Sabtu, 14 April 2018

Synthesis Alkynes

di April 14, 2018

Synthesis Alkynes
Alkyne atau alkuna merupakan hidrokarbon tak jenuh yang mengandung C-C rangkap tiga. Alkyne memiliki rumus kimia CnH2n-2. Alkuna secara karakteristik lebih tak jenuh dibandingkan alkena. Contoh paling sederhana dari alkuna yaitu asetilena. Pada asetilena, sudut ikatan H–C≡C yaitu 1800. Berikut merupakan contoh senyawa alkuna :
Alkuna dapat disintesis dengan beberapa cara, yaitu sebagai berikut :
A. Alkilasi 

Atom hydrogen pada acetylenic bersifat asam dan dapat dihilangkan dengan basa kuat. Secara umum, amida atau anion alkil digunakan untuk menghilangkan proton acetylenic. Basa yang biasanya digunakan yaitu NaNH2, LDA (lithium diisopropylamide) dan BuLi (butylithium). Ketika ujung alkuna ditreat dengan basa kuat, Na+ -NH2 hidrogen paling ujung akan pergi dan anion asetilida akan terbentuk. 
Muatan negative dan pasangan electron bebas pada karbon menyebabkan anion asetilida bersifat nukleofilik. Sehingga anion asetilida dapat bereaksi dengan elektrofil, seperti alkil halide, dengan menggantikan halide dan membentuk suatu produk alkyne baru. 
Anion asetilida nukleofilik menggunakan pasangan electron untuk membentuk ikatan dengan atom karbon elektrofilik pada bromometana. Sehingga ikatan C-C yang baru mulai terbentuk, sedangkan ikatan C-Br akan mulai putus dalam keadaan transisi. Lalu ikatan C-C baru akan benar-benar terbentuk dan menghasilkan produk berupa propyne. Reaksi ini disebut alkilasi karena gugus alkil yang baru berikatan dengan gugus alkil awal. Berikut merupakan mekanisme nya : 
Contoh lainnya yaitu alkilasi menggunakan basa LDA (lithium diisopropylamida)


B. Reaksi dengan Katalis Pd
 
Alkuna direduksi menjadi alkane dengan penambahan H2 dengan katalis logam. Reaksi ini terjadi dalam 2 tahap yaitu melalui intermediet alkena. 
Reduksi menghasilkan alkane ketika palladium pada karbon digunakan sebagai katalis, akan tetapi hidrogenasi dapat dihentikan hingga alkena saja jika katalis Lindlar yang digunakan tidak terlalu aktif. Katalis Lindlar merupakan palladium yang telah diendapkan ke kalsium karbonat dan dideaktivasi dengan treatment menggunakan timbal asetat dan quinolone, suatu amina aromatic. 
Reaksi sonogashira merupakan suatu reaksi cross-coupling dalam sintesis organic untuk membentuk ikatan karbon-karbon. Reaksi ini menggunakan katalis palladium untuk membentuk ikatan karbon-karbon antara terminal alkuna dan suatu aril atau vinyl halide

Reaksi ini dapat dilakukan di bawah kondisi ringan, misalnya pada temperature ruang, menggunakan media air dan dengan basa. Reaksi ini menggunakan katalis palladium, co-katalis copper (I) dan basa amina. 
 
Reaksi Sonogashira cross-coupling pertama kali dilaporkan oleh Kenkichi Sonogashira, Yasuo Tohda dan Nobue Hagihara yang dipublikasikan tahun 1975. Reaksi Heck memiliki reaksi yang sama, tetapi kondisi reaksi nya lebih keras misalnya dengan temperature yang tinggi, dll. Kedua reaksi menggunakan katalis palladium untuk menghasilkan coupling, yang mana Sonogashira menggunakan dua katalis yaitu palladium dan tembaga secara simultan. Hasilnya meningkatkan reaktifitas dari reagen dan kemampuan reaksi untuk dapat terjadi pada suhu ruang, sehingga reaksi sonogashira cross-coupling merupakan reaksi yang banyak digunakan.

