Functional Group Manipulation

Gugus Pelindung

                Gugus pelindung atau gugus proteksi adalah suatu gugus fungsional yang digunakan untuk melindungi gugus tertentu supaya tidak turut bereaksi dengan pereaksi atau pelarut selama proses sintesis kimia berlangsung. Dalam banyak preparasi senyawa organik, beberapa bagian spesifik pada molekul tidak dapat bertahan pada kondisi reaksi atau pereaksi yang digunakan. Sehingga, bagian tersebut, atau gugus, harus dilindungi.

A.    Gugus Pelindung pada Alkohol

                Gugus pelindung yang umum untuk alcohol yaitu gugus pelindung eter. Eter merupakan gugus fungsi organic yang reaktif. Gugus pelindung alcohol dapat dikelompokkan dalam beberapa kategori berikut :

(a)   Gugus pelindung silyl eter

 

Contoh gugus pelindung silyl eter yaitu : 

 

Reaksi

Basa yang dapat digunakan yaitu pyridine, DMAP, 2,6-Lutidine dan imidazole. Berikut merupakan reaksi alcohol dengan gugus pelindung Tert-Butyldimethylsilyl ethers (TBDMS)

Deproteksi dari gugus pelindung silicon-base

(a)   Methoxymethyl (MOM) ether

                Gugus metoksimetil (MOM) eter pada umumnya digunakan untuk melindungi gugus hidroksida. Selain itu, juga dapat melindung gugus amino.  Metoksi metil (CH₃OCH₂- atau MOM) termasuk kelompok eter (contohnya gugus hidoksil diproteksi dengan memberikan eter MOM ), namun sebenarnya merupakan contoh dari asetal yang yang dihidrolisis dengan asam. Gugus MOM dibentuk dengan mereaksikan alkohol dengan basa (seperti NaH dan THF) dan kloro metil eter (ClCH₂CH₃) yang sangat reaktif. Karena gugus MOM adalah asetal, sehingga dapat dilepas menggunakan hidrolisis asam. Secara umum, asam encer dalam ko-solven organik telah terbukti efektif. Penggunaan asam lemah Pyridinium p-Toluenesulfonate dalam refluks t-BuOH atau 2-butanon sangat efektif untuk melepas MOM eter dari alkoholalilik.

 

A.    Aldehid dan Keton

Gugus pelindung Asetal

Cleavage nya yaitu hidrolisis dengan katalis asam (dilarutkan dalam HCl atau AcOH/H₂O atau TFA/H₂O atau p-TsOH dalam aseton). 

B.    Asam Karboksilat

(a)   Methyl Ester

(b)   Etil ester

(c)   Benzil Ester
 
Cleavage nya melalui hidrogenolisis : metode yang sangat mild untuk hampir semua gugus fungsi kecuali alkena, alkuna dan nitril. 

C.    Amino

Gugus pelindung Tert-Butyloxycarbonyl (BOC)

Cleavage

Oksidasi dan Reduksi

          Suatu oksidasi mengalami kehilangan densitas electron oleh karena, karena pembentukan ikatan antara karbon dan atom yang lebih elektronegatif (biasanya O,N atau halogen) atau melalui putusnya ikatan antara karbon dan suatu atom yang kurang elektronegatif (biasanya H). Sedangkan reduksi mengalami peningkatan electron oleh karbon, karena pembentukan ikatan antara karbon dengan atom yang kurang elektronegatif atau pemutusan ikatan antara karbon dan atom yang lebih elektronegatif.

          Berdasarkan definisi tersebutm reaksi klorinasi dar metana menghasilkan klorometana merupakan suatu oksidasi karena ikatan C-H putus dan ikatan C-Cl terbentuk. Oengubahan alkol klorida menjadi alkena melalui reagen Grignard diikuti oleh protonasi merupakan suatu reduksi, dikarena ikatan C-Cl putus, sedangkan ikatan C-H terbentuk.

Berikut merupakan tingkatan oksidasi dari senyawa organic

Daftar Pustaka
Hoffman, R.V. 2004. Organic Chemistry in Intermediet Text Second Edition. New Jersey : John Wiley & Sons. 

Mc Murry, J. 2012. Organic Chemistry Eight Edition. USA : Cengage Learning. 

Pertanyaan :
1. Mengapa untuk mendeproteksi MOM diperlukan asam?
2. Apakah proses deproteksi MOM eter dapat dilakukan dalam kondisi netral?
3. Bagaimana peran imidazole sebagai katalis dalam
reaksi alcohol dengan gugus pelindung Tert-Butyldimethylsilyl ethers (TBDMS)?