

Dyah miranti devy mengatakan...

Terimakasih atas materi yang saudari becek sampaikan, semoga dapat bermanfaat untuk kita:)
saya akan mencoba menjawab pertanyaan yang anda ajukan, dimana hubungan antara kontrol kinetika dan juga kontrol termodinamika dapat dilihat dari energinya, dimana lebih besar energi yang di gunakan untuk reaksi yang irreversible (kontrol kinetika) dibandingkan reversibel (kontrol termodinamika), dikarenakan untuk membolak balikan suatu produk menjadi reaktan membutuhkan energi yang lebih besar, sedangkan apabila reaksi yang memiliki kesetimbangan maka tidak memerlukan energi yang besar

Pertanyaan kedua
kestabilan keton lebih besar daripada enol
Pada suhu yang tinggi reaksi akan lebih stabil dan tentuk keton sedangkan pada suhu rendah akan terbentuk enol

Posting Komentar

 

Kimia Organik Sintesis Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review