C. Metathesis
Metathesis merupakan suatu reaksi organic yang termasuk redistribusi ikatan kimia alkuna. Reaksi metathesis alkuna meupakan suatu proses dimana pertukaran alkylydine unit diantara 2 alkuna. 
Katalis pertama pada metathesis alkuna terdiri dari tungsten oksida dan silica. Katalis heterogen ini memerlukan suhu tinggi (200-4000C) dan hal tersebut tidak cocok untuk diaplikasikan pada metathesis alkyne. Lalu mortreux menunjukkan bahwa campuran Mo(CO)6 dan senyawa organic yang mengandung gugus OH (misalnya resorsinol) dapat mengkatalisis metathesis alkyne dengan hasil yang lebih baik dibawah kondisi yang lebih ringan.
Metathesis alkuna secara ekstensif menggunakan operasi ring-closing dan RCAM stands untuk metathesis alkuna cincin tertutup.
 


Pertanyaan
1. Jelaskan reaksi pembentukan propyne? 
2. Jelaskan perbedaan reaksi Heck dan reaksi Sonogashira?


Reference
Cossy, J., S. Arseniyadis dan C. Meyer. 2010. Metathesis in Natural Product Synthesis: Strategies, Substrates and Catalysts. German : Wiley-VCH Verlag GmbH & Co.KGaA.
Mc Murry, J. 2012. Organic Chemistry Eight Edition. USA : Cengage Learning.
Trost, B. M dan C. J. Li. 2015. Modern Alkyne Chemistry: Catalytic and Atom-Economic. German : Wiley-VCH Verlag GmbH & Co.KGaA.

30 komentar:

Giotama Demando mengatakan...

Heyyy icha, blog yg bgusss yaaa...
1. Ketika hydrogen pada bagian ujung alkuna ditrear dengan basa kuat, Na+ -NH2, maka hidrogen paling ujung akan pergi dan anion asetilida akan terbentuk. Muatan negative dan pasangan electron bebas pada karbon menyebabkan anion asetilida bersifat nukleofilik. Anion asetilida nukleofilik menggunakan pasangan electron untuk membentuk ikatan dengan atom karbon elektrofilik pada bromometana. Sehingga ikatan C-C yang baru mulai terbentuk, sedangkan ikatan C-Br akan mulai putus dalam keadaan transisi. Lalu ikatan C-C baru akan benar-benar terbentuk dan menghasilkan produk berupa propyne
2. Reaksi heck membutuhkan kondisi reaksi yang lebih keras dibandingkan reaksi sonogashira. Pada reaksi heck digunakan suhu yang tinggi sedangkan pada reaksi sonogashira dapat menggunakan suhu kamar. Kedua reaksi menggunakan katalis palladium untuk menghasilkan coupling, yang mana Sonogashira menggunakan dua katalis yaitu palladium dan tembaga secara simultan. Hasilnya meningkatkan reaktifitas dari reagen dan kemampuan reaksi untuk dapat terjadi pada suhu ruang, sehingga reaksi sonogashira cross-coupling merupakan reaksi yang banyak digunakan.

Dyah miranti devy mengatakan...

Hai becek
1. Ketika hydrogen pada bagian ujung alkuna ditrear dengan basa kuat, Na+ -NH2, maka hidrogen paling ujung akan pergi dan anion asetilida akan terbentuk. Muatan negative dan pasangan electron bebas pada karbon menyebabkan anion asetilida bersifat nukleofilik. Anion asetilida nukleofilik menggunakan pasangan electron untuk membentuk ikatan dengan atom karbon elektrofilik pada bromometana. Sehingga ikatan C-C yang baru mulai terbentuk, sedangkan ikatan C-Br akan mulai putus dalam keadaan transisi. Lalu ikatan C-C baru akan benar-benar terbentuk dan menghasilkan produk berupa propyne
2. Reaksi heck membutuhkan kondisi reaksi yang lebih keras dibandingkan reaksi sonogashira. Pada reaksi heck digunakan suhu yang tinggi sedangkan pada reaksi sonogashira dapat menggunakan suhu kamar. Kedua reaksi menggunakan katalis palladium untuk menghasilkan coupling, yang mana Sonogashira menggunakan dua katalis yaitu palladium dan tembaga secara simultan. Hasilnya meningkatkan reaktifitas dari reagen dan kemampuan reaksi untuk dapat terjadi pada suhu ruang, sehingga reaksi sonogashira cross-coupling merupakan reaksi yang banyak digunakan.

Resilta Khairunnnisah mengatakan...

terimakasi ica..
1. Ketika hydrogen pada bagian ujung alkuna ditrear dengan basa kuat, Na+ -NH2, maka hidrogen paling ujung akan pergi dan anion asetilida akan terbentuk. Muatan negative dan pasangan electron bebas pada karbon menyebabkan anion asetilida bersifat nukleofilik. Anion asetilida nukleofilik menggunakan pasangan electron untuk membentuk ikatan dengan atom karbon elektrofilik pada bromometana. Sehingga ikatan C-C yang baru mulai terbentuk, sedangkan ikatan C-Br akan mulai putus dalam keadaan transisi. Lalu ikatan C-C baru akan benar-benar terbentuk dan menghasilkan produk berupa propyne

Unknown mengatakan...

terimakasih ica..untuk no 1 coba saya jawab
1. Ketika hydrogen pada bagian ujung alkuna ditrear dengan basa kuat, Na+ -NH2, maka hidrogen paling ujung akan pergi dan anion asetilida akan terbentuk. Muatan negative dan pasangan electron bebas pada karbon menyebabkan anion asetilida bersifat nukleofilik. Anion asetilida nukleofilik menggunakan pasangan electron untuk membentuk ikatan dengan atom karbon elektrofilik pada bromometana. Sehingga ikatan C-C yang baru mulai terbentuk, sedangkan ikatan C-Br akan mulai putus dalam keadaan transisi. Lalu ikatan C-C baru akan benar-benar terbentuk dan menghasilkan produk berupa propyne

vindi annisa mengatakan...

Hai Becek J :) menurut saya :
1. Hidrogen pada bagian ujung alkuna bereaksi dengan basa kuat, Na+ -NH2, maka hidrogen paling ujung akan pergi dan anion asetilida akan terbentuk (C-). Muatan negatif dan pasangan electron bebas pada karbon menyebabkan anion asetilida bersifat nukleofil. Anion asetilida nukleofilik menggunakan pasangan electron untuk membentuk ikatan dengan atom karbon elektrofilik pada bromometana. Sehingga ikatan C-C yang baru mulai terbentuk, sedangkan ikatan C-Br akan mulai putus dalam keadaan transisi. Lalu ikatan C-C baru akan benar-benar terbentuk dan menghasilkan produk berupa propuna.
2. Reaksi heck membutuhkan kondisi reaksi yang lebih keras dibandingkan reaksi sonogashira. Pada reaksi heck digunakan suhu yang tinggi sedangkan pada reaksi sonogashira dapat menggunakan suhu kamar. Kedua reaksi menggunakan katalis palladium untuk menghasilkan coupling, yang mana Sonogashira menggunakan dua katalis yaitu palladium dan tembaga secara simultan. Hasilnya meningkatkan reaktifitas dari reagen dan kemampuan reaksi untuk dapat terjadi pada suhu ruang, sehingga reaksi sonogashira cross-coupling merupakan reaksi yang banyak digunakan.

terimakasih :)

Unknown mengatakan...

saya akan mencoba menjawab pertanyaan pertama, Ketika hydrogen pada bagian ujung alkuna ditrear dengan basa kuat, Na+ -NH2, maka hidrogen paling ujung akan pergi dan anion asetilida akan terbentuk. Muatan negative dan pasangan electron bebas pada karbon menyebabkan anion asetilida bersifat nukleofilik. Anion asetilida nukleofilik menggunakan pasangan electron untuk membentuk ikatan dengan atom karbon elektrofilik pada bromometana. Sehingga ikatan C-C yang baru mulai terbentuk, sedangkan ikatan C-Br akan mulai putus dalam keadaan transisi. Lalu ikatan C-C baru akan benar-benar terbentuk dan menghasilkan produk berupa propyne

Devi fitria mengatakan...

terima kasih atas materinya, jawaban pertanyaan pertama yaitu pembentukan propyne dimulai dengan hydrogen pada bagian ujung alkuna ditrear dengan basa kuat, Na+ -NH2, maka hidrogen paling ujung akan pergi dan anion asetilida akan terbentuk. Muatan negative dan pasangan electron bebas pada karbon menyebabkan anion asetilida bersifat nukleofilik. Anion asetilida nukleofilik menggunakan pasangan electron untuk membentuk ikatan dengan atom karbon elektrofilik pada bromometana. Sehingga ikatan C-C yang baru mulai terbentuk, sedangkan ikatan C-Br akan mulai putus dalam keadaan transisi. Lalu ikatan C-C baru akan benar-benar terbentuk dan menghasilkan produk berupa propyne

Unknown mengatakan...

Terimakasih atas materinya becek
saya akan menjawab pertanyaan pertama yaitu Ketika hydrogen pada bagian ujung alkuna ditrear dengan basa kuat, Na+ -NH2, maka hidrogen paling ujung akan pergi dan anion asetilida akan terbentuk. Muatan negative dan pasangan electron bebas pada karbon menyebabkan anion asetilida bersifat nukleofilik. Anion asetilida nukleofilik menggunakan pasangan electron untuk membentuk ikatan dengan atom karbon elektrofilik pada bromometana. Sehingga ikatan C-C yang baru mulai terbentuk, sedangkan ikatan C-Br akan mulai putus dalam keadaan transisi. Lalu ikatan C-C baru akan benar-benar terbentuk dan menghasilkan produk berupa propyne

Unknown mengatakan...

haayy icaa materi yang sangat menarik.
menurut saya perbedaan antara reaksi heck dengan reaksi sonogashira adalah pada reaksi heck digunakan suhu tinggi dan konsisi reaksi yang lebih keras sedangkan reaksi sonogashira dapat menggunakan suhu kamar.
katalis yang digunakan pada keduanya yaitu katalis paladium tapi sonogashira menggunakan palladium dan tembaga sacara simultan sehingga eaksi sonogashira cross-coupling lebih banyak digunakan.
demikian..trims
from : Puja

Chemistman mengatakan...

Reaksi heck membutuhkan kondisi reaksi yang lebih keras dibandingkan reaksi sonogashira. Pada reaksi heck digunakan suhu yang tinggi sedangkan pada reaksi sonogashira dapat menggunakan suhu kamar. Kedua reaksi menggunakan katalis palladium untuk menghasilkan coupling, yang mana Sonogashira menggunakan dua katalis yaitu palladium dan tembaga secara simultan. Hasilnya meningkatkan reaktifitas dari reagen dan kemampuan reaksi untuk dapat terjadi pada suhu ruang, sehingga reaksi sonogashira cross-coupling merupakan reaksi yang banyak digunakan.

Aisyah mengatakan...

thanks ica atas penjelasannya, saya mencoba menjawab pertanyaan no. 1
Ketika hydrogen pada bagian ujung alkuna ditrear dengan basa kuat, Na+ -NH2, maka hidrogen paling ujung akan pergi dan anion asetilida akan terbentuk. Muatan negative dan pasangan electron bebas pada karbon menyebabkan anion asetilida bersifat nukleofilik. Anion asetilida nukleofilik menggunakan pasangan electron untuk membentuk ikatan dengan atom karbon elektrofilik pada bromometana. Sehingga ikatan C-C yang baru mulai terbentuk, sedangkan ikatan C-Br akan mulai putus dalam keadaan transisi. Lalu ikatan C-C baru akan benar-benar terbentuk dan menghasilkan produk berupa propyne

Unknown mengatakan...

Menurut saya untuk jawaban no. 2 perbedaan reaksi heck dan reaksi sonogashira yaitu pada Reaksi heck membutuhkan kondisi reaksi yang lebih keras dibandingkan reaksi sonogashira. Pada reaksi heck digunakan suhu yang tinggi sedangkan pada reaksi sonogashira dapat menggunakan suhu kamar. Kedua reaksi menggunakan katalis palladium untuk menghasilkan coupling, yang mana Sonogashira menggunakan dua katalis yaitu palladium dan tembaga secara simultan. Hasilnya meningkatkan reaktifitas dari reagen dan kemampuan reaksi untuk dapat terjadi pada suhu ruang, sehingga reaksi sonogashira cross-coupling merupakan reaksi yang banyak digunakan.

Unknown mengatakan...

terimakasih materