Stereokontrol
Reaksi dari molekul asiklik dapat
menghasilkan stereoisomer dan ketika seorang kimiawan berusaha untuk mengontrol
stereokimia dalam suatu reaksi, maka ini dilakukan untuk menghasilkan satu
stereoisomer sebagai produk utama dari reaksi tersebut. Situasi yang biasanya
dikontrol dari stereokimia yaitu :
1.
Regioselectivity (Markovnikov vs
antimarkovnikov)
Regioisomer
memiliki rumus kimia yang sama, tetapi gugus atau atom terletak pada atom
karbon berbeda. 3-metilheksanal dan 4-metilheksanal merupakan regioisomer,
sebagai contoh. Reaksi dari 2-metil-2-butena dengan HBr menghasilkan
2-bromo-2-metilbutana sebagai produk utama, suatu adisi Markovnikov, reaksi
merupakan regioselektif. Reaksi ini berjalan dengan pembentukan karbokation
yang lebih stabil, yang bereaksi dengan ion bromide nukleofilik. Jika anti-markovnikov
bromide (1-bromo-2-metilbutana) yang diinginkan, maka mekanismenya akan
berbeda. Reaksi alkena dengan HBr dan suatu peroksida berjalan dengan mekanisme
radikal, menghasilkan 1-bromo-2-metilbutana, bromide anti-markovnikov.
Adisi dari HBr akan menghasilkan
suatu karbokation. Reaksi pada karbokation tersier dan ion bromide nukleofilik
menghasilkan 2-bromo-2-metilbutana. Ketika suatu peroksida ditambahkan, Br. dihasilkan dan radikal ini
ditambahkan ke alkena untuk menghasilkan radikal yang lebih stabil. Intermediet
radikal bereaksi dengan HBr untuk membentuk produk anti-markovnikov dan radikal
bromide lagi. Jika reaksi menghasilkan kation, maka produk berupa markovnikov.
2.
Retensi vs inversi dari konfigurasi
Transformasi
gugus fungsi berjalan dengan retensi, rasemisasi atau inversi dai pusat
stereokimia. Reaksi yang membentuk suatu tunggal, pusat karbon kiral di suatu
lingkungan kiran akan terjadi rasemik (enansiomer R dan S akan terbentuk).
Deprotonasi dari karbon alfa pada suatu gugus penarik electron menghasilkan
enolat planar, menyebabkan pusat kiral pada karbon rentan terhadap rasemisasi. Sehingga,
perlu deprotonasi perlu diminimasi (pembentukan enol) ketika bekerja dengan
senyawa ini. Contohnya, pada sintesis peptide dan reaksi lain mengandung asam
amino, beberapa metode sintesis telah dikembangkan untuk mempertahankan
stereokimia L yang terjadi secara alami melalui berbagai tranformasi.
3.
Selektifitas cis-trans
Stereokimia suatu enolat digambarkan
dengan memeriksa hubungan antara gugus yang terikat pada ikatan rangkap dari
enolat. Jika dua gugus prioritas yang lebih tinggi
berada di sisi yang sama, maka itu digambarkan sebagai enolate (Z) (atau cis). Dalam (Z)-enolat, gugus alkil pada karbon alfa berada di sisi
yang sama dengan oksigen (–OLi). Karena pengaturan ini meminimalkan strain sterik
dengan menempatkan gugus R trans satu sama lain di seluruh ikatan rangkap, (Z)-enolat
yang lebih stabil biasanya disukai untuk keton, terutama ketika penambahan seperti
hexamethylphosphoramide (HMPA) digunakan. Penambahan semacam itu
membentuk kompleks dengan kation logam, memungkinkannya untuk berdisosiasi dari
anion O-. Keadaan transisi yang dihasilkan memungkinkan
equilibrium, mendukung pembentukan (Z)-enolate.
Jika basa
bulkier digunakan, seperti litium tetrametil piperidida (LTMP), atau dalam
kasus pembentukan enolat ester di mana gugus "R1" (sebenarnya
"OR") lebih kecil, (E)-enolat adalah mayor. Model Irlandia
menggunakan kemungkinan keadaan transisi siklikal, berputar-putar, untuk
membantu merasionalisasi stereoselektivitas formasi enolat.
Ketika
keton bereaksi dengan basa, suatu anion anolat akan terbentuk dengan melepaskan
proton alfa. Dalam kasus suatu keton tidak simetrik, 27, suatu campuran (Z)-enolat,
28 dan (E)-enolat, 29, akan dihasilkan. Diastereoselektifitas dan
enansioselektifitas dalam produk terbentuk dari reaksi kondensasi enolat
mempengaruhi stereokimia dari anion enolat. Suatu campran isomer geometri 28 dan
29 bereaksi dengan aldehid, suatu campuran syn- dan anti- akan terbentuk.
4.
Selektifitas syn-anti
Dalam reaksi aldol, stereokimia dari
produk tergantung pada stereokimia dari bahan awal enolat. Reaksi suatu (Z) -enolat dengan aldehid menghasilkan produk syn-aldol
di mana OH dan aldehida R berada di sisi yang sama dari bidang gambar garis
zig-zag (keduanya berupa irisan dalam satu enansiomer dan keduanya merupakan
garis putus-putus). di enansiomer lainnya).
Di sisi lain, reaksi dari (E) -enolat
dengan aldehida memberikan diastereomer lainnya, suatu produk anti aldol dengan
satu gugus sebagai irisan dan yang lainnya sebagai dasbor.
5.
Heteroatom chelation effects
Salah satu cara utama untuk mengontrol diastereoselectivity adalah
untuk mengambil keuntungan dari efek chelating tetangga gugus heteroatom (efek gugus
tetangga) dengan reagen tertentu, yang dapat diilustrasikan oleh reaksi kiral
allylic alkohol 34 dengan peroxyacid. Koordinasi dengan oksigen (35) dan
pengiriman oksigen elektrofilik dari sisi yang memberikan epoxy-alkohol 36 sebagai
diastereomer utama, yang berarti bahwa koordinasi mengarahkan stereochemical
kursus reaksi. Efek kelompok tetangga heteroatoms penting bagi
diastereoselectivity diamati di epoksidasi, reduksi hidrida atau hydroboration,
serta efek haptophilic dalam hidrogenasi katalitik
Pembentukan
Cincin
Kondensasi
Dieckmann
Kondensasi dieckmann merupakan
reaksi intramolekular oleh siklik -keto ester yang
dibentuk menggunakan di-ester di bawah kondisi basa. Ada beberapa mekanisme
untuk kondensasi Dieckmann. Reaksi ini dideskripsikan sebagai kondensasi
Claisen intramolekuler dan oleh karena itu reversible. Reaksi dimulai dengan
pembentukan anion melalui pelepasan proton yang paling asam pada karbon menjadi suatu diester, pembentukan suatu
enolat resonansi. Ini diikuti oleh pembentukan ikatan C-C oleh penyerangan dari
enolat pada karbonil dari ester kedua dan menghasilkan ion alkoxylate dari
keadaan transisi tetrahedral (B).
Selainjutnya ion alkoxylate proses untuk melepaskan proton dari metilen pada
keto ester (C) untuk menghasilkan
enolat (D). Produk akhir dapat
dipisahkan setelah pengasaman. Reaksi ini mengikuti kinetika orde 1 saat
dilakukan dalam alcohol (pelarut protik) dan ketika basa (Na etoksida) berlebih
digunakan, ini merupakan pembentukan anion enolat stabil dari produk akhir yang
membawa reaksi forward. Sealin itu, reaksi ini adalah biomolekular jika
keberadaannya dalam pelarut dengan konstanta dielektrik rendah (pelarut
aprotic) dan basa berlebih. Dalam kasus ini, tingkat reaksi meningkat pesat
drngan peningkatan kekuatan basa yang digunakan, berikut urutan basa MeO-
< EtO- ~ PrnO-
<PriO-.
Salah
satu hambatan untuk penutupan cincin dari kondensasi Dieckman adalah mengontrol
regioselectif reaksi. Meskipun kondensasi selalu terjadi ke arah pembentukan
enolat paling stabil, setidaknya ada 2 kemungkinan produk yang bersaing untuk
terbentuk jika starting diester tidak simetris (unsymmetrical). Jika satu dari
karbon menjadi menjadi di-ester disubtitusi, maka
hanya ada satu jalan untuk menutup cincin, memberikan jalur lain untuk
membentuk enolat stabil. Substrat dengan -subtitusi akan memilih penutupan ring saat
enolat terhalang terbentuk dan sama halnya dengan –subtitusi di-ester, pembentukan anion akan
menjauhkan dari gugus metilen tersubtitusi.
Aturan Baldwin
Ukuran dan arah pembentukan cincin umumnya digambarkan
oleh aturan Baldwin. Penambahan radikal yang terlihat di atas trigonal-planar,
alkena sp2 untuk membentuk intermediet siklik lima dengan radikal
yang terletak di luar cincin (disebut adisi "5-exo-trig ") adalah mekanisme yang disukai. Kurang menguntungkan adalah pembentukan cincin 6 yang memiliki radikal pada salah satu karbon
di dalam cincin, yang disebut adisi "6-endo-trig". Oleh karena itu, mekanisme siklisasi radikal cocok untuk
mensintesis derivat methylcyclopentane
Reaksi Diels-Alder
Reaksi Diels-Alder (yang mana Otto Diels dan Kurt Alder diberikan bersama
Hadiah Nobel pada tahun 1950) melibatkan reaksi dari diena terkonjugasi dengan
kelompok lain yang mengandung ikatan pi (disebut sebagai "dienofile"
karena ia "mencintai" bereaksi dengan diena). Di hadapan panas, diena
dan dienofil akan bergabung untuk menghasilkan produk sikloheksen. Mekanisme
terpadu ini adalah contoh dari reaksi pericyclic yang disebut [4 + 2] sikloadisi
karena melibatkan interaksi dari sistem empat elektron the (diena) dengan
sistem twoelectron the (dienophile). Sementara banyak contoh reaksi Diels-Alder
dapat dengan mudah digambarkan sebagai reaksi antara nukleofil dan elektrofil
(pendekatan yang akan diambil di sini), mekanisme dan regio- dan stereokimia
dari produk biasanya digambarkan oleh teori orbital frontier di mana HOMO diena
dan LUMO dari dienophile dicocokkan.
Pertanyaan
1.
Apa produk stereokimia yang akan
dihasilkan dari reaksi berikut?
2.
Mengapa berdasarkan aturan Baldwin
adisi 5-exo-trig lebih disukai dibandingkan adisi "6-endo-trig"?
Daftar Pustaka
Smith, M.B. 1946. Organic Synthesis Third Edition. USA : Academic
Press.
Starkey, L. S. 2012. Introduction
to Strategies For Organic Synthesis. New Jersey : John Wiley
& Sons Inc.
45 komentar:
1. Pada reaksi berikut akan dihasilkan produk stereokimia berupa (Z)-stereoisomer dan produk syn aldol. Hal ini dikarenakan t-butyl merupakan salah satu contoh alkil (R) besar sehingga jika R besar maka akan terjadi interaksi antara R dan Metil menyebabkan tidak stabil, sehingga pembentukan Z atau cis akan lebih dominan. Pembentukan syn aldol dikarenakan (Z)-stereoisomer bereaksi dengan aldehid, sehingga terbentuk produk syn-aldol
2. Karena pada adisi "5-exo-trig ", pembentukan radikal terjadi diluar cincin, sedangkan pada adisi “6-endo-trig”, radikal terbentuk di dalam cincin. Sehingga adisi "5-exo-trig " lebih disukai dibandingkan 6-endo-trig.
terimakasih materinya icha
1. Pada reaksi berikut akan dihasilkan produk stereokimia berupa (Z)-stereoisomer dan produk syn aldol. Hal ini dikarenakan t-butyl merupakan salah satu contoh alkil (R) besar sehingga jika R besar maka akan terjadi interaksi antara R dan Metil menyebabkan tidak stabil, sehingga pembentukan Z atau cis akan lebih dominan. Pembentukan syn aldol dikarenakan (Z)-stereoisomer bereaksi dengan aldehid, sehingga terbentuk produk syn-aldol
2. Karena pada adisi "5-exo-trig ", pembentukan radikal terjadi diluar cincin, sedangkan pada adisi “6-endo-trig”, radikal terbentuk di dalam cincin. Sehingga adisi "5-exo-trig " lebih disukai dibandingkan 6-endo-trig.
Hai icha j :)
Jawaban pertanyaannya :
1. Pada reaksi berikut akan dihasilkan produk stereokimia berupa (Z)-stereoisomer dan produk syn aldol. Hal ini dikarenakan t-butyl merupakan salah satu contoh alkil (R) besar sehingga jika R besar maka akan terjadi interaksi antara R dan metil menyebabkan tidak stabil, sehingga pembentukan Z atau cis akan lebih dominan. Pembentukan syn aldol dikarenakan (Z)-stereoisomer bereaksi dengan aldehid, sehingga terbentuk produk syn-aldol.
2. Karena pada adisi "5-exo-trig ", pembentukan radikal terjadi diluar cincin, sedangkan pada adisi “6-endo-trig”, radikal terbentuk di dalam cincin. Sehingga adisi "5-exo-trig " (luar cincin) lebih disukai dibandingkan 6-endo-trig (dalam cincin).
pada adisi "5-exo-trig ", pembentukan radikal terjadi diluar cincin, sedangkan pada adisi “6-endo-trig”, radikal terbentuk di dalam cincin. Sehingga adisi "5-exo-trig " lebih disukai dibandingkan 6-endo-trig.
Hai icha j :)
Jawaban pertanyaannya :
1. Pada reaksi berikut akan dihasilkan produk stereokimia berupa (Z)-stereoisomer dan produk syn aldol. Hal ini dikarenakan t-butyl merupakan salah satu contoh alkil (R) besar sehingga jika R besar maka akan terjadi interaksi antara R dan metil menyebabkan tidak stabil, sehingga pembentukan Z atau cis akan lebih dominan. Pembentukan syn aldol dikarenakan (Z)-stereoisomer bereaksi dengan aldehid, sehingga terbentuk produk syn-aldol.
2. Karena pada adisi "5-exo-trig ", pembentukan radikal terjadi diluar cincin, sedangkan pada adisi “6-endo-trig”, radikal terbentuk di dalam cincin. Sehingga adisi "5-exo-trig " (luar cincin) lebih disukai dibandingkan 6-endo-trig (dalam cincin).
1.Pada reaksi berikut akan dihasilkan produk stereokimia berupa (Z)-stereoisomer dan produk syn aldol. Hal ini dikarenakan t-butyl merupakan salah satu contoh alkil (R) besar sehingga jika R besar maka akan terjadi interaksi antara R dan Metil menyebabkan tidak stabil, sehingga pembentukan Z atau cis akan lebih dominan. Pembentukan syn aldol dikarenakan (Z)-stereoisomer bereaksi dengan aldehid, sehingga terbentuk produk syn-aldol
1.Pada reaksi berikut akan dihasilkan produk stereokimia berupa (Z)-stereoisomer dan produk syn aldol. Hal ini dikarenakan t-butyl merupakan salah satu contoh alkil (R) besar sehingga jika R besar maka akan terjadi interaksi antara R dan Metil menyebabkan tidak stabil, sehingga pembentukan Z atau cis akan lebih dominan. Pembentukan syn aldol dikarenakan (Z)-stereoisomer bereaksi dengan aldehid, sehingga terbentuk produk syn-aldol
Terimakasih becek
Menurut saya
1. Pada reaksi berikut akan dihasilkan produk stereokimia berupa (Z)-stereoisomer dan produk syn aldol. Hal ini dikarenakan t-butyl merupakan salah satu contoh alkil (R) besar sehingga jika R besar maka akan terjadi interaksi antara R dan Metil menyebabkan tidak stabil, sehingga pembentukan Z atau cis akan lebih dominan. Pembentukan syn aldol dikarenakan (Z)-stereoisomer bereaksi dengan aldehid, sehingga terbentuk produk syn-aldol
2. Karena pada adisi "5-exo-trig ", pembentukan radikal terjadi diluar cincin, sedangkan pada adisi “6-endo-trig”, radikal terbentuk di dalam cincin. Sehingga adisi "5-exo-trig " lebih disukai dibandingkan 6-endo-trig.
Jawaban pertanyaannya :
1. Pada reaksi berikut akan dihasilkan produk stereokimia berupa (Z)-stereoisomer dan produk syn aldol. Hal ini dikarenakan t-butyl merupakan salah satu contoh alkil (R) besar sehingga jika R besar maka akan terjadi interaksi antara R dan metil menyebabkan tidak stabil, sehingga pembentukan Z atau cis akan lebih dominan. Pembentukan syn aldol dikarenakan (Z)-stereoisomer bereaksi dengan aldehid, sehingga terbentuk produk syn-aldol.
2. Karena pada adisi "5-exo-trig ", pembentukan radikal terjadi diluar cincin, sedangkan pada adisi “6-endo-trig”, radikal terbentuk di dalam cincin. Sehingga adisi "5-exo-trig " (luar cincin) lebih disukai dibandingkan 6-endo-trig (dalam cincin).
terimakasih materinyaa..
jawaban pertanyaannya :
1. Pada reaksi berikut akan dihasilkan produk stereokimia berupa (Z)-stereoisomer dan produk syn aldol. Hal ini dikarenakan t-butyl merupakan salah satu contoh alkil (R) besar sehingga jika R besar maka akan terjadi interaksi antara R dan metil menyebabkan tidak stabil, sehingga pembentukan Z atau cis akan lebih dominan. Pembentukan syn aldol dikarenakan (Z)-stereoisomer bereaksi dengan aldehid, sehingga terbentuk produk syn-aldol.
2. Karena pada adisi "5-exo-trig ", pembentukan radikal terjadi diluar cincin, sedangkan pada adisi “6-endo-trig”, radikal terbentuk di dalam cincin. Sehingga adisi "5-exo-trig " (luar cincin) lebih disukai dibandingkan 6-endo-trig (dalam cincin)
Terimakasih becek
Menurut saya
1. Pada reaksi berikut akan dihasilkan produk stereokimia berupa (Z)-stereoisomer dan produk syn aldol. Hal ini dikarenakan t-butyl merupakan salah satu contoh alkil (R) besar sehingga jika R besar maka akan terjadi interaksi antara R dan Metil menyebabkan tidak stabil, sehingga pembentukan Z atau cis akan lebih dominan. Pembentukan syn aldol dikarenakan (Z)-stereoisomer bereaksi dengan aldehid, sehingga terbentuk produk syn-aldol
2. Karena pada adisi "5-exo-trig ", pembentukan radikal terjadi diluar cincin, sedangkan pada adisi “6-endo-trig”, radikal terbentuk di dalam cincin. Sehingga adisi "5-exo-trig " lebih disukai dibandingkan 6-endo-trig.
trimakasih ica,
1. Pada reaksi berikut akan dihasilkan produk stereokimia berupa (Z)-stereoisomer dan produk syn aldol. Hal ini dikarenakan t-butyl merupakan salah satu contoh alkil (R) besar sehingga jika R besar maka akan terjadi interaksi antara R dan metil menyebabkan tidak stabil, sehingga pembentukan Z atau cis akan lebih dominan. Pembentukan syn aldol dikarenakan (Z)-stereoisomer bereaksi dengan aldehid, sehingga terbentuk produk syn-aldol.
2. Karena pada adisi "5-exo-trig ", pembentukan radikal terjadi diluar cincin, sedangkan pada adisi “6-endo-trig”, radikal terbentuk di dalam cincin. Sehingga adisi "5-exo-trig " (luar cincin) lebih disukai dibandingkan 6-endo-trig (dalam cincin).
trimakasih atas penjelasan materinya ica,
1. Pada reaksi berikut akan dihasilkan produk stereokimia berupa (Z)-stereoisomer dan produk syn aldol. Hal ini dikarenakan t-butyl merupakan salah satu contoh alkil (R) besar sehingga jika R besar maka akan terjadi interaksi antara R dan metil menyebabkan tidak stabil, sehingga pembentukan Z atau cis akan lebih dominan. Pembentukan syn aldol dikarenakan (Z)-stereoisomer bereaksi dengan aldehid, sehingga terbentuk produk syn-aldol.
2. Karena pada adisi "5-exo-trig ", pembentukan radikal terjadi diluar cincin, sedangkan pada adisi “6-endo-trig”, radikal terbentuk di dalam cincin. Sehingga adisi "5-exo-trig " (luar cincin) lebih disukai dibandingkan 6-endo-trig (dalam cincin).
terima kasih atas materinya, menurut saya Pada reaksi berikut akan dihasilkan produk stereokimia berupa (Z)-stereoisomer dan produk syn aldol. Hal ini dikarenakan t-butyl merupakan salah satu contoh alkil (R) besar sehingga jika R besar maka akan terjadi interaksi antara R dan metil menyebabkan tidak stabil, sehingga pembentukan Z atau cis akan lebih dominan. Pembentukan syn aldol dikarenakan (Z)-stereoisomer bereaksi dengan aldehid, sehingga terbentuk produk syn-aldol.
1. Pada reaksi berikut akan dihasilkan produk stereokimia berupa (Z)-stereoisomer dan produk syn aldol. Hal ini dikarenakan t-butyl merupakan salah satu contoh alkil (R) besar sehingga jika R besar maka akan terjadi interaksi antara R dan Metil menyebabkan tidak stabil, sehingga pembentukan Z atau cis akan lebih dominan. Pembentukan syn aldol dikarenakan (Z)-stereoisomer bereaksi dengan aldehid, sehingga terbentuk produk syn-aldol
2. Karena pada adisi "5-exo-trig ", pembentukan radikal terjadi diluar cincin, sedangkan pada adisi “6-endo-trig”, radikal terbentuk di dalam cincin. Sehingga adisi "5-exo-trig " lebih disukai dibandingkan 6-endo-trig.
Pada reaksi berikut akan dihasilkan produk stereokimia berupa (Z)-stereoisomer dan produk syn aldol. Hal ini dikarenakan t-butyl merupakan salah satu contoh alkil (R) besar sehingga jika R besar maka akan terjadi interaksi antara R dan Metil menyebabkan tidak stabil, sehingga pembentukan Z atau cis akan lebih dominan. Pembentukan syn aldol dikarenakan (Z)-stereoisomer bereaksi dengan aldehid, sehingga terbentuk produk syn-aldol
terimakasih pemaparannya
1. Pada reaksi berikut akan dihasilkan produk stereokimia berupa (Z)-stereoisomer dan produk syn aldol. Hal ini dikarenakan t-butyl merupakan salah satu contoh alkil (R) besar sehingga jika R besar maka akan terjadi interaksi antara R dan Metil menyebabkan tidak stabil, sehingga pembentukan Z atau cis akan lebih dominan. Pembentukan syn aldol dikarenakan (Z)-stereoisomer bereaksi dengan aldehid, sehingga terbentuk produk syn-aldol
Menurut saya pada reaksi berikut akan dihasilkan produk stereokimia berupa (Z)-stereoisomer dan produk syn aldol. Hal ini dikarenakan t-butyl merupakan salah satu contoh alkil (R) besar sehingga jika R besar maka akan terjadi interaksi antara R dan Metil menyebabkan tidak stabil, sehingga pembentukan Z atau cis akan lebih dominan. Pembentukan syn aldol dikarenakan (Z)-stereoisomer bereaksi dengan aldehid, sehingga terbentuk produk syn-aldol
2. Karena pada adisi "5-exo-trig ", pembentukan radikal terjadi diluar cincin, sedangkan pada adisi “6-endo-trig”, radikal terbentuk di dalam cincin. Sehingga adisi "5-exo-trig " lebih disukai dibandingkan 6-endo-trig.
hai ica, menurut saya
1. Pada reaksi berikut akan dihasilkan produk stereokimia berupa (Z)-stereoisomer dan produk syn aldol. Hal ini dikarenakan t-butyl merupakan salah satu contoh alkil (R) besar sehingga jika R besar maka akan terjadi interaksi antara R dan Metil menyebabkan tidak stabil, sehingga pembentukan Z atau cis akan lebih dominan. Pembentukan syn aldol dikarenakan (Z)-stereoisomer bereaksi dengan aldehid, sehingga terbentuk produk syn-aldol
2. Karena pada adisi "5-exo-trig ", pembentukan radikal terjadi diluar cincin, sedangkan pada adisi “6-endo-trig”, radikal terbentuk di dalam cincin. Sehingga adisi "5-exo-trig " lebih disukai dibandingkan 6-endo-trig.
Menurut saya untuk jawaban no. 1 Pada reaksi berikut akan dihasilkan produk stereokimia berupa (Z)-stereoisomer dan produk syn aldol. Hal ini dikarenakan t-butyl merupakan salah satu contoh alkil (R) besar sehingga jika R besar maka akan terjadi interaksi antara R dan Metil menyebabkan tidak stabil, sehingga pembentukan Z atau cis akan lebih dominan. Pembentukan syn aldol dikarenakan (Z)-stereoisomer bereaksi dengan aldehid, sehingga terbentuk produk syn-aldol. Sedangkan untuk jawaban no. 2 Karena pada adisi "5-exo-trig ", pembentukan radikal terjadi diluar cincin, sedangkan pada adisi “6-endo-trig”, radikal terbentuk di dalam cincin. Sehingga adisi "5-exo-trig " lebih disukai dibandingkan 6-endo-trig.
Pada reaksi berikut akan dihasilkan produk stereokimia berupa (Z)-stereoisomer dan produk syn aldol. Hal ini dikarenakan t-butyl merupakan salah satu contoh alkil (R) besar sehingga jika R besar maka akan terjadi interaksi antara R dan metil menyebabkan tidak stabil, sehingga pembentukan Z atau cis akan lebih dominan. Pembentukan syn aldol dikarenakan (Z)-stereoisomer bereaksi dengan aldehid, sehingga terbentuk produk syn-aldol.
2. Karena pada adisi "5-exo-trig ", pembentukan radikal terjadi diluar cincin, sedangkan pada adisi “6-endo-trig”, radikal terbentuk di dalam cincin. Sehingga adisi "5-exo-trig " (luar cincin) lebih disukai dibandingkan 6-endo-trig (dalam cincin).
Hai Becek H Jam, menurut saya :
1. produk stereokimianya berupa (Z)-stereoisomer dan produk syn aldol. Hal ini dikarenakan t-butyl merupakan salah satu contoh alkil (R) besar sehingga jika R besar maka akan terjadi interaksi antara R dan metil menyebabkan tidak stabil, sehingga pembentukan Z atau cis akan lebih dominan. Pembentukan syn aldol dikarenakan (Z)-stereoisomer bereaksi dengan aldehid, sehingga terbentuk produk syn-aldol.
2. Karena pada adisi "5-exo-trig ", pembentukan radikal terjadi diluar cincin, sedangkan pada adisi “6-endo-trig”, radikal terbentuk di dalam cincin. Sehingga adisi "5-exo-trig " (luar cincin) lebih disukai dibandingkan 6-endo-trig (dalam cincin).
Pada reaksi berikut akan dihasilkan produk stereokimia berupa (Z)-stereoisomer dan produk syn aldol. Hal ini dikarenakan t-butyl merupakan salah satu contoh alkil (R) besar sehingga jika R besar maka akan terjadi interaksi antara R dan Metil menyebabkan tidak stabil, sehingga pembentukan Z atau cis akan lebih dominan. Pembentukan syn aldol dikarenakan (Z)-stereoisomer bereaksi dengan aldehid, sehingga terbentuk produk syn-aldol
2. Karena pada adisi "5-exo-trig ", pembentukan radikal terjadi diluar cincin, sedangkan pada adisi “6-endo-trig”, radikal terbentuk di dalam cincin. Sehingga adisi "5-exo-trig " lebih disukai dibandingkan 6-endo-trig.
terimakasih materinya icha
1. Pada reaksi berikut akan dihasilkan produk stereokimia berupa (Z)-stereoisomer dan produk syn aldol. Hal ini dikarenakan t-butyl merupakan salah satu contoh alkil (R) besar sehingga jika R besar maka akan terjadi interaksi antara R dan Metil menyebabkan tidak stabil, sehingga pembentukan Z atau cis akan lebih dominan. Pembentukan syn aldol dikarenakan (Z)-stereoisomer bereaksi dengan aldehid, sehingga terbentuk produk syn-aldol
2. Karena pada adisi "5-exo-trig ", pembentukan radikal terjadi diluar cincin, sedangkan pada adisi “6-endo-trig”, radikal terbentuk di dalam cincin. Sehingga adisi "5-exo-trig " lebih disukai dibandingkan 6-endo-trig.
Terimakasih becek,
1. Pada reaksi berikut akan dihasilkan produk stereokimia berupa (Z)-stereoisomer dan produk syn aldol. Hal ini dikarenakan t-butyl merupakan salah satu contoh alkil (R) besar sehingga jika R besar maka akan terjadi interaksi antara R dan Metil menyebabkan tidak stabil, sehingga pembentukan Z atau cis akan lebih dominan. Pembentukan syn aldol dikarenakan (Z)-stereoisomer bereaksi dengan aldehid, sehingga terbentuk produk syn-aldol
2. Karena pada adisi "5-exo-trig ", pembentukan radikal terjadi diluar cincin, sedangkan pada adisi “6-endo-trig”, radikal terbentuk di dalam cincin. Sehingga adisi "5-exo-trig " lebih disukai dibandingkan 6-endo-trig.
terimakasih materinya icha
1. Pada reaksi berikut akan dihasilkan produk stereokimia berupa (Z)-stereoisomer dan produk syn aldol. Hal ini dikarenakan t-butyl merupakan salah satu contoh alkil (R) besar sehingga jika R besar maka akan terjadi interaksi antara R dan Metil menyebabkan tidak stabil, sehingga pembentukan Z atau cis akan lebih dominan. Pembentukan syn aldol dikarenakan (Z)-stereoisomer bereaksi dengan aldehid, sehingga terbentuk produk syn-aldol
2. Karena pada adisi "5-exo-trig ", pembentukan radikal terjadi diluar cincin, sedangkan pada adisi “6-endo-trig”, radikal terbentuk di dalam cincin. Sehingga adisi "5-exo-trig " lebih disukai dibandingkan 6-endo-trig.
jawaban
1. Pada reaksi berikut akan dihasilkan produk stereokimia berupa (Z)-stereoisomer dan produk syn aldol. Hal ini dikarenakan t-butyl merupakan salah satu contoh alkil (R) besar sehingga jika R besar maka akan terjadi interaksi antara R dan Metil menyebabkan tidak stabil, sehingga pembentukan Z atau cis akan lebih dominan. Pembentukan syn aldol dikarenakan (Z)-stereoisomer bereaksi dengan aldehid, sehingga terbentuk produk syn-aldol
2. Karena pada adisi "5-exo-trig ", pembentukan radikal terjadi diluar cincin, sedangkan pada adisi “6-endo-trig”, radikal terbentuk di dalam cincin. Sehingga adisi "5-exo-trig " lebih disukai dibandingkan 6-endo-trig.
Terima kasih atas ilmu nya. Untuk jawaban pertanyaan nya adalah sebagai berikut :
1. Pada reaksi berikut akan dihasilkan produk stereokimia berupa (Z)-stereoisomer dan produk syn aldol. Hal ini dikarenakan t-butyl merupakan salah satu contoh alkil (R) besar sehingga jika R besar maka akan terjadi interaksi antara R dan Metil menyebabkan tidak stabil, sehingga pembentukan Z atau cis akan lebih dominan. Pembentukan syn aldol dikarenakan (Z)-stereoisomer bereaksi dengan aldehid, sehingga terbentuk produk syn-aldol
2. Karena pada adisi "5-exo-trig ", pembentukan radikal terjadi diluar cincin, sedangkan pada adisi “6-endo-trig”, radikal terbentuk di dalam cincin. Sehingga adisi "5-exo-trig " lebih disukai dibandingkan 6-endo-trig.
Terimakasih kak untuk materinya. Menurut saya
1.Pada reaksi berikut akan dihasilkan produk stereokimia berupa (Z)-stereoisomer dan produk syn aldol. Hal ini dikarenakan t-butyl merupakan salah satu contoh alkil (R) besar sehingga jika R besar maka akan terjadi interaksi antara R dan Metil menyebabkan tidak stabil, sehingga pembentukan Z atau cis akan lebih dominan. Pembentukan syn aldol dikarenakan (Z)-stereoisomer bereaksi dengan aldehid, sehingga terbentuk produk syn-aldol
2.Karena pada adisi "5-exo-trig ", pembentukan radikal terjadi diluar cincin, sedangkan pada adisi “6-endo-trig”, radikal terbentuk di dalam cincin. Sehingga adisi "5-exo-trig " lebih disukai dibandingkan 6-endo-trig.
Terimakasih atas pemaparan materinya,
Jawaban atas pertanyaannya :
1. Pada reaksi berikut akan dihasilkan produk stereokimia berupa (Z)-stereoisomer dan produk syn aldol. Hal ini dikarenakan t-butyl merupakan salah satu contoh alkil (R) besar sehingga jika R besar maka akan terjadi interaksi antara R dan Metil menyebabkan tidak stabil, sehingga pembentukan Z atau cis akan lebih dominan. Pembentukan syn aldol dikarenakan (Z)-stereoisomer bereaksi dengan aldehid, sehingga terbentuk produk syn-aldol
2. Karena pada adisi "5-exo-trig ", pembentukan radikal terjadi diluar cincin, sedangkan pada adisi “6-endo-trig”, radikal terbentuk di dalam cincin. Sehingga adisi "5-exo-trig " lebih disukai dibandingkan 6-endo-trig.
Terima kasih untuk ilmunya
Jawaban dari pertanyaannya adalah:
1. Pada reaksi berikut akan dihasilkan produk stereokimia berupa (Z)-stereoisomer dan produk syn aldol. Hal ini dikarenakan t-butyl merupakan salah satu contoh alkil (R) besar sehingga jika R besar maka akan terjadi interaksi antara R dan Metil menyebabkan tidak stabil, sehingga pembentukan Z atau cis akan lebih dominan. Pembentukan syn aldol dikarenakan (Z)-stereoisomer bereaksi dengan aldehid, sehingga terbentuk produk syn-aldol
2. Karena pada adisi "5-exo-trig ", pembentukan radikal terjadi diluar cincin, sedangkan pada adisi “6-endo-trig”, radikal terbentuk di dalam cincin. Sehingga adisi "5-exo-trig " lebih disukai dibandingkan 6-endo-trig.
1. Pada reaksi berikut akan dihasilkan produk stereokimia berupa (Z)-stereoisomer dan produk syn aldol. Hal ini dikarenakan t-butyl merupakan salah satu contoh alkil (R) besar sehingga jika R besar maka akan terjadi interaksi antara R dan Metil menyebabkan tidak stabil, sehingga pembentukan Z atau cis akan lebih dominan. Pembentukan syn aldol dikarenakan (Z)-stereoisomer bereaksi dengan aldehid, sehingga terbentuk produk syn-aldol
2. Karena pada adisi "5-exo-trig ", pembentukan radikal terjadi diluar cincin, sedangkan pada adisi “6-endo-trig”, radikal terbentuk di dalam cincin. Sehingga adisi "5-exo-trig " lebih disukai dibandingkan 6-endo-trig.
1. Pada reaksi berikut akan dihasilkan produk stereokimia berupa (Z)-stereoisomer dan produk syn aldol. Hal ini dikarenakan t-butyl merupakan salah satu contoh alkil (R) besar sehingga jika R besar maka akan terjadi interaksi antara R dan Metil menyebabkan tidak stabil, sehingga pembentukan Z atau cis akan lebih dominan. Pembentukan syn aldol dikarenakan (Z)-stereoisomer bereaksi dengan aldehid, sehingga terbentuk produk syn-aldol
2. Karena pada adisi "5-exo-trig ", pembentukan radikal terjadi diluar cincin, sedangkan pada adisi “6-endo-trig”, radikal terbentuk di dalam cincin. Sehingga adisi "5-exo-trig " lebih disukai dibandingkan 6-endo-trig.
1. Pada reaksi berikut akan dihasilkan produk stereokimia berupa (Z)-stereoisomer dan produk syn aldol. Hal ini dikarenakan t-butyl merupakan salah satu contoh alkil (R) besar sehingga jika R besar maka akan terjadi interaksi antara R dan Metil menyebabkan tidak stabil, sehingga pembentukan Z atau cis akan lebih dominan. Pembentukan syn aldol dikarenakan (Z)-stereoisomer bereaksi dengan aldehid, sehingga terbentuk produk syn-aldol
2. Karena pada adisi "5-exo-trig ", pembentukan radikal terjadi diluar cincin, sedangkan pada adisi “6-endo-trig”, radikal terbentuk di dalam cincin. Sehingga adisi "5-exo-trig " lebih disukai dibandingkan 6-endo-trig.
1. Pada reaksi berikut akan dihasilkan produk stereokimia berupa (Z)-stereoisomer dan produk syn aldol. Hal ini dikarenakan t-butyl merupakan salah satu contoh alkil (R) besar sehingga jika R besar maka akan terjadi interaksi antara R dan Metil menyebabkan tidak stabil, sehingga pembentukan Z atau cis akan lebih dominan. Pembentukan syn aldol dikarenakan (Z)-stereoisomer bereaksi dengan aldehid, sehingga terbentuk produk syn-aldol
2. Karena pada adisi "5-exo-trig ", pembentukan radikal terjadi diluar cincin, sedangkan pada adisi “6-endo-trig”, radikal terbentuk di dalam cincin. Sehingga adisi "5-exo-trig " lebih disukai dibandingkan 6-endo-trig.
Terima kasih atas materinya, menurut saya
1.Pada reaksi berikut akan dihasilkan produk stereokimia berupa (Z)-stereoisomer dan produk syn aldol. Hal ini dikarenakan t-butyl merupakan salah satu contoh alkil (R) besar sehingga jika R besar maka akan terjadi interaksi antara R dan Metil menyebabkan tidak stabil, sehingga pembentukan Z atau cis akan lebih dominan. Pembentukan syn aldol dikarenakan (Z)-stereoisomer bereaksi dengan aldehid, sehingga terbentuk produk syn-aldol
2.Karena pada adisi "5-exo-trig ", pembentukan radikal terjadi diluar cincin, sedangkan pada adisi “6-endo-trig”, radikal terbentuk di dalam cincin. Sehingga adisi "5-exo-trig " lebih disukai dibandingkan 6-endo-trig.
Terimakasih materinya icha
1. Pada reaksi berikut akan dihasilkan produk stereokimia berupa (Z)-stereoisomer dan produk syn aldol. Hal ini dikarenakan t-butyl merupakan salah satu contoh alkil (R) besar sehingga jika R besar maka akan terjadi interaksi antara R dan Metil menyebabkan tidak stabil, sehingga pembentukan Z atau cis akan lebih dominan. Pembentukan syn aldol dikarenakan (Z)-stereoisomer bereaksi dengan aldehid, sehingga terbentuk produk syn-aldol
2. Karena pada adisi "5-exo-trig ", pembentukan radikal terjadi diluar cincin, sedangkan pada adisi “6-endo-trig”, radikal terbentuk di dalam cincin. Sehingga adisi "5-exo-trig " lebih disukai dibandingkan 6-endo-trig.
Halo becek, terimakasih materinya sangat bermanfaat. Untuk jawabannya adalah:
1.Pada reaksi berikut akan dihasilkan produk stereokimia berupa (Z)-stereoisomer dan produk syn aldol. Hal ini dikarenakan t-butyl merupakan salah satu contoh alkil (R) besar sehingga jika R besar maka akan terjadi interaksi antara R dan Metil menyebabkan tidak stabil, sehingga pembentukan Z atau cis akan lebih dominan. Pembentukan syn aldol dikarenakan (Z)-stereoisomer bereaksi dengan aldehid, sehingga terbentuk produk syn-aldol
2.Karena pada adisi "5-exo-trig ", pembentukan radikal terjadi diluar cincin, sedangkan pada adisi “6-endo-trig”, radikal terbentuk di dalam cincin. Sehingga adisi "5-exo-trig " lebih disukai dibandingkan 6-endo-trig.
Terimakasih materinya kak.
Jawabannya
1. Pada reaksi berikut akan dihasilkan produk stereokimia berupa (Z)-stereoisomer dan produk syn aldol. Hal ini dikarenakan t-butyl merupakan salah satu contoh alkil (R) besar sehingga jika R besar maka akan terjadi interaksi antara R dan Metil menyebabkan tidak stabil, sehingga pembentukan Z atau cis akan lebih dominan. Pembentukan syn aldol dikarenakan (Z)-stereoisomer bereaksi dengan aldehid, sehingga terbentuk produk syn-aldol
2. Karena pada adisi "5-exo-trig ", pembentukan radikal terjadi diluar cincin, sedangkan pada adisi “6-endo-trig”, radikal terbentuk di dalam cincin. Sehingga adisi "5-exo-trig " lebih disukai dibandingkan 6-endo-trig.
Terima kasih jawaban nya kak
1. Pada reaksi berikut akan dihasilkan produk stereokimia berupa (Z)-stereoisomer dan produk syn aldol. Hal ini dikarenakan t-butyl merupakan salah satu contoh alkil (R) besar sehingga jika R besar maka akan terjadi interaksi antara R dan Metil menyebabkan tidak stabil, sehingga pembentukan Z atau cis akan lebih dominan. Pembentukan syn aldol dikarenakan (Z)-stereoisomer bereaksi dengan aldehid, sehingga terbentuk produk syn-aldol
2. Karena pada adisi "5-exo-trig ", pembentukan radikal terjadi diluar cincin, sedangkan pada adisi “6-endo-trig”, radikal terbentuk di dalam cincin. Sehingga adisi "5-exo-trig " lebih disukai dibandingkan 6-endo-trig.
Terimakasih kak becek atas penjelasanya
Menurut saya
1. Pada reaksi berikut akan dihasilkan produk stereokimia berupa (Z)-stereoisomer dan produk syn aldol. Hal ini dikarenakan t-butyl merupakan salah satu contoh alkil (R) besar sehingga jika R besar maka akan terjadi interaksi antara R dan Metil menyebabkan tidak stabil, sehingga pembentukan Z atau cis akan lebih dominan. Pembentukan syn aldol dikarenakan (Z)-stereoisomer bereaksi dengan aldehid, sehingga terbentuk produk syn-aldol
2. Karena pada adisi "5-exo-trig ", pembentukan radikal terjadi diluar cincin, sedangkan pada adisi “6-endo-trig”, radikal terbentuk di dalam cincin. Sehingga adisi "5-exo-trig " lebih disukai dibandingkan 6-endo-trig.
Terimakasih banyak untuk informasinya, menurut saya:
1. Pada reaksi berikut akan dihasilkan produk stereokimia berupa (Z)-stereoisomer dan produk syn aldol. Hal ini dikarenakan t-butyl merupakan salah satu contoh alkil (R) besar sehingga jika R besar maka akan terjadi interaksi antara R dan Metil menyebabkan tidak stabil, sehingga pembentukan Z atau cis akan lebih dominan. Pembentukan syn aldol dikarenakan (Z)-stereoisomer bereaksi dengan aldehid, sehingga terbentuk produk syn-aldol
2. Karena pada adisi "5-exo-trig ", pembentukan radikal terjadi diluar cincin, sedangkan pada adisi “6-endo-trig”, radikal terbentuk di dalam cincin. Sehingga adisi "5-exo-trig " lebih disukai dibandingkan 6-endo-trig.
Terimakasih materinya kak.
Jawabannya
1. Pada reaksi berikut akan dihasilkan produk stereokimia berupa (Z)-stereoisomer dan produk syn aldol. Hal ini dikarenakan t-butyl merupakan salah satu contoh alkil (R) besar sehingga jika R besar maka akan terjadi interaksi antara R dan Metil menyebabkan tidak stabil, sehingga pembentukan Z atau cis akan lebih dominan. Pembentukan syn aldol dikarenakan (Z)-stereoisomer bereaksi dengan aldehid, sehingga terbentuk produk syn-aldol
2. Karena pada adisi "5-exo-trig ", pembentukan radikal terjadi diluar cincin, sedangkan pada adisi “6-endo-trig”, radikal terbentuk di dalam cincin. Sehingga adisi "5-exo-trig " lebih disukai dibandingkan 6-endo-trig.
Terimakasih materinya kak.
Jawabannya
1. Pada reaksi berikut akan dihasilkan produk stereokimia berupa (Z)-stereoisomer dan produk syn aldol. Hal ini dikarenakan t-butyl merupakan salah satu contoh alkil (R) besar sehingga jika R besar maka akan terjadi interaksi antara R dan Metil menyebabkan tidak stabil, sehingga pembentukan Z atau cis akan lebih dominan. Pembentukan syn aldol dikarenakan (Z)-stereoisomer bereaksi dengan aldehid, sehingga terbentuk produk syn-aldol
2. Karena pada adisi "5-exo-trig ", pembentukan radikal terjadi diluar cincin, sedangkan pada adisi “6-endo-trig”, radikal terbentuk di dalam cincin. Sehingga adisi "5-exo-trig " lebih disukai dibandingkan 6-endo-trig.
1. Pada reaksi berikut akan dihasilkan produk stereokimia berupa (Z)-stereoisomer dan produk syn aldol. Hal ini dikarenakan t-butyl merupakan salah satu contoh alkil (R) besar sehingga jika R besar maka akan terjadi interaksi antara R dan Metil menyebabkan tidak stabil, sehingga pembentukan Z atau cis akan lebih dominan. Pembentukan syn aldol dikarenakan (Z)-stereoisomer bereaksi dengan aldehid, sehingga terbentuk produk syn-aldol
2. Karena pada adisi "5-exo-trig ", pembentukan radikal terjadi diluar cincin, sedangkan pada adisi “6-endo-trig”, radikal terbentuk di dalam cincin. Sehingga adisi "5-exo-trig " lebih disukai dibandingkan 6-endo-trig.
Posting Komentar