Sabtu, 11 November 2017

Gugus Pergi dan Pengaruh Gugus Tetangga

di November 11, 2017
Gugus Pergi

Leaving group merupakan salah satu variable yang mempengaruhi reaksi SN2, karena gugus pergi dipaksa keluar dengan suatu muatan negative pada kebanyakan reaksi SN2, leaving group yang paling baik yaitu yang dapat menstabilkan muatan negatif dalam keadaan transisi. Gugus yang paling menstabilkan muatan negatif juga merupakan basa lemah. Basa lemah termasuk Cl-, Br- dan ion tosylate adalah good leaving group. Sedangkan basa kuat seperti OH- dan NH2- adalah poor leaving group.
Berikut merupakan tabel dari leaving group berdasarkan pKa


Alkil florida, alcohol, eter dan amina tidak mengalami reaksi SN2. Dalam reaksi SN2 dengan suatu alcohol, dibutuhkan pengubahan OH- menjadi leaving group yang lebih baik. Berikut merupakan reaksi ketika alcohol primer atau sekunder diubah menjadi alkil halide oleh reaksi dengan SOCl2 atau suatu alkil bromide oleh PBr3. 
Dalam suatu reaksi substitusi tergantung pada kehadiran suatu leaving group yang sesuai dalam substrat. Telah diketahui bahwa basa lemah, basa konjugasi dari asam kuat merupakan good leaving group. Sebaliknya basa kuat, basa konjugasi dari asam lemah merupakan poor leaving group. Gugus pergi yang lebih baik ditemukan dalam turunan asam karboksilat. Asil halide memiliki gugus pergi yang baik dalam klorida, basa konjugasi dari HCl (pKa -7), reaksinya sangat cepat dengan nukleofil dalam reaksi substitusi. 
Saat leaving group kurang baik, reaktivitas dapat ditingkatkan dengan membuat reaksi dalam suasana asam. Dalam suasana asam, leaving group menjadi molekul netral stabil. Reaksi dari asam karboksilat dengan nukleofil, mengharuskan hidroksida hilang sebagai leaving group dan ini merupakan basa konjugasi dari larutan asam lemah (pKa 15,7). Reaktivitas dapat ditingkatkan dengan protonasi, dengan melepaskan molekul netral air (pKa asam konjugasi -1,7).
Asam, ester dan amida hanya tergolong reaktiv sedang, leaving groupnya tidak dapat diklasifikasikan sebagai leaving group yang baik, hingga terjadi protonasi menjadi asam konjugasi. Kemampuan leaving group berhubungan dengan pKa dari asam konjugasi dari leaving group, sebagai perkiraan pertama.

Gugus tetangga
Substituen dapat mempengaruhi reaktivitas. Ketika suatu substituent menstabilkan keadaan transisi atau intermediet dengan terbentuknya ikatan terhadap pusat reaksi, efek ini disebut neighboring group participation. Definisi lain yaitu Interaksi suatu pusat reaksi dengan pasangan elektron bebas dalam atom atau adanya elektron pada ikatan sigma atau ikatan phi. 
Dalam reaksi SN2 dengan adanya gugus tetangga, gugus tetangga tidak hanya harus ada, tetapi harus cukup reaktif. Penyerangan oleh gugus tetangga lebih cepat dibandingkan penyerangan nukleofil dari luar. Jika tidak, maka akan terjadi reaksi SN2. Di samping itu, gugus tetangga harus aktif mengusir leaving group sebelum gugus ini meninggalkan agen alkilasi dengan sendirinya. Jika tidak, nukleofil dapat masuk melalui mekanisme SN1. Oleh karena itu, reaksi dengan adanya gugus tetangga akan lebih cepat dibandingkan reaksi tanpa partisipasi. 
Pasangan elektron nukleofilic dari gugus tetangga bisa tidak berikatan (nonbonding) atau dapat membentuk ikatan Ï€ atau dalam kasus tertentu dalam ikatan σ. Dengan partisipasi nukleofilik, elektron dari gugus tetangga yang membentuk ikatan dengan pusat reaksi kemungkinan elektron tidak berikatan (n), elektron Ï€ atau elektron σ. 
Mekanisme partisipasi gugus tetangga (NGP)
Tahap 1 : Gugus tetangga berperan sebagai Z yaitu nukleofil dan mendorong gugus pergi X namun tetap menempel pada molekul
Tahap 2 : Pada tahap kedua, nukleofil eksternal Y menggantikan gugus tetangga Z dari sisi belakang. 
Dalam mekanisme Z berperan sebagai nukleofil 
Z : pasangan elektron donor 
Jika tidak ada nukleofil Z
Z = H
Z yang merupakan pasangan elektron donor membantu menghilangkan L yaitu leaving group. Sehingga kecepatan reaksi meningkat. 
           Sulfur yang mengandung diklorida “gas mustard”, liquid dengan titik didih tinggi. Hidrolisis lebih cepat dengan pemberian HCl dan diol dibandingkan sulfur bebas analog 1,5-dikloropentana. Alasan kecepatan hidrolisis yang tinggi dari gas mustard adalah efek gugus tetangga. Itu karena ketersediaan dari pasangan elektron bebas dalam orbital tidak berikatan pada atom sulfur. Berikut mekanisme dengan adanya gugus tetangga. 
Meningkatnya kecepatan reaksi saat gas mustard terhidrolisis karena sulfur bertindak sebagai gugus tetangga dan menggantikan gugus pergi, membentuk intermediet yang pada hidrolisis menghasilkan produk. 

Permasalahan 
1. Ketika gugus pergi (leaving group) kurang baik, bagaimana cara meningkatkan reaktivitasnya?
2. Bagaimana tahapan terjadinya partisipasi gugus tetangga (NGP)?
3. Bagaimana pengaruh nilai pKa terhadap kemampuan suatu gugus pergi (leaving group)?

Daftar Pustaka
Bruckner, R. 2002. Advanced Organic Chemistry Reaction Mechanisms. USA : Harcourt Academic Press.
Dewick, P. M. 2006. Essentials of Organic Chemistry for Student of Pharmacy, Medical Chemistry and Biological Chemistry. England : John Wiley & Sons Ltd.
McMurry, J. 2012. Organic Chemistry Eighth Edition. Canada : Cengage Learning. 
Rosenfeld, S. 1998. Basic Skills for Organic Chemistry. USA : Jones and Bartlett Publishers. 

34 komentar:

vindi annisa mengatakan...

Hai Becek, berdasarkan materi anda, menurut saya,
1. Saat leaving group kurang baik, reaktivitas dapat ditingkatkan dengan membuat reaksi dalam suasana asam. Dalam suasana asam, leaving group menjadi molekul netral stabil.
2. tahapannya adalah pertama: gugus tetangga berperan sebagai Z yaitu nukleofil dan mendorong gugus pergi X namun tetap menempel pada molekul, lalu Pada tahap kedua, nukleofil eksternal Y menggantikan gugus tetangga Z dari sisi belakang.
terimakasih

Resilta Khairunnnisah mengatakan...

terimakasih ica, menurut saya untuk pertanyaan pertama, ketika gugus leaving group kurang baik, reaktivitas dapat ditingkatkan dengan membuat reaksi tsb berada dalam suasana asam. karena dalam suasana asam, leaving group menjadi molekul netral stabil.

Devi fitria mengatakan...

terima kasih atas materinya, menurut saya Mekanisme partisipasi gugus tetangga (NGP)yaitu:
Tahap 1 : Gugus tetangga berperan sebagai Z yaitu nukleofil dan mendorong gugus pergi X namun tetap menempel pada molekul
Tahap 2 : Pada tahap kedua, nukleofil eksternal Y menggantikan gugus tetangga Z dari sisi belakang.

Unknown mengatakan...

Baiklah saya akan mencoba menjawab pertanyaan kedua dimana tahapannya adalah pertama: gugus tetangga berperan sebagai Z yaitu nukleofil dan mendorong gugus pergi X namun tetap menempel pada molekul, lalu Pada tahap kedua, nukleofil eksternal Y menggantikan gugus tetangga Z dari sisi belakang.

Unknown mengatakan...

Terimakasih atas materi yang ica sampaikan
Saya akan mnejawab permasalahan yang ada
Menurut saya
1.Saat leaving group kurang baik, reaktivitas dapat ditingkatkan dengan membuat reaksi dalam suasana asam. Dalam suasana asam, leaving group menjadi molekul netral stabil.
2. tahapannya adalah pertama: gugus tetangga berperan sebagai Z yaitu nukleofil dan mendorong gugus pergi X namun tetap menempel pada molekul, lalu Pada tahap kedua, nukleofil eksternal Y menggantikan gugus tetangga Z dari sisi belakang.
Semoga bermanfaat

Unknown mengatakan...

Menurut saya untuk jawaban no. 1 reaktivitas dapat ditingkatkan dengan membuat reaksi dalam suasana asam Sedangkan untuk jawaban no. 2 tahapannya adalah pertama: gugus tetangga berperan sebagai Z yaitu nukleofil dan mendorong gugus pergi X namun tetap menempel pada molekul, lalu Pada tahap kedua, nukleofil eksternal Y menggantikan gugus tetangga Z dari sisi belakang.

Unknown mengatakan...

Hello becek terima kasihvatas materinya
Berdasarkan penjelasan anda maka tahapan partisipasi gugus tetangga yaitu tahapannya adalah pertama: gugus tetangga berperan sebagai Z yaitu nukleofil dan mendorong gugus pergi X namun tetap menempel pada molekul, lalu Pada tahap kedua, nukleofil eksternal Y menggantikan gugus tetangga Z dari sisi belakang.
Semoga bermanfaat

Unknown mengatakan...

terimakasih atas pemaparan materi yang sangat bermanfaat saya akan mencoba menjawab pertanyaan saudari No. 2 yaitu tahapannya adalah pertama: gugus tetangga berperan sebagai Z yaitu nukleofil dan mendorong gugus pergi X namun tetap menempel pada molekul, lalu Pada tahap kedua, nukleofil eksternal Y menggantikan gugus tetangga Z dari sisi belakang.

Unknown mengatakan...

Terimakasih, saya akan menjawab pertanhaan pertama . Saat leaving group kurang baik, reaktivitas dapat ditingkatkan dengan membuat reaksi dalam suasana asam. Dalam suasana asam, leaving group menjadi molekul netral stabil.

Unknown mengatakan...

terima kasih atas materinya ica, menurut saya
1.Saat leaving group kurang baik, reaktivitas dapat ditingkatkan dengan membuat reaksi dalam suasana asam. Dalam suasana asam, leaving group menjadi molekul netral stabil.
2. tahapannya adalah pertama: gugus tetangga berperan sebagai Z yaitu nukleofil dan mendorong gugus pergi X namun tetap menempel pada molekul, lalu Pada tahap kedua, nukleofil eksternal Y menggantikan gugus tetangga Z dari sisi belakang.

nafisah amri mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
nafisah amri mengatakan...

1.dengan membuatnsuasana jadi lebih asam maka leaving grup yang buruk dapat ditingkatkan reaktivitasnya. Lalumekannisme ngp adalah pertama nukleofil dlm senyawa bertindak sebagi gugus tetangga yg mendorong LG, lalu tahap kedua nuklefil y menggantikan lg slm molekul

Giotama Demando mengatakan...

materi yang sangat menarik, menurut saya ketika gugus leaving group kurang baik, reaktivitas dapat ditingkatkan dengan membuat reaksi tsb berada dalam suasana asam. karena dalam suasana asam, leaving group menjadi molekul netral stabil.

Unknown mengatakan...

terimakasih atas materi yang yang telah Becek terangkan. saya ingin mencoba menjawab pertanyaan anda..
menurut saya
1. Saat leaving group kurang baik, reaktivitas dapat ditingkatkan dengan membuat reaksi dalam suasana asam. Dalam suasana asam, leaving group menjadi molekul netral yang stabil stabil.
2. tahapan terjadinya partisipasi gugus tetangga ada 2 yakni pertama: gugus tetangga berperan sebagai Z yaitu nukleofil dan mendorong gugus pergi X namun tetap menempel pada molekul, lalu Pada tahap kedua, nukleofil eksternal Y menggantikan gugus tetangga Z dari sisi belakang.
terimakasih semoga bermanfaat

Malhatul Ulfa mengatakan...

Terimakasih atas materinya, menurut saya saat leaving group kurang baik, reaktivitasnya dapat di tingkatkan dengan membuat reaksi dalam suasana asam karena dalam suasana asam leaving group akan menjadi molekul yang stabil

Nesya el Hikmah mengatakan...

saya akan mencoba menjawab pertanyaan no 2, Gugus tetangga dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi, sehingga mencegah serangan dari nukleofilik, sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari sisi depan, dan produknya mengikuti konfigurasi awal. Atom atau gugus yang dapat meningkatkan laju SN2 melalui partisipasi gugus tetangga ialah nitrogen dalam bentuk amina, oksigen dalam bentuk karboksilat dan ion alkoksida, dan cincin aromatik. Partisipasi hanya efektif jika interaksinya membentuk cincin segitiga, lima dan enam

Aisyah mengatakan...

saya mencoba menjawab pertanyaan anda
tahapannya adalah pertama: gugus tetangga berperan sebagai Z yaitu nukleofil dan mendorong gugus pergi X namun tetap menempel pada molekul, lalu Pada tahap kedua, nukleofil eksternal Y menggantikan gugus tetangga Z dari sisi belakang.
terimakasih

Kurnia Nastira Ningsih mengatakan...

Terimakasih becek
Untuk pertanyaannya

1. Diperlukan pengubahan -OH menjadi suatu leaving group yang baik. Sekunder (2⁰) terjadi pengubahan alkohol menjadi alkil klorida (R-Cl) melalui reaksi dengan SOCl2 atau alkil bromida (R-Br) melalui reaksi dengan PBr3.

2. Tahap 1 adalah gugus tetangga (Z:) bertindak sebagai nukleofil yang memaksa gugus pergi (X) untuk keluar, tapi tetangga tersebut masih tetap bertahan terikat pada atom karbon di mana gugus pergi terikat sebelumnya. Tahap 2 nukleofil eksternal (:Y) mengusir gugus tetangga melalui serangan dari arah belakang.

3. Semakin pKa kecil, maka sofat basa makin lemah sehingga kekuatan leaving groupnya makin baik.

Sekian:)

Unknown mengatakan...

Menurut saya, saat eaving group kurang baik maka reaktivitas dapat ditingkatkan dengan membuat reaksi dalam suasana asam. Dalam suasana asam, leaving group menjadi molekul netral stabil.

Unknown mengatakan...

Terimakasih atas materinya ica
1. Saat leaving group kurang baik, reaktivitas dapat ditingkatkan dengan membuat reaksi dalam suasana asam. Dalam suasana asam, leaving group menjadi molekul netral yang stabil stabil.
2. tahapan terjadinya partisipasi gugus tetangga ada 2 yakni pertama: gugus tetangga berperan sebagai Z yaitu nukleofil dan mendorong gugus pergi X namun tetap menempel pada molekul, lalu Pada tahap kedua, nukleofil eksternal Y menggantikan gugus tetangga Z dari sisi belakang.
Terimakasih :)

Unknown mengatakan...

terima kasih atas materinya saya akan menjawab
2. tahapannya adalah pertama: gugus tetangga berperan sebagai Z yaitu nukleofil dan mendorong gugus pergi X namun tetap menempel pada molekul, lalu Pada tahap kedua, nukleofil eksternal Y menggantikan gugus tetangga Z dari sisi belakang.

Unknown mengatakan...

Terimakasih atas materinya
Menurut saya reaktivitas dapat ditingkatkan dengan membuat reaksi dalam suasana asam. Dalam suasana asam, leaving group menjadi molekul netral stabil.

Unknown mengatakan...

1. Saat leaving group kurang baik, reaktivitas dapat ditingkatkan dengan membuat reaksi dalam suasana asam. Dalam suasana asam, leaving group menjadi molekul netral stabil.
2. tahapannya adalah pertama: gugus tetangga berperan sebagai Z yaitu nukleofil dan mendorong gugus pergi X namun tetap menempel pada molekul, lalu Pada tahap kedua, nukleofil eksternal Y menggantikan gugus tetangga Z dari sisi belakang.

Unknown mengatakan...

tahapan partisipasi gugus tetangga yaitu tahapannya adalah pertama: gugus tetangga berperan sebagai Z yaitu nukleofil dan mendorong gugus pergi X namun tetap menempel pada molekul, lalu Pada tahap kedua, nukleofil eksternal Y menggantikan gugus tetangga Z dari sisi belakang.

Unknown mengatakan...

saya mencoba menjawab pertanyaan no. 1
Saat leaving group kurang baik, reaktivitas dapat ditingkatkan dengan membuat reaksi dalam suasana asam. Dalam suasana asam, leaving group menjadi molekul netral stabil. Reaksi dari asam karboksilat dengan nukleofil, mengharuskan hidroksida hilang sebagai leaving group dan ini merupakan basa konjugasi dari larutan asam lemah (pKa 15,7). Reaktivitas dapat ditingkatkan dengan protonasi, dengan melepaskan molekul netral air.

Chemistman mengatakan...

terimakasih atas materinya disini pertanyaan pertama Saat leaving group kurang baik, reaktivitas dapat ditingkatkan dengan membuat reaksi dalam suasana asam. Dalam suasana asam, leaving group menjadi molekul netral yang stabil stabil.

Dyah miranti devy mengatakan...

Terimakasih atas materinya becek:)
1. Saat leaving group kurang baik, reaktivitas dapat ditingkatkan dengan membuat reaksi dalam suasana asam. Dalam suasana asam, leaving group menjadi molekul netral stabil.
2. tahapannya adalah pertama: gugus tetangga berperan sebagai Z yaitu nukleofil dan mendorong gugus pergi X namun tetap menempel pada molekul, lalu Pada tahap kedua, nukleofil eksternal Y menggantikan gugus tetangga Z dari sisi belakang.
terimakasih:)

Unknown mengatakan...

Terimakasih untuk materinya. Saya akan menjawab no 3 dimana semakin kecil nilai pKa maka semakin dia bersifat basa lemah dan semakin baik dia menjadi gugus pergi dan urutan pKa terkecil itu adalah gugus halida I. Pada materi diatas.

Unknown mengatakan...

untuk gugus pergi yang kurang baik, sifat reaktivitas dapat ditingkatkan dengan membuat reaksi dalam suasana asam. Dalam suasana asam, leaving group menjadi molekul netral stabil.

Unknown mengatakan...

saya akan menjawab pertanyaan no.2
tahapan terjadinya partisipasi gugus tetangga dibagi menjadi dua tahap, yang pertama: gugus tetangga bertindak sebagai nukleofil yang memaksa gugus pergi untuk keluar, tapi gugus tetangga tersebut masih tetap bertahan terikat pada atom dimana gugus pergi terikat sebelumnya.
kedua: nukleofil eksternal mengusir gugus tetangga melalui serangan dari arah belakang.

terimakasih :)

Tiur mengatakan...

Terimakasih becek
Untuk pertanyaannya

1. Diperlukan pengubahan -OH menjadi suatu leaving group yang baik. Sekunder (2⁰) terjadi pengubahan alkohol menjadi alkil klorida (R-Cl) melalui reaksi dengan SOCl2 atau alkil bromida (R-Br) melalui reaksi dengan PBr3.

2. Tahap 1 adalah gugus tetangga (Z:) bertindak sebagai nukleofil yang memaksa gugus pergi (X) untuk keluar, tapi tetangga tersebut masih tetap bertahan terikat pada atom karbon di mana gugus pergi terikat sebelumnya. Tahap 2 nukleofil eksternal (:Y) mengusir gugus tetangga melalui serangan dari arah belakang.

3. Semakin pKa kecil, maka sofat basa makin lemah sehingga kekuatan leaving groupnya makin baik.
semoga membantu (:

Unknown mengatakan...

Terimakasih becek,
Menurut saya :
1. Saat leaving group kurang baik, reaktivitas dapat ditingkatkan dengan membuat reaksi dalam suasana asam. Dalam suasana asam, leaving group menjadi molekul netral stabil.
2. tahapannya adalah pertama: gugus tetangga berperan sebagai Z yaitu nukleofil dan mendorong gugus pergi X namun tetap menempel pada molekul, lalu Pada tahap kedua, nukleofil eksternal Y menggantikan gugus tetangga Z dari sisi belakang.

Riska Putri R mengatakan...

Terimakasih atas materinya, saya akan coba menjawab pertanyaan pertama yaitu saat leaving group kurang baik, reak tivitas dapat ditingkatkan dengan membuat reaksi dalam suasana asam. Dalam suasana asam, leaving group menjadi molekul netral stabil.
2. tahapannya adalah pertama: gugus tetangga berperan sebagai Z yaitu nukleofil dan mendorong gugus pergi X namun tetap menempel pada molekul, lalu Pada tahap kedua, nukleofil eksternal Y menggantikan gugus tetangga Z dari sisi belakang.

Claudia mengatakan...

Terimakasih kak icha,
Menurut claudia :
1. Saat leaving group kurang baik, reaktivitas dapat ditingkatkan dengan membuat reaksi dalam suasana asam. Dalam suasana asam, leaving group menjadi molekul netral stabil.
2. tahapannya adalah pertama: gugus tetangga berperan sebagai Z yaitu nukleofil dan mendorong gugus pergi X namun tetap menempel pada molekul, lalu Pada tahap kedua, nukleofil eksternal Y menggantikan gugus tetangga Z dari sisi belakang.

Posting Komentar

 

Kimia Organik Sintesis Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review