Sabtu, 28 April 2018

Stereochemical Considering in Planning Synthesis

di April 28, 2018

Sintesis merupakan suatu proses yang terdiri dari perubahan  molekul sederhana menjadi molekul yang kompleks menggunakan reagen speifik yang berhubungan dengan reaksi yang diketahui dalam skema retrosintetik.  Setiap persiapan untuk melakukan sintesis senyawa target tergantung pada tolak ukur yang harus didefinisikan. Berikut merupakan kriteria yang mungkin
·         Jalur terpendek (time involved)
·         Jalur paling murah (cost of material)
·         Kebaruan dari jalur (patentability)
·         Jalur yang ramah lingkungan (avoidance of problematic waste)
·         Jalur yang paling sehat (avoidance of toxic intermediates and side products)
·         Jalur yang paling aman (lowest risk approach)
Analisis retrosintetik (retrosintesis) merupakan suatu teknik dalam mempersiapkan suatu sintesis, khususnya molekul organic kompleks, dimana kompleks molekul target (TM) direduksi menjadi struktur yang lebih sederhana, yang pada akhirnya mengarah pada identifikasi starting material (SM) dimana sintesis kimia dapat dikembangkan.
Sintesis dapat dikelompokkan menjadi 2 macam, yaitu
1.    Linear synthesis
Dalam sintesis linear, molekul target disintesis melalui siatu transformasi serial.
Karena sebagian besar hasil dari sintesis berdasarkan pada rute tunggal terpanjang pada molekul target, dengan panjangnya sintesis linear maka hasil akan lebih kecil.
2.    Convergent synthesis
Pada sintesis ini, fragmen kunci dari molekul target disintesis secara terpisah atau satu satu, lalu dicampur untuk membuat molekul target.
            Sintesis konvergen lebih pendek dan lebih efisien daripada sintesis linear dan menghasilkan produk lebih tinggi.
            Dalam retrosintetik analisis, molekul target diputuskan dengan kombinasi antar diskoneksi dan functional group interconversion (FGI). Istilah diskoneksi berhubungan dengan pemutuzn ikatan C-C dari suatu molekul untuk menghasilkan fragmen yang lebih pendek atau lebih sederhana.
            Functional group interconversion (FGI) merupakan proses konversi suatu gugus fungsi ke gugus lainnya. Misalnya alcohol menjadi aldehid, alkuna menjadi alkena.
            Konsep polarisasi ikatan pada gugus fungsi merupakan hal yang penting dalam diskoneksi. Diskoneksi ikatan berdasarkan polaritas akan menghasilkan dua pasang fragmen ideal yang disebut sinton. Sinton merupakan fragmen atau spesies yang ideal, yang dihasilkan dari diskoneksi ikatan selama retrosintetik.

Kita harus mempertimbangkan control stereokimia dalam metode sintesis. Pada senyawa cincin, contohnya, stereoselektifitas dapat diprediksi pada dasar analisis konformasi reaktan dan mempertimbangkan factor sterik dan stereoelektronik yang akan mempengaruhi pencapaian reagen. Dalam sintesis stereoselektive dari material kiral pada pembentukan rasemik, dibutuhkan control relative configuration pada semua pusat stereogenik. Dalam mempersiapkan sintesis, stereokimia mengakibatkan semua reaksi pembentukan ikatan rangkap baru, ring junction, pusat kiral harus dimasukkan dalam persiapan sintesis.  Jika suatu reaksi tidak stereoselektive, produk akan mengandung satu atau lebih diastereomer dari produk yang diinginkan. Ini memerlukan suatu pemurnian atau beberapa manipulasi untuk memperbaiki stereokimia. Untungnya, diastereomer ini biasanya terpisah, akan tetapi secara keseluruhan efisiensi dari sintesis menurun dengan setiap pemisahan.
Jika senyawa harus dihasilkan dalam bentuk murni secara enantiomer, suatu sintesis enansioselektive perlu dikembangkan. Ada empat pendekatan yang digunakan untuk memperoleh material murni secara enansiomer dengan sintesis. Salah satunya menggabungkan resolusi dalam mempersiapkan sintesis. Pendekatan ini termasuk menggunakan rasemik atau starting material kiral dan penyelesaian intermediet dalam sintesis. Dalam suatu sintesis yang berdasarkan resolusi, tahapan berikutnya harus memiliki 2 kriteria : (1) tidak mengganggu konfigurasi pada pusat stereokimia dan (2) pusat stereogenik yang baru harus diperkenalkan dengan konfigurasi yang benar ke pusat yang ada.
Pendekatan kedua yaitu menggunakan starting material yang secara enansiomer murni. Terdapat sejumlah material alami atau substansi turunan, yang tersedia dalam pembentukan enansiomer murni. Pendekatan ketiga pada sintesis enansioselektiv melibatkan penggunaan sejumlah stoikiometri chiral auxiliary. Ini merupakan material murni secara enansiomer yang dapat mengontrol stereokimia tahapan reaksi untuk menghasilkan produk dengan konfigurasi yang diinginkan. Jika chiral auxiliary telah mencapai tujuannya, maka dapat dieliminasi dari molekul. Pendekatan keempat yaitu menggunakan katalis kiral pada reksi yang menghasilkan satu atau lebih stereocenter, jika katalis beroperasi dengan efisien, maka material murni akan diperoleh.
            Sintesis dari molekul target yang mengandung satu atau lebih stereocenter (contohnya simetrik, karbon tetrahedral R atau S, alkena E atau Z) membutuhkan persiapan yang hati-hati.
Reaksi eliminasi melibatkan penghilangan gugus fungsi, bersama dengan β-hidrogen. Pertimbangan stereokimia pada reaksi eliminasi melibatkan hubungan dua gugus selama mekanisme, serta hubungan gugus yang tersisa pada produk alkena diakhir reaksi. Ketika terdapat pilihan, stabilitas produk menghasilkan produk stereokimia, misalnya alkena trans kurang sterik yang lebih disukai dibandingkan cis. Oleh karena itu, hubungan antara β-hidrogen dan gugus pergi berdasarkan mekanisme eliminasi.
Jika alkil halide ditreat dengan basa kuat maka akan mengalami reaksi eliminasi E2. Mekanisme satu tahap biasanya disebut hubungan anti-coplanar antara β-hidrogen dan gugus pergi. Adanya interaksi sterik dalam konformasi yang diinginkan dapat memperlambat atau mencegah reaksi E2 terjadi. Contoh reaksi eliminasi pada halosikloheksana yaitu 1-bromo-4-t-butylcyclohexane. Dalam konformasi kursi yang lebih stabil, gugus yang lebih besar berada pada posisi equatorial. Namun, halide dan β-hidrogen keduanya harus dalam posisi axial untuk menjadi anti-coplanar, sehingga konfomasi kursi perlu dibalik agar reaksi eliminasi E2 dapat terjadi.
Anti adisi alkena dihasilkan dari mekanisme bertahap : pembentukan kationik siklik intermediet seperti ion bromonium, diikuti oleh serangan balik nukleofil untuk membuka cincin. Contohnya pada mekanisme anti adisi Br2. Reaksi brominasi menghasilkan trans bromina jika bromine sekunder (Br-) mengalami penyerangan SN2 pada ion bromonium. Mekanisme lain melibatkan ion bromonium termasuk reaksi alkena dengan Br2/H2O (penambahan –Br dan –OH anti) dan Br2/ROH (penambahan –Br dan –OR anti). Perlakuan alkena dengan asam peroksida dalam air membentuk epoksida yang mengalami pembukaan cincin in situ untuk menghasilkan produk trans-diol. Stereoselektivitas trans juga pada reduksi logam terlarut pada alkuna.
Reference
Carey, F. A. dan R. J. Sundberg. 2001. Advanced Organic Chemistry Fourth Edition Part B : Reactions and Synthesis. New York : Springer.
Starkey, L. S. 2018. Introduction to Strategies for Organic Synthesis Second Edition. USA : John Wiley & Sons Inc.

Pertanyaan

1. Apa saja pendekatan yang digunakan untuk memperoleh material murni secara enansiomer menggunakan sintesis?
2. Mengapa senyawa 1-bromo-4-t-butylcyclohexane dapat mengalami reaksi eliminasi E2 jika dalam konformasi cis, sedangkan dalam konformasi trans tidak bisa?
3. Berikut merupakan suatu material target yaitu 2,4-pentadiol
Jika dilakukan diskoneksi, maka apa saja starting material yang diperoleh?  

56 komentar:

Resilta Khairunnnisah mengatakan...

terimakasih ica,
1. Pendekatan pertama yaitu menggabungkan resolusi dalam persiapan sintesis. Pendekatan ini termasuk menggunakan rasemik atau starting material kiral dan penyelesaian intermediet dalam sintesis. Pendekatan kedua yaitu menggunakan starting material yang secara enansiomer murni, baik alami maupun derivatnya. Pendekatan ketiga pada sintesis enansioselektiv melibatkan penggunaan sejumlah stoikiometri chiral auxiliary. Pendekatan keempat yaitu menggunakan katalis kiral pada reksi yang menghasilkan satu atau lebih stereocenter, jika katalis beroperasi dengan efisien, maka material murni akan diperoleh.

Unknown mengatakan...

terimakasih pemaparannya
3. Jika dilakukan diskoneksi pada C-3 dan C-4, maka dapat diperoleh starting material berupa 2-butanol dan asetaldehid. Kemungkinan lain yang mungkin yaitu dapat pula diperoleh starting material berupa aseton dan asetaldehid.

Unknown mengatakan...

Menurut saya 1. Pendekatan pertama yaitu menggabungkan resolusi dalam persiapan sintesis. Pendekatan ini termasuk menggunakan rasemik atau starting material kiral dan penyelesaian intermediet dalam sintesis. Pendekatan kedua yaitu menggunakan starting material yang secara enansiomer murni, baik alami maupun derivatnya. Pendekatan ketiga pada sintesis enansioselektiv melibatkan penggunaan sejumlah stoikiometri chiral auxiliary. Pendekatan keempat yaitu menggunakan katalis kiral pada reksi yang menghasilkan satu atau lebih stereocenter, jika katalis beroperasi dengan efisien, maka material murni akan diperoleh.
2. Hal ini dikarenakan pada senyawa 1-bromo-4-t-butylcyclohexane, gugus pergi dan β-hidrogen harus anti-coplanar agar terjadi reaksi E2. Pada konformasi trans, gugus pergi berada pada posisi equatorial. Sedangkan seharusnya halide dan β-hidrogen keduanya harus dalam posisi axial untuk menjadi anti-coplanar, sehingga konfomasi kursi perlu dibalik agar reaksi eliminasi E2 dapat terjadi.

Unknown mengatakan...

1. Pendekatan pertama yaitu menggabungkan resolusi dalam persiapan sintesis. Pendekatan ini termasuk menggunakan rasemik atau starting material kiral dan penyelesaian intermediet dalam sintesis. Pendekatan kedua yaitu menggunakan starting material yang secara enansiomer murni, baik alami maupun derivatnya. Pendekatan ketiga pada sintesis enansioselektiv melibatkan penggunaan sejumlah stoikiometri chiral auxiliary. Pendekatan keempat yaitu menggunakan katalis kiral pada reksi yang menghasilkan satu atau lebih stereocenter, jika katalis beroperasi dengan efisien, maka material murni akan diperoleh.
2. Hal ini dikarenakan pada senyawa 1-bromo-4-t-butylcyclohexane, gugus pergi dan β-hidrogen harus anti-coplanar agar terjadi reaksi E2. Pada konformasi trans, gugus pergi berada pada posisi equatorial. Sedangkan seharusnya halide dan β-hidrogen keduanya harus dalam posisi axial untuk menjadi anti-coplanar, sehingga konfomasi kursi perlu dibalik agar reaksi eliminasi E2 dapat terjadi.
3. Jika dilakukan diskoneksi pada C-3 dan C-4, maka dapat diperoleh starting material berupa 2-butanol dan asetaldehid. Kemungkinan lain yang mungkin yaitu dapat pula diperoleh starting material berupa aseton dan asetaldehid.

Giotama Demando mengatakan...

Hayy becekkk, lama tak jumpa jihoon kawe yaaa

1. Pendekatan pertama yaitu menggabungkan resolusi dalam persiapan sintesis. Pendekatan ini termasuk menggunakan rasemik atau starting material kiral dan penyelesaian intermediet dalam sintesis. Pendekatan kedua yaitu menggunakan starting material yang secara enansiomer murni, baik alami maupun derivatnya. Pendekatan ketiga pada sintesis enansioselektiv melibatkan penggunaan sejumlah stoikiometri chiral auxiliary. Pendekatan keempat yaitu menggunakan katalis kiral pada reksi yang menghasilkan satu atau lebih stereocenter, jika katalis beroperasi dengan efisien, maka material murni akan diperoleh.
2. Hal ini dikarenakan pada senyawa 1-bromo-4-t-butylcyclohexane, gugus pergi dan β-hidrogen harus anti-coplanar agar terjadi reaksi E2. Pada konformasi trans, gugus pergi berada pada posisi equatorial. Sedangkan seharusnya halide dan β-hidrogen keduanya harus dalam posisi axial untuk menjadi anti-coplanar, sehingga konfomasi kursi perlu dibalik agar reaksi eliminasi E2 dapat terjadi.
3. Jika dilakukan diskoneksi pada C-3 dan C-4, maka dapat diperoleh starting material berupa 2-butanol dan asetaldehid. Kemungkinan lain yang mungkin yaitu dapat pula diperoleh starting material berupa aseton dan asetaldehid.

Unknown mengatakan...

Hellowww kak icaa
Jika dilakukan diskoneksi pada C-3 dan C-4, maka dapat diperoleh starting material berupa 2-butanol dan asetaldehid. Kemungkinan lain yang mungkin yaitu dapat pula diperoleh starting material berupa aseton dan asetaldehid.

Unknown mengatakan...

3. Jika dilakukan diskoneksi pada C-3 dan C-4, maka dapat diperoleh starting material berupa 2-butanol dan asetaldehid. Kemungkinan lain yang mungkin yaitu dapat pula diperoleh starting material berupa aseton dan asetaldehid.

Unknown mengatakan...

hai ica, menurut saya
3. Jika dilakukan diskoneksi pada C-3 dan C-4, maka dapat diperoleh starting material berupa 2-butanol dan asetaldehid. Kemungkinan lain yang mungkin yaitu dapat pula diperoleh starting material berupa aseton dan asetaldehid.

vindi annisa mengatakan...

hai ica, menurut saya :
1. Pendekatan pertama yaitu menggabungkan resolusi dalam persiapan sintesis. Pendekatan ini termasuk menggunakan rasemik atau starting material kiral dan penyelesaian intermediet dalam sintesis. Pendekatan kedua yaitu menggunakan starting material yang secara enansiomer murni, baik alami maupun derivatnya. Pendekatan ketiga pada sintesis enansioselektiv melibatkan penggunaan sejumlah stoikiometri chiral auxiliary. Pendekatan keempat yaitu menggunakan katalis kiral pada reksi yang menghasilkan satu atau lebih stereocenter, jika katalis beroperasi dengan efisien, maka material murni akan diperoleh.

3. Jika dilakukan diskoneksi pada C-3 dan C-4, maka dapat diperoleh starting material berupa 2-butanol dan asetaldehid. Kemungkinan lain yang mungkin yaitu dapat pula diperoleh starting material berupa aseton dan asetaldehid.

Devi fitria mengatakan...

terima kasih atas materinya, menurut saya pendekatan yang digunakan untuk memperoleh material murni secara enansiomer menggunakan sintesis dapat melalui Pendekatan pertama yaitu menggabungkan resolusi dalam persiapan sintesis. Pendekatan ini termasuk menggunakan rasemik atau starting material kiral dan penyelesaian intermediet dalam sintesis. Pendekatan kedua yaitu menggunakan starting material yang secara enansiomer murni, baik alami maupun derivatnya. Pendekatan ketiga pada sintesis enansioselektiv melibatkan penggunaan sejumlah stoikiometri chiral auxiliary. Pendekatan keempat yaitu menggunakan katalis kiral pada reksi yang menghasilkan satu atau lebih stereocenter, jika katalis beroperasi dengan efisien, maka material murni akan diperoleh.

Unknown mengatakan...

terimakasih materinyaaa..

saya akan menjawab pertanyaan ketiga..
menurut saya,Jika dilakukan diskoneksi pada C-3 dan C-4, maka dapat diperoleh starting material berupa 2-butanol dan asetaldehid. Kemungkinan lain yang mungkin yaitu dapat pula diperoleh starting material berupa aseton dan asetaldehid

Unknown mengatakan...

Menurut saya untuk jawaban no. Pendekatan yang digunakan untuk mendapatkan enantiomer murni menggunakan sintesis yaitu Pendekatan pertama yaitu menggabungkan resolusi dalam persiapan sintesis. Pendekatan ini termasuk menggunakan rasemik atau starting material kiral dan penyelesaian intermediet dalam sintesis. Pendekatan kedua yaitu menggunakan starting material yang secara enansiomer murni, baik alami maupun derivatnya. Pendekatan ketiga pada sintesis enansioselektiv melibatkan penggunaan sejumlah stoikiometri chiral auxiliary. Pendekatan keempat yaitu menggunakan katalis kiral pada reksi yang menghasilkan satu atau lebih stereocenter, jika katalis beroperasi dengan efisien, maka material murni akan diperoleh.

Unknown mengatakan...

Menurut yonanda:
1. Pendekatan pertama yaitu menggabungkan resolusi dalam persiapan sintesis. Pendekatan ini termasuk menggunakan rasemik atau starting material kiral dan penyelesaian intermediet dalam sintesis. Pendekatan kedua yaitu menggunakan starting material yang secara enansiomer murni, baik alami maupun derivatnya. Pendekatan ketiga pada sintesis enansioselektiv melibatkan penggunaan sejumlah stoikiometri chiral auxiliary. Pendekatan keempat yaitu menggunakan katalis kiral pada reksi yang menghasilkan satu atau lebih stereocenter, jika katalis beroperasi dengan efisien, maka material murni akan diperoleh.
2. Hal ini dikarenakan pada senyawa 1-bromo-4-t-butylcyclohexane, gugus pergi dan β-hidrogen harus anti-coplanar agar terjadi reaksi E2. Pada konformasi trans, gugus pergi berada pada posisi equatorial. Sedangkan seharusnya halide dan β-hidrogen keduanya harus dalam posisi axial untuk menjadi anti-coplanar, sehingga konfomasi kursi perlu dibalik agar reaksi eliminasi E2 dapat terjadi.
3. Jika dilakukan diskoneksi pada C-3 dan C-4, maka dapat diperoleh starting material berupa 2-butanol dan asetaldehid. Kemungkinan lain yang mungkin yaitu dapat pula diperoleh starting material berupa aseton dan asetaldehid.

Malhatul Ulfa mengatakan...

Terimaksih atas materinya icha
1.Pendekatan pertama yaitu menggabungkan resolusi dalam persiapan sintesis. Pendekatan ini termasuk menggunakan rasemik atau starting material kiral dan penyelesaian intermediet dalam sintesis. Pendekatan kedua yaitu menggunakan starting material yang secara enansiomer murni, baik alami maupun derivatnya. Pendekatan ketiga pada sintesis enansioselektiv melibatkan penggunaan sejumlah stoikiometri chiral auxiliary. Pendekatan keempat yaitu menggunakan katalis kiral pada reksi yang menghasilkan satu atau lebih stereocenter, jika katalis beroperasi dengan efisien, maka material murni akan diperoleh.
2.Hal ini dikarenakan pada senyawa 1-bromo-4-t-butylcyclohexane, gugus pergi dan β-hidrogen harus anti-coplanar agar terjadi reaksi E2. Pada konformasi trans, gugus pergi berada pada posisi equatorial. Sedangkan seharusnya halide dan β-hidrogen keduanya harus dalam posisi axial untuk menjadi anti-coplanar, sehingga konfomasi kursi perlu dibalik agar reaksi eliminasi E2 dapat terjadi.
3.Jika dilakukan diskoneksi pada C-3 dan C-4, maka dapat diperoleh starting material berupa 2-butanol dan asetaldehid. Kemungkinan lain yang mungkin yaitu dapat pula diperoleh starting material berupa aseton dan asetaldehid.

Unknown mengatakan...

hai ica becek
1. Pendekatan pertama yaitu menggabungkan resolusi dalam persiapan sintesis. Pendekatan ini termasuk menggunakan rasemik atau starting material kiral dan penyelesaian intermediet dalam sintesis. Pendekatan kedua yaitu menggunakan starting material yang secara enansiomer murni, baik alami maupun derivatnya. Pendekatan ketiga pada sintesis enansioselektiv melibatkan penggunaan sejumlah stoikiometri chiral auxiliary. Pendekatan keempat yaitu menggunakan katalis kiral pada reksi yang menghasilkan satu atau lebih stereocenter, jika katalis beroperasi dengan efisien, maka material murni akan diperoleh.

Unknown mengatakan...

hay kak
1. Pendekatan pertama yaitu menggabungkan resolusi dalam persiapan sintesis. Pendekatan ini termasuk menggunakan rasemik atau starting material kiral dan penyelesaian intermediet dalam sintesis. Pendekatan kedua yaitu menggunakan starting material yang secara enansiomer murni, baik alami maupun derivatnya. Pendekatan ketiga pada sintesis enansioselektiv melibatkan penggunaan sejumlah stoikiometri chiral auxiliary. Pendekatan keempat yaitu menggunakan katalis kiral pada reksi yang menghasilkan satu atau lebih stereocenter, jika katalis beroperasi dengan efisien, maka material murni akan diperoleh.
2. Hal ini dikarenakan pada senyawa 1-bromo-4-t-butylcyclohexane, gugus pergi dan β-hidrogen harus anti-coplanar agar terjadi reaksi E2. Pada konformasi trans, gugus pergi berada pada posisi equatorial. Sedangkan seharusnya halide dan β-hidrogen keduanya harus dalam posisi axial untuk menjadi anti-coplanar, sehingga konfomasi kursi perlu dibalik agar reaksi eliminasi E2 dapat terjadi.
3. Jika dilakukan diskoneksi pada C-3 dan C-4, maka dapat diperoleh starting material berupa 2-butanol dan asetaldehid. Kemungkinan lain yang mungkin yaitu dapat pula diperoleh starting material berupa aseton dan asetaldehid.

Ayu mengatakan...

Selamat malam becek, terimakasih atas materi yg telah anda paparkan, baik sekali. Disini saya akan menambahkan jawaban dri pertanyaan yg diajukan sebagai berikutt:
1. Pendekatan pertama yaitu menggabungkan resolusi dalam persiapan sintesis. Pendekatan ini termasuk menggunakan rasemik atau starting material kiral dan penyelesaian intermediet dalam sintesis. Pendekatan kedua yaitu menggunakan starting material yang secara enansiomer murni, baik alami maupun derivatnya. Pendekatan ketiga pada sintesis enansioselektiv melibatkan penggunaan sejumlah stoikiometri chiral auxiliary. Pendekatan keempat yaitu menggunakan katalis kiral pada reksi yang menghasilkan satu atau lebih stereocenter, jika katalis beroperasi dengan efisien, maka material murni akan diperoleh.
2. Hal ini dikarenakan pada senyawa 1-bromo-4-t-butylcyclohexane, gugus pergi dan β-hidrogen harus anti-coplanar agar terjadi reaksi E2. Pada konformasi trans, gugus pergi berada pada posisi equatorial. Sedangkan seharusnya halide dan β-hidrogen keduanya harus dalam posisi axial untuk menjadi anti-coplanar, sehingga konfomasi kursi perlu dibalik agar reaksi eliminasi E2 dapat terjadi.
3. Jika dilakukan diskoneksi pada C-3 dan C-4, maka dapat diperoleh starting material berupa 2-butanol dan asetaldehid. Kemungkinan lain yang mungkin yaitu dapat pula diperoleh starting material berupa aseton dan asetaldehid.

Unknown mengatakan...

1.Pendekatan pertama yaitu menggabungkan resolusi dalam persiapan sintesis. Pendekatan ini termasuk menggunakan rasemik atau starting material kiral dan penyelesaian intermediet dalam sintesis. Pendekatan kedua yaitu menggunakan starting material yang secara enansiomer murni, baik alami maupun derivatnya. Pendekatan ketiga pada sintesis enansioselektiv melibatkan penggunaan sejumlah stoikiometri chiral auxiliary. Pendekatan keempat yaitu menggunakan katalis kiral pada reksi yang menghasilkan satu atau lebih stereocenter, jika katalis beroperasi dengan efisien, maka material murni akan diperoleh.
2. Hal ini dikarenakan pada senyawa 1-bromo-4-t-butylcyclohexane, gugus pergi dan β-hidrogen harus anti-coplanar agar terjadi reaksi E2. Pada konformasi trans, gugus pergi berada pada posisi equatorial. Sedangkan seharusnya halide dan β-hidrogen keduanya harus dalam posisi axial untuk menjadi anti-coplanar, sehingga konfomasi kursi perlu dibalik agar reaksi eliminasi E2 dapat terjadi.
3. Jika dilakukan diskoneksi pada C-3 dan C-4, maka dapat diperoleh starting material berupa 2-butanol dan asetaldehid. Kemungkinan lain yang mungkin yaitu dapat pula diperoleh starting material berupa aseton dan asetaldehid.

Chemistman mengatakan...

3. Jika dilakukan diskoneksi pada C-3 dan C-4, maka dapat diperoleh starting material berupa 2-butanol dan asetaldehid. Kemungkinan lain yang mungkin yaitu dapat pula diperoleh starting material berupa aseton dan asetaldehid.

Unknown mengatakan...

Terimakasihh atas materinya kakk. Menurut saya :
1. Pendekatan pertama yaitu menggabungkan resolusi dalam persiapan sintesis. Pendekatan ini termasuk menggunakan rasemik atau starting material kiral dan penyelesaian intermediet dalam sintesis. Pendekatan kedua yaitu menggunakan starting material yang secara enansiomer murni, baik alami maupun derivatnya. Pendekatan ketiga pada sintesis enansioselektiv melibatkan penggunaan sejumlah stoikiometri chiral auxiliary. Pendekatan keempat yaitu menggunakan katalis kiral pada reksi yang menghasilkan satu atau lebih stereocenter, jika katalis beroperasi dengan efisien, maka material murni akan diperoleh.
2. Hal ini dikarenakan pada senyawa 1-bromo-4-t-butylcyclohexane, gugus pergi dan β-hidrogen harus anti-coplanar agar terjadi reaksi E2. Pada konformasi trans, gugus pergi berada pada posisi equatorial. Sedangkan seharusnya halide dan β-hidrogen keduanya harus dalam posisi axial untuk menjadi anti-coplanar, sehingga konfomasi kursi perlu dibalik agar reaksi eliminasi E2 dapat terjadi.
3. Jika dilakukan diskoneksi pada C-3 dan C-4, maka dapat diperoleh starting material berupa 2-butanol dan asetaldehid. Kemungkinan lain yang mungkin yaitu dapat pula diperoleh starting material berupa aseton dan asetaldehid.

Unknown mengatakan...

1.Pendekatan pertama yaitu menggabungkan resolusi dalam persiapan sintesis. Pendekatan ini termasuk menggunakan rasemik atau starting material kiral dan penyelesaian intermediet dalam sintesis. Pendekatan kedua yaitu menggunakan starting material yang secara enansiomer murni, baik alami maupun derivatnya. Pendekatan ketiga pada sintesis enansioselektiv melibatkan penggunaan sejumlah stoikiometri chiral auxiliary. Pendekatan keempat yaitu menggunakan katalis kiral pada reksi yang menghasilkan satu atau lebih stereocenter, jika katalis beroperasi dengan efisien, maka material murni akan diperoleh.
2. Hal ini dikarenakan pada senyawa 1-bromo-4-t-butylcyclohexane, gugus pergi dan β-hidrogen harus anti-coplanar agar terjadi reaksi E2. Pada konformasi trans, gugus pergi berada pada posisi equatorial. Sedangkan seharusnya halide dan β-hidrogen keduanya harus dalam posisi axial untuk menjadi anti-coplanar, sehingga konfomasi kursi perlu dibalik agar reaksi eliminasi E2 dapat terjadi.
3. Jika dilakukan diskoneksi pada C-3 dan C-4, maka dapat diperoleh starting material berupa 2-butanol dan asetaldehid. Kemungkinan lain yang mungkin yaitu dapat pula diperoleh starting material berupa aseton dan asetaldehid.

Unknown mengatakan...

Terimakasih atas penjelasannya...
1. Pendekatan pertama yaitu menggabungkan resolusi dalam persiapan sintesis. Pendekatan ini termasuk menggunakan rasemik atau starting material kiral dan penyelesaian intermediet dalam sintesis. Pendekatan kedua yaitu menggunakan starting material yang secara enansiomer murni, baik alami maupun derivatnya. Pendekatan ketiga pada sintesis enansioselektiv melibatkan penggunaan sejumlah stoikiometri chiral auxiliary. Pendekatan keempat yaitu menggunakan katalis kiral pada reksi yang menghasilkan satu atau lebih stereocenter, jika katalis beroperasi dengan efisien, maka material murni akan diperoleh.
2. Hal ini dikarenakan pada senyawa 1-bromo-4-t-butylcyclohexane, gugus pergi dan β-hidrogen harus anti-coplanar agar terjadi reaksi E2. Pada konformasi trans, gugus pergi berada pada posisi equatorial. Sedangkan seharusnya halide dan β-hidrogen keduanya harus dalam posisi axial untuk menjadi anti-coplanar, sehingga konfomasi kursi perlu dibalik agar reaksi eliminasi E2 dapat terjadi.
3. Jika dilakukan diskoneksi pada C-3 dan C-4, maka dapat diperoleh starting material berupa 2-butanol dan asetaldehid. Kemungkinan lain yang mungkin yaitu dapat pula diperoleh starting material berupa aseton dan asetaldehid.

Unknown mengatakan...

Terimakasih atas materinya kak
1.Pendekatan pertama yaitu menggabungkan resolusi dalam persiapan sintesis. Pendekatan ini termasuk menggunakan rasemik atau starting material kiral dan penyelesaian intermediet dalam sintesis. Pendekatan kedua yaitu menggunakan starting material yang secara enansiomer murni, baik alami maupun derivatnya. Pendekatan ketiga pada sintesis enansioselektiv melibatkan penggunaan sejumlah stoikiometri chiral auxiliary. Pendekatan keempat yaitu menggunakan katalis kiral pada reksi yang menghasilkan satu atau lebih stereocenter, jika katalis beroperasi dengan efisien, maka material murni akan diperoleh.
2. Hal ini dikarenakan pada senyawa 1-bromo-4-t-butylcyclohexane, gugus pergi dan β-hidrogen harus anti-coplanar agar terjadi reaksi E2. Pada konformasi trans, gugus pergi berada pada posisi equatorial. Sedangkan seharusnya halide dan β-hidrogen keduanya harus dalam posisi axial untuk menjadi anti-coplanar, sehingga konfomasi kursi perlu dibalik agar reaksi eliminasi E2 dapat terjadi.
3. Jika dilakukan diskoneksi pada C-3 dan C-4, maka dapat diperoleh starting material berupa 2-butanol dan asetaldehid. Kemungkinan lain yang mungkin yaitu dapat pula diperoleh starting material berupa aseton dan asetaldehid.

Kurnia Nastira Ningsih mengatakan...

Hai hai chabesss
Nih aku bantu jawab yaaa


1. Pendekatan yang digunakan untuk memperoleh material murni secara enansiomer menggunakan :
(1) menggabungkan resolusi dalam persiapan sintesis. Pendekatan ini termasuk menggunakan rasemik atau starting material kiral dan penyelesaian intermediet dalam sintesis.
(2) menggunakan starting material yang secara enansiomer murni, baik alami maupun derivatnya.
(3) melibatkan penggunaan sejumlah stoikiometri chiral auxiliary.
(4) menggunakan katalis kiral pada reksi yang menghasilkan satu atau lebih stereocenter, jika katalis beroperasi dengan efisien, maka material murni akan diperoleh.

3. Jika dilakukan diskoneksi pada C-3 dan C-4, maka dapat diperoleh starting material berupa 2-butanol dan asetaldehid.

Nryn mengatakan...


1. Pendekatan yang digunakan untuk memperoleh material murni secara enansiomer menggunakan :
(1) menggabungkan resolusi dalam persiapan sintesis. Pendekatan ini termasuk menggunakan rasemik atau starting material kiral dan penyelesaian intermediet dalam sintesis.
(2) menggunakan starting material yang secara enansiomer murni, baik alami maupun derivatnya.
(3) melibatkan penggunaan sejumlah stoikiometri chiral auxiliary.
(4) menggunakan katalis kiral pada reksi yang menghasilkan satu atau lebih stereocenter, jika katalis beroperasi dengan efisien, maka material murni akan diperoleh.

3. Jika dilakukan diskoneksi pada C-3 dan C-4, maka dapat diperoleh starting material berupa 2-butanol dan asetaldehid

Dyah miranti devy mengatakan...

Hai cabesssss
1. Pendekatan pertama yaitu menggabungkan resolusi dalam persiapan sintesis. Pendekatan ini termasuk menggunakan rasemik atau starting material kiral dan penyelesaian intermediet dalam sintesis. Pendekatan kedua yaitu menggunakan starting material yang secara enansiomer murni, baik alami maupun derivatnya. Pendekatan ketiga pada sintesis enansioselektiv melibatkan penggunaan sejumlah stoikiometri chiral auxiliary. Pendekatan keempat yaitu menggunakan katalis kiral pada reksi yang menghasilkan satu atau lebih stereocenter, jika katalis beroperasi dengan efisien, maka material murni akan diperoleh.
2. Hal ini dikarenakan pada senyawa 1-bromo-4-t-butylcyclohexane, gugus pergi dan β-hidrogen harus anti-coplanar agar terjadi reaksi E2. Pada konformasi trans, gugus pergi berada pada posisi equatorial. Sedangkan seharusnya halide dan β-hidrogen keduanya harus dalam posisi axial untuk menjadi anti-coplanar, sehingga konfomasi kursi perlu dibalik agar reaksi eliminasi E2 dapat terjadi.
3. Jika dilakukan diskoneksi pada C-3 dan C-4, maka dapat diperoleh starting material berupa 2-butanol dan asetaldehid. Kemungkinan lain yang mungkin yaitu dapat pula diperoleh starting material berupa aseton dan asetaldehid.

Unknown mengatakan...

Thanks for the explanation
1. Pendekatan pertama yaitu menggabungkan resolusi dalam persiapan sintesis. Pendekatan ini termasuk menggunakan rasemik atau starting material kiral dan penyelesaian intermediet dalam sintesis. Pendekatan kedua yaitu menggunakan starting material yang secara enansiomer murni, baik alami maupun derivatnya. Pendekatan ketiga pada sintesis enansioselektiv melibatkan penggunaan sejumlah stoikiometri chiral auxiliary. Pendekatan keempat yaitu menggunakan katalis kiral pada reksi yang menghasilkan satu atau lebih stereocenter, jika katalis beroperasi dengan efisien, maka material murni akan diperoleh.
2. Hal ini dikarenakan pada senyawa 1-bromo-4-t-butylcyclohexane, gugus pergi dan β-hidrogen harus anti-coplanar agar terjadi reaksi E2. Pada konformasi trans, gugus pergi berada pada posisi equatorial. Sedangkan seharusnya halide dan β-hidrogen keduanya harus dalam posisi axial untuk menjadi anti-coplanar, sehingga konfomasi kursi perlu dibalik agar reaksi eliminasi E2 dapat terjadi.
3. Jika dilakukan diskoneksi pada C-3 dan C-4, maka dapat diperoleh starting material berupa 2-butanol dan asetaldehid. Kemungkinan lain yang mungkin yaitu dapat pula diperoleh starting material berupa aseton dan asetaldehid.

Risa Putri mengatakan...

mengatakan...
Terimakasih atas penjelasannya...
1. Pendekatan pertama yaitu menggabungkan resolusi dalam persiapan sintesis. Pendekatan ini termasuk menggunakan rasemik atau starting material kiral dan penyelesaian intermediet dalam sintesis. Pendekatan kedua yaitu menggunakan starting material yang secara enansiomer murni, baik alami maupun derivatnya. Pendekatan ketiga pada sintesis enansioselektiv melibatkan penggunaan sejumlah stoikiometri chiral auxiliary. Pendekatan keempat yaitu menggunakan katalis kiral pada reksi yang menghasilkan satu atau lebih stereocenter, jika katalis beroperasi dengan efisien, maka material murni akan diperoleh.
2. Hal ini dikarenakan pada senyawa 1-bromo-4-t-butylcyclohexane, gugus pergi dan β-hidrogen harus anti-coplanar agar terjadi reaksi E2. Pada konformasi trans, gugus pergi berada pada posisi equatorial. Sedangkan seharusnya halide dan β-hidrogen keduanya harus dalam posisi axial untuk menjadi anti-coplanar, sehingga konfomasi kursi perlu dibalik agar reaksi eliminasi E2 dapat terjadi.
3. Jika dilakukan diskoneksi pada C-3 dan C-4, maka dapat diperoleh starting material berupa 2-butanol dan asetaldehid. Kemungkinan lain yang mungkin yaitu dapat pula diperoleh starting material berupa aseton dan asetaldehid.

benybermantoo mengatakan...

Terima kasih atas materinya.
Menurut saya:
1. Pendekatan pertama yaitu menggabungkan resolusi dalam persiapan sintesis. Pendekatan ini termasuk menggunakan rasemik atau starting material kiral dan penyelesaian intermediet dalam sintesis. Pendekatan kedua yaitu menggunakan starting material yang secara enansiomer murni, baik alami maupun derivatnya. Pendekatan ketiga pada sintesis enansioselektiv melibatkan penggunaan sejumlah stoikiometri chiral auxiliary. Pendekatan keempat yaitu menggunakan katalis kiral pada reksi yang menghasilkan satu atau lebih stereocenter, jika katalis beroperasi dengan efisien, maka material murni akan diperoleh.
2. Hal ini dikarenakan pada senyawa 1-bromo-4-t-butylcyclohexane, gugus pergi dan β-hidrogen harus anti-coplanar agar terjadi reaksi E2. Pada konformasi trans, gugus pergi berada pada posisi equatorial. Sedangkan seharusnya halide dan β-hidrogen keduanya harus dalam posisi axial untuk menjadi anti-coplanar, sehingga konfomasi kursi perlu dibalik agar reaksi eliminasi E2 dapat terjadi.
3. Jika dilakukan diskoneksi pada C-3 dan C-4, maka dapat diperoleh starting material berupa 2-butanol dan asetaldehid. Kemungkinan lain yang mungkin yaitu dapat pula diperoleh starting material berupa aseton dan asetaldehid.

Unknown mengatakan...

3. Jika dilakukan diskoneksi pada C-3 dan C-4, maka dapat diperoleh starting material berupa 2-butanol dan asetaldehid. Kemungkinan lain yang mungkin yaitu dapat pula diperoleh starting material berupa aseton dan asetaldehid.

no name mengatakan...

hi bec jamesha ssi
1. Pendekatan pertama yaitu menggabungkan resolusi dalam persiapan sintesis. Pendekatan ini termasuk menggunakan rasemik atau starting material kiral dan penyelesaian intermediet dalam sintesis. Pendekatan kedua yaitu menggunakan starting material yang secara enansiomer murni, baik alami maupun derivatnya. Pendekatan ketiga pada sintesis enansioselektiv melibatkan penggunaan sejumlah stoikiometri chiral auxiliary. Pendekatan keempat yaitu menggunakan katalis kiral pada reksi yang menghasilkan satu atau lebih stereocenter, jika katalis beroperasi dengan efisien, maka material murni akan diperoleh.

Shierly Duva Agraini. S mengatakan...

Terimakasihhh atas penjelasan ilmu yang bermanfaat nyaaaa :)
1. Pendekatan pertama yaitu menggabungkan resolusi dalam persiapan sintesis. Pendekatan ini termasuk menggunakan rasemik atau starting material kiral dan penyelesaian intermediet dalam sintesis. Pendekatan kedua yaitu menggunakan starting material yang secara enansiomer murni, baik alami maupun derivatnya. Pendekatan ketiga pada sintesis enansioselektiv melibatkan penggunaan sejumlah stoikiometri chiral auxiliary. Pendekatan keempat yaitu menggunakan katalis kiral pada reksi yang menghasilkan satu atau lebih stereocenter, jika katalis beroperasi dengan efisien, maka material murni akan diperoleh.
2. Hal ini dikarenakan pada senyawa 1-bromo-4-t-butylcyclohexane, gugus pergi dan β-hidrogen harus anti-coplanar agar terjadi reaksi E2. Pada konformasi trans, gugus pergi berada pada posisi equatorial. Sedangkan seharusnya halide dan β-hidrogen keduanya harus dalam posisi axial untuk menjadi anti-coplanar, sehingga konfomasi kursi perlu dibalik agar reaksi eliminasi E2 dapat terjadi.
3. Jika dilakukan diskoneksi pada C-3 dan C-4, maka dapat diperoleh starting material berupa 2-butanol dan asetaldehid. Kemungkinan lain yang mungkin yaitu dapat pula diperoleh starting material berupa aseton dan asetaldehid.

Unknown mengatakan...

terimakasih ica,
1. Pendekatan pertama yaitu menggabungkan resolusi dalam persiapan sintesis. Pendekatan ini termasuk menggunakan rasemik atau starting material kiral dan penyelesaian intermediet dalam sintesis. Pendekatan kedua yaitu menggunakan starting material yang secara enansiomer murni, baik alami maupun derivatnya. Pendekatan ketiga pada sintesis enansioselektiv melibatkan penggunaan sejumlah stoikiometri chiral auxiliary. Pendekatan keempat yaitu menggunakan katalis kiral pada reksi yang menghasilkan satu atau lebih stereocenter, jika katalis beroperasi dengan efisien, maka material murni akan diperoleh.

Tiur mengatakan...

Terimakasih ica,daku kan coba menjawab.
1. Pendekatan pertama yaitu menggabungkan resolusi dalam persiapan sintesis. Pendekatan ini termasuk menggunakan rasemik atau starting material kiral dan penyelesaian intermediet dalam sintesis. Pendekatan kedua yaitu menggunakan starting material yang secara enansiomer murni, baik alami maupun derivatnya. Pendekatan ketiga pada sintesis enansioselektiv melibatkan penggunaan sejumlah stoikiometri chiral auxiliary. Pendekatan keempat yaitu menggunakan katalis kiral pada reksi yang menghasilkan satu atau lebih stereocenter, jika katalis beroperasi dengan efisien, maka material murni akan diperoleh.

Unknown mengatakan...

Wah terima kasih kk becek atas informasinya
Hmmm saya akan mencoba untuk menjawab
1.Pendekatan pertama yaitu menggabungkan resolusi dalam persiapan sintesis. Pendekatan ini termasuk menggunakan rasemik atau starting material kiral dan penyelesaian intermediet dalam sintesis. Pendekatan kedua yaitu menggunakan starting material yang secara enansiomer murni, baik alami maupun derivatnya. Pendekatan ketiga pada sintesis enansioselektiv melibatkan penggunaan sejumlah stoikiometri chiral auxiliary. Pendekatan keempat yaitu menggunakan katalis kiral pada reksi yang menghasilkan satu atau lebih stereocenter, jika katalis beroperasi dengan efisien, maka material murni akan diperoleh.
2. Hal ini dikarenakan pada senyawa 1-bromo-4-t-butylcyclohexane, gugus pergi dan β-hidrogen harus anti-coplanar agar terjadi reaksi E2. Pada konformasi trans, gugus pergi berada pada posisi equatorial. Sedangkan seharusnya halide dan β-hidrogen keduanya harus dalam posisi axial untuk menjadi anti-coplanar, sehingga konfomasi kursi perlu dibalik agar reaksi eliminasi E2 dapat terjadi.
3. Jika dilakukan diskoneksi pada C-3 dan C-4, maka dapat diperoleh starting material berupa 2-butanol dan asetaldehid. Kemungkinan lain yang mungkin yaitu dapat pula diperoleh starting material berupa aseton dan asetaldehid.

Unknown mengatakan...

Terimakasih Kak atas materi yg disampaikan.
Jawabannya:
1. Pendekatan pertama yaitu menggabungkan resolusi dalam persiapan sintesis. Pendekatan ini termasuk menggunakan rasemik atau starting material kiral dan penyelesaian intermediet dalam sintesis. Pendekatan kedua yaitu menggunakan starting material yang secara enansiomer murni, baik alami maupun derivatnya. Pendekatan ketiga pada sintesis enansioselektiv melibatkan penggunaan sejumlah stoikiometri chiral auxiliary. Pendekatan keempat yaitu menggunakan katalis kiral pada reksi yang menghasilkan satu atau lebih stereocenter, jika katalis beroperasi dengan efisien, maka material murni akan diperoleh.
2. Hal ini dikarenakan pada senyawa 1-bromo-4-t-butylcyclohexane, gugus pergi dan β-hidrogen harus anti-coplanar agar terjadi reaksi E2. Pada konformasi trans, gugus pergi berada pada posisi equatorial. Sedangkan seharusnya halide dan β-hidrogen keduanya harus dalam posisi axial untuk menjadi anti-coplanar, sehingga konfomasi kursi perlu dibalik agar reaksi eliminasi E2 dapat terjadi.
3. Jika dilakukan diskoneksi pada C-3 dan C-4, maka dapat diperoleh starting material berupa 2-butanol dan asetaldehid. Kemungkinan lain yang mungkin yaitu dapat pula diperoleh starting material berupa aseton dan asetaldehid.

Unknown mengatakan...

1. Pendekatan pertama yaitu menggabungkan resolusi dalam persiapan sintesis. Pendekatan ini termasuk menggunakan rasemik atau starting material kiral dan penyelesaian intermediet dalam sintesis. Pendekatan kedua yaitu menggunakan starting material yang secara enansiomer murni, baik alami maupun derivatnya. Pendekatan ketiga pada sintesis enansioselektiv melibatkan penggunaan sejumlah stoikiometri chiral auxiliary. Pendekatan keempat yaitu menggunakan katalis kiral pada reksi yang menghasilkan satu atau lebih stereocenter, jika katalis beroperasi dengan efisien, maka material murni akan diperoleh.
2. Hal ini dikarenakan pada senyawa 1-bromo-4-t-butylcyclohexane, gugus pergi dan β-hidrogen harus anti-coplanar agar terjadi reaksi E2. Pada konformasi trans, gugus pergi berada pada posisi equatorial. Sedangkan seharusnya halide dan β-hidrogen keduanya harus dalam posisi axial untuk menjadi anti-coplanar, sehingga konfomasi kursi perlu dibalik agar reaksi eliminasi E2 dapat terjadi.
3. Jika dilakukan diskoneksi pada C-3 dan C-4, maka dapat diperoleh starting material berupa 2-butanol dan asetaldehid. Kemungkinan lain yang mungkin yaitu dapat pula diperoleh starting material berupa aseton dan asetaldehid.

Unknown mengatakan...

TTerimakasih penjelasannya kak, menurut aku
1. Pendekatan pertama yaitu menggabungkan resolusi dalam persiapan sintesis. Pendekatan ini termasuk menggunakan rasemik atau starting material kiral dan penyelesaian intermediet dalam sintesis. Pendekatan kedua yaitu menggunakan starting material yang secara enansiomer murni, baik alami maupun derivatnya. Pendekatan ketiga pada sintesis enansioselektiv melibatkan penggunaan sejumlah stoikiometri chiral auxilia

Unknown mengatakan...

Hy kak Ica. Makasih materinya kak. Jawabannya,
1.Pendekatan pertama yaitu menggabungkan resolusi dalam persiapan sintesis. Pendekatan ini termasuk menggunakan rasemik atau starting material kiral dan penyelesaian intermediet dalam sintesis. Pendekatan kedua yaitu menggunakan starting material yang secara enansiomer murni, baik alami maupun derivatnya. Pendekatan ketiga pada sintesis enansioselektiv melibatkan penggunaan sejumlah stoikiometri chiral auxiliary. Pendekatan keempat yaitu menggunakan katalis kiral pada reksi yang menghasilkan satu atau lebih stereocenter, jika katalis beroperasi dengan efisien, maka material murni akan diperoleh.
2. Hal ini dikarenakan pada senyawa 1-bromo-4-t-butylcyclohexane, gugus pergi dan β-hidrogen harus anti-coplanar agar terjadi reaksi E2. Pada konformasi trans, gugus pergi berada pada posisi equatorial. Sedangkan seharusnya halide dan β-hidrogen keduanya harus dalam posisi axial untuk menjadi anti-coplanar, sehingga konfomasi kursi perlu dibalik agar reaksi eliminasi E2 dapat terjadi.
3. Jika dilakukan diskoneksi pada C-3 dan C-4, maka dapat diperoleh starting material berupa 2-butanol dan asetaldehid. Kemungkinan lain yang mungkin yaitu dapat pula diperoleh starting material berupa aseton dan asetaldehid.
Semangat terus kak berbagi ilmu.

nafisah amri mengatakan...

Pendekatan pertama yaitu menggabungkan resolusi dalam persiapan sintesis. Pendekatan ini termasuk menggunakan rasemik atau starting material kiral dan penyelesaian intermediet dalam sintesis. Pendekatan kedua yaitu menggunakan starting material yang secara enansiomer murni, baik alami maupun derivatnya. Pendekatan ketiga pada sintesis enansioselektiv melibatkan penggunaan sejumlah stoikiometri chiral auxiliary. Pendekatan keempat yaitu menggunakan katalis kiral pada reksi yang menghasilkan satu atau lebih stereocenter, jika katalis beroperasi dengan efisien, maka material murni akan diperoleh.
2. Hal ini dikarenakan pada senyawa 1-bromo-4-t-butylcyclohexane, gugus pergi dan β-hidrogen harus anti-coplanar agar terjadi reaksi E2. Pada konformasi trans, gugus pergi berada pada posisi equatorial. Sedangkan seharusnya halide dan β-hidrogen keduanya harus dalam posisi axial untuk menjadi anti-coplanar, sehingga konfomasi kursi perlu dibalik agar reaksi eliminasi E2 dapat terjadi.
3. Jika dilakukan diskoneksi pada C-3 dan C-4, maka dapat diperoleh starting material berupa 2-butanol dan asetaldehid. Kemungkinan lain yang mungkin yaitu dapat pula diperoleh starting material berupa aseton dan asetaldehid.

Unknown mengatakan...


2. Hal ini dikarenakan pada senyawa 1-bromo-4-t-butylcyclohexane, gugus pergi dan β-hidrogen harus anti-coplanar agar terjadi reaksi E2. Pada konformasi trans, gugus pergi berada pada posisi equatorial. Sedangkan seharusnya halide dan β-hidrogen keduanya harus dalam posisi axial untuk menjadi anti-coplanar, sehingga konfomasi kursi perlu dibalik agar reaksi eliminasi E2 dapat terjadi.
3. Jika dilakukan diskoneksi pada C-3 dan C-4, maka dapat diperoleh starting material berupa 2-butanol dan asetaldehid. Kemungkinan lain yang mungkin yaitu dapat pula diperoleh starting material berupa aseton dan asetaldehid.

Unknown mengatakan...

menurut saya
1. Pendekatan pertama yaitu menggabungkan resolusi dalam persiapan sintesis. Pendekatan ini termasuk menggunakan rasemik atau starting material kiral dan penyelesaian intermediet dalam sintesis. Pendekatan kedua yaitu menggunakan starting material yang secara enansiomer murni, baik alami maupun derivatnya. Pendekatan ketiga pada sintesis enansioselektiv melibatkan penggunaan sejumlah stoikiometri chiral auxiliary. Pendekatan keempat yaitu menggunakan katalis kiral pada reksi yang menghasilkan satu atau lebih stereocenter, jika katalis beroperasi dengan efisien, maka material murni akan diperoleh.
2. Hal ini dikarenakan pada senyawa 1-bromo-4-t-butylcyclohexane, gugus pergi dan β-hidrogen harus anti-coplanar agar terjadi reaksi E2. Pada konformasi trans, gugus pergi berada pada posisi equatorial. Sedangkan seharusnya halide dan β-hidrogen keduanya harus dalam posisi axial untuk menjadi anti-coplanar, sehingga konfomasi kursi perlu dibalik agar reaksi eliminasi E2 dapat terjadi.
3. Jika dilakukan diskoneksi pada C-3 dan C-4, maka dapat diperoleh starting material berupa 2-butanol dan asetaldehid. Kemungkinan lain yang mungkin yaitu dapat pula diperoleh starting material berupa aseton dan asetaldehid.

Unknown mengatakan...

1.Pendekatan pertama yaitu menggabungkan resolusi dalam persiapan sintesis. Pendekatan ini termasuk menggunakan rasemik atau starting material kiral dan penyelesaian intermediet dalam sintesis. Pendekatan kedua yaitu menggunakan starting material yang secara enansiomer murni, baik alami maupun derivatnya. Pendekatan ketiga pada sintesis enansioselektiv melibatkan penggunaan sejumlah stoikiometri chiral auxiliary. Pendekatan keempat yaitu menggunakan katalis kiral pada reksi yang menghasilkan satu atau lebih stereocenter, jika katalis beroperasi dengan efisien, maka material murni akan diperoleh.
2.Hal ini dikarenakan pada senyawa 1-bromo-4-t-butylcyclohexane, gugus pergi dan β-hidrogen harus anti-coplanar agar terjadi reaksi E2. Pada konformasi trans, gugus pergi berada pada posisi equatorial. Sedangkan seharusnya halide dan β-hidrogen keduanya harus dalam posisi axial untuk menjadi anti-coplanar, sehingga konfomasi kursi perlu dibalik agar reaksi eliminasi E2 dapat terjadi.
3. Jika dilakukan diskoneksi pada C-3 dan C-4, maka dapat diperoleh starting material berupa 2-butanol dan asetaldehid. Kemungkinan lain yang mungkin yaitu dapat pula diperoleh starting material berupa aseton dan asetaldehid.

Aisyah mengatakan...

1. Pendekatan pertama yaitu menggabungkan resolusi dalam persiapan sintesis. Pendekatan ini termasuk menggunakan rasemik atau starting material kiral dan penyelesaian intermediet dalam sintesis. Pendekatan kedua yaitu menggunakan starting material yang secara enansiomer murni, baik alami maupun derivatnya. Pendekatan ketiga pada sintesis enansioselektiv melibatkan penggunaan sejumlah stoikiometri chiral auxiliary. Pendekatan keempat yaitu menggunakan katalis kiral pada reksi yang menghasilkan satu atau lebih stereocenter, jika katalis beroperasi dengan efisien, maka material murni akan diperoleh.
2. Hal ini dikarenakan pada senyawa 1-bromo-4-t-butylcyclohexane, gugus pergi dan β-hidrogen harus anti-coplanar agar terjadi reaksi E2. Pada konformasi trans, gugus pergi berada pada posisi equatorial. Sedangkan seharusnya halide dan β-hidrogen keduanya harus dalam posisi axial untuk menjadi anti-coplanar, sehingga konfomasi kursi perlu dibalik agar reaksi eliminasi E2 dapat terjadi.

Unknown mengatakan...

Hai Ica, terima kasih atas materinya
Menurut saya:
1.Pendekatan pertama yaitu menggabungkan resolusi dalam persiapan sintesis. Pendekatan ini termasuk menggunakan rasemik atau starting material kiral dan penyelesaian intermediet dalam sintesis. Pendekatan kedua yaitu menggunakan starting material yang secara enansiomer murni, baik alami maupun derivatnya. Pendekatan ketiga pada sintesis enansioselektiv melibatkan penggunaan sejumlah stoikiometri chiral auxiliary. Pendekatan keempat yaitu menggunakan katalis kiral pada reksi yang menghasilkan satu atau lebih stereocenter, jika katalis beroperasi dengan efisien, maka material murni akan diperoleh.
2.Hal ini dikarenakan pada senyawa 1-bromo-4-t-butylcyclohexane, gugus pergi dan β-hidrogen harus anti-coplanar agar terjadi reaksi E2. Pada konformasi trans, gugus pergi berada pada posisi equatorial. Sedangkan seharusnya halide dan β-hidrogen keduanya harus dalam posisi axial untuk menjadi anti-coplanar, sehingga konfomasi kursi perlu dibalik agar reaksi eliminasi E2 dapat terjadi.
3. Jika dilakukan diskoneksi pada C-3 dan C-4, maka dapat diperoleh starting material berupa 2-butanol dan asetaldehid. Kemungkinan lain yang mungkin yaitu dapat pula diperoleh starting material berupa aseton dan asetaldehid.

Unknown mengatakan...

terimakasih untuk penjelasan materinya ica
1.Pendekatan pertama yaitu menggabungkan resolusi dalam persiapan sintesis. Pendekatan ini termasuk menggunakan rasemik atau starting material kiral dan penyelesaian intermediet dalam sintesis. Pendekatan kedua yaitu menggunakan starting material yang secara enansiomer murni, baik alami maupun derivatnya. Pendekatan ketiga pada sintesis enansioselektiv melibatkan penggunaan sejumlah stoikiometri chiral auxiliary. Pendekatan keempat yaitu menggunakan katalis kiral pada reksi yang menghasilkan satu atau lebih stereocenter, jika katalis beroperasi dengan efisien, maka material murni akan diperoleh.
2.Hal ini dikarenakan pada senyawa 1-bromo-4-t-butylcyclohexane, gugus pergi dan β-hidrogen harus anti-coplanar agar terjadi reaksi E2. Pada konformasi trans, gugus pergi berada pada posisi equatorial. Sedangkan seharusnya halide dan β-hidrogen keduanya harus dalam posisi axial untuk menjadi anti-coplanar, sehingga konfomasi kursi perlu dibalik agar reaksi eliminasi E2 dapat terjadi.
3. Jika dilakukan diskoneksi pada C-3 dan C-4, maka dapat diperoleh starting material berupa 2-butanol dan asetaldehid. Kemungkinan lain yang mungkin yaitu dapat pula diperoleh starting material berupa aseton dan asetaldehid.

Unknown mengatakan...

1.Pendekatan pertama yaitu menggabungkan resolusi dalam persiapan sintesis. Pendekatan ini termasuk menggunakan rasemik atau starting material kiral dan penyelesaian intermediet dalam sintesis. Pendekatan kedua yaitu menggunakan starting material yang secara enansiomer murni, baik alami maupun derivatnya. Pendekatan ketiga pada sintesis enansioselektiv melibatkan penggunaan sejumlah stoikiometri chiral auxiliary. Pendekatan keempat yaitu menggunakan katalis kiral pada reksi yang menghasilkan satu atau lebih stereocenter, jika katalis beroperasi dengan efisien, maka material murni akan diperoleh.
2.Hal ini dikarenakan pada senyawa 1-bromo-4-t-butylcyclohexane, gugus pergi dan β-hidrogen harus anti-coplanar agar terjadi reaksi E2. Pada konformasi trans, gugus pergi berada pada posisi equatorial. Sedangkan seharusnya halide dan β-hidrogen keduanya harus dalam posisi axial untuk menjadi anti-coplanar, sehingga konfomasi kursi perlu dibalik agar reaksi eliminasi E2 dapat terjadi.
3. Jika dilakukan diskoneksi pada C-3 dan C-4, maka dapat diperoleh starting material berupa 2-butanol dan asetaldehid. Kemungkinan lain yang mungkin yaitu dapat pula diperoleh starting material berupa aseton dan asetaldehid.

Unknown mengatakan...

1.Pendekatan pertama yaitu menggabungkan resolusi dalam persiapan sintesis. Pendekatan ini termasuk menggunakan rasemik atau starting material kiral dan penyelesaian intermediet dalam sintesis. Pendekatan kedua yaitu menggunakan starting material yang secara enansiomer murni, baik alami maupun derivatnya. Pendekatan ketiga pada sintesis enansioselektiv melibatkan penggunaan sejumlah stoikiometri chiral auxiliary. Pendekatan keempat yaitu menggunakan katalis kiral pada reksi yang menghasilkan satu atau lebih stereocenter, jika katalis beroperasi dengan efisien, maka material murni akan diperoleh.
2.Hal ini dikarenakan pada senyawa 1-bromo-4-t-butylcyclohexane, gugus pergi dan β-hidrogen harus anti-coplanar agar terjadi reaksi E2. Pada konformasi trans, gugus pergi berada pada posisi equatorial. Sedangkan seharusnya halide dan β-hidrogen keduanya harus dalam posisi axial untuk menjadi anti-coplanar, sehingga konfomasi kursi perlu dibalik agar reaksi eliminasi E2 dapat terjadi.
3.Jika dilakukan diskoneksi pada C-3 dan C-4, maka dapat diperoleh starting material berupa 2-butanol dan asetaldehid. Kemungkinan lain yang mungkin yaitu dapat pula diperoleh starting material berupa aseton dan asetaldehid.

GuitakuGuita mengatakan...

1.Pendekatan pertama yaitu menggabungkan resolusi dalam persiapan sintesis. Pendekatan ini termasuk menggunakan rasemik atau starting material kiral dan penyelesaian intermediet dalam sintesis. Pendekatan kedua yaitu menggunakan starting material yang secara enansiomer murni, baik alami maupun derivatnya. Pendekatan ketiga pada sintesis enansioselektiv melibatkan penggunaan sejumlah stoikiometri chiral auxiliary. Pendekatan keempat yaitu menggunakan katalis kiral pada reksi yang menghasilkan satu atau lebih stereocenter, jika katalis beroperasi dengan efisien, maka material murni akan diperoleh.
2.Hal ini dikarenakan pada senyawa 1-bromo-4-t-butylcyclohexane, gugus pergi dan β-hidrogen harus anti-coplanar agar terjadi reaksi E2. Pada konformasi trans, gugus pergi berada pada posisi equatorial. Sedangkan seharusnya halide dan β-hidrogen keduanya harus dalam posisi axial untuk menjadi anti-coplanar, sehingga konfomasi kursi perlu dibalik agar reaksi eliminasi E2 dapat terjadi.
3.Jika dilakukan diskoneksi pada C-3 dan C-4, maka dapat diperoleh starting material berupa 2-butanol dan asetaldehid. Kemungkinan lain yang mungkin yaitu dapat pula diperoleh starting material berupa aseton dan asetaldehid.

Unknown mengatakan...

Materi yang menarik Kak, saya akan mencoba menjawab pertanyaan 3.Jika dilakukan diskoneksi pada C-3 dan C-4, maka dapat diperoleh starting material berupa 2-butanol dan asetaldehid. Kemungkinan lain yang mungkin yaitu dapat pula diperoleh starting material berupa aseton dan asetaldehid.

Claudia mengatakan...

Udah mampir nih kak, jd menu nya apa aja kak wkwkwkwkwkwk..... Btw Terimakasihhh atas penjelasan ilmu yang bermanfaat nyaaaa kak icha :) 💕
1. Pendekatan pertama yaitu menggabungkan resolusi dalam persiapan sintesis. Pendekatan ini termasuk menggunakan rasemik atau starting material kiral dan penyelesaian intermediet dalam sintesis. Pendekatan kedua yaitu menggunakan starting material yang secara enansiomer murni, baik alami maupun derivatnya. Pendekatan ketiga pada sintesis enansioselektiv melibatkan penggunaan sejumlah stoikiometri chiral auxiliary. Pendekatan keempat yaitu menggunakan katalis kiral pada reksi yang menghasilkan satu atau lebih stereocenter, jika katalis beroperasi dengan efisien, maka material murni akan diperoleh.
2. Hal ini dikarenakan pada senyawa 1-bromo-4-t-butylcyclohexane, gugus pergi dan β-hidrogen harus anti-coplanar agar terjadi reaksi E2. Pada konformasi trans, gugus pergi berada pada posisi equatorial. Sedangkan seharusnya halide dan β-hidrogen keduanya harus dalam posisi axial untuk menjadi anti-coplanar, sehingga konfomasi kursi perlu dibalik agar reaksi eliminasi E2 dapat terjadi.
3. Jika dilakukan diskoneksi pada C-3 dan C-4, maka dapat diperoleh starting material berupa 2-butanol dan asetaldehid. Kemungkinan lain yang mungkin yaitu dapat pula diperoleh starting material berupa aseton dan asetaldehid.

Riski Tutriyani Lestari mengatakan...

Terima kasih atas materinya kak...
1. Pendekatan pertama yaitu menggabungkan resolusi dalam persiapan sintesis. Pendekatan ini termasuk menggunakan rasemik atau starting material kiral dan penyelesaian intermediet dalam sintesis. Pendekatan kedua yaitu menggunakan starting material yang secara enansiomer murni, baik alami maupun derivatnya. Pendekatan ketiga pada sintesis enansioselektiv melibatkan penggunaan sejumlah stoikiometri chiral auxilia

Unknown mengatakan...

Wah terima kasih kk becek atas informasinya
Hmmm saya akan mencoba untuk menjawab
1.Pendekatan pertama yaitu menggabungkan resolusi dalam persiapan sintesis. Pendekatan ini termasuk menggunakan rasemik atau starting material kiral dan penyelesaian intermediet dalam sintesis. Pendekatan kedua yaitu menggunakan starting material yang secara enansiomer murni, baik alami maupun derivatnya. Pendekatan ketiga pada sintesis enansioselektiv melibatkan penggunaan sejumlah stoikiometri chiral auxiliary. Pendekatan keempat yaitu menggunakan katalis kiral pada reksi yang menghasilkan satu atau lebih stereocenter, jika katalis beroperasi dengan efisien, maka material murni akan diperoleh.
2. Hal ini dikarenakan pada senyawa 1-bromo-4-t-butylcyclohexane, gugus pergi dan β-hidrogen harus anti-coplanar agar terjadi reaksi E2. Pada konformasi trans, gugus pergi berada pada posisi equatorial. Sedangkan seharusnya halide dan β-hidrogen keduanya harus dalam posisi axial untuk menjadi anti-coplanar, sehingga konfomasi kursi perlu dibalik agar reaksi eliminasi E2 dapat terjadi.
3. Jika dilakukan diskoneksi pada C-3 dan C-4, maka dapat diperoleh starting material berupa 2-butanol dan asetaldehid. Kemungkinan lain yang mungkin yaitu dapat pula diperoleh starting material berupa aseton dan asetaldehid.

Unknown mengatakan...

Terima kasih atas materinya kak...
1. Pendekatan pertama yaitu menggabungkan resolusi dalam persiapan sintesis. Pendekatan ini termasuk menggunakan rasemik atau starting material kiral dan penyelesaian intermediet dalam sintesis. Pendekatan kedua yaitu menggunakan starting material yang secara enansiomer murni, baik alami maupun derivatnya. Pendekatan ketiga pada sintesis enansioselektiv melibatkan penggunaan sejumlah stoikiometri chiral auxilia

Unknown mengatakan...

Terimakasihh atas materinya kakk. Menurut saya :
1. Pendekatan pertama yaitu menggabungkan resolusi dalam persiapan sintesis. Pendekatan ini termasuk menggunakan rasemik atau starting material kiral dan penyelesaian intermediet dalam sintesis. Pendekatan kedua yaitu menggunakan starting material yang secara enansiomer murni, baik alami maupun derivatnya. Pendekatan ketiga pada sintesis enansioselektiv melibatkan penggunaan sejumlah stoikiometri chiral auxiliary. Pendekatan keempat yaitu menggunakan katalis kiral pada reksi yang menghasilkan satu atau lebih stereocenter, jika katalis beroperasi dengan efisien, maka material murni akan diperoleh.
2. Hal ini dikarenakan pada senyawa 1-bromo-4-t-butylcyclohexane, gugus pergi dan β-hidrogen harus anti-coplanar agar terjadi reaksi E2. Pada konformasi trans, gugus pergi berada pada posisi equatorial. Sedangkan seharusnya halide dan β-hidrogen keduanya harus dalam posisi axial untuk menjadi anti-coplanar, sehingga konfomasi kursi perlu dibalik agar reaksi eliminasi E2 dapat terjadi.
3. Jika dilakukan diskoneksi pada C-3 dan C-4, maka dapat diperoleh starting material berupa 2-butanol dan asetaldehid. Kemungkinan lain yang mungkin yaitu dapat pula diperoleh starting material berupa aseton dan asetaldehid.

Jihan Chairunnisya mengatakan...

Terimakasihh atas materinya kakk. Menurut saya :
1. Pendekatan pertama yaitu menggabungkan resolusi dalam persiapan sintesis. Pendekatan ini termasuk menggunakan rasemik atau starting material kiral dan penyelesaian intermediet dalam sintesis. Pendekatan kedua yaitu menggunakan starting material yang secara enansiomer murni, baik alami maupun derivatnya. Pendekatan ketiga pada sintesis enansioselektiv melibatkan penggunaan sejumlah stoikiometri chiral auxiliary. Pendekatan keempat yaitu menggunakan katalis kiral pada reksi yang menghasilkan satu atau lebih stereocenter, jika katalis beroperasi dengan efisien, maka material murni akan diperoleh.
2. Hal ini dikarenakan pada senyawa 1-bromo-4-t-butylcyclohexane, gugus pergi dan β-hidrogen harus anti-coplanar agar terjadi reaksi E2. Pada konformasi trans, gugus pergi berada pada posisi equatorial. Sedangkan seharusnya halide dan β-hidrogen keduanya harus dalam posisi axial untuk menjadi anti-coplanar, sehingga konfomasi kursi perlu dibalik agar reaksi eliminasi E2 dapat terjadi.
3. Jika dilakukan diskoneksi pada C-3 dan C-4, maka dapat diperoleh starting material berupa 2-butanol dan asetaldehid. Kemungkinan lain yang mungkin yaitu dapat pula diperoleh starting material berupa aseton dan asetaldehid.

Posting Komentar

 

Kimia Organik Sintesis Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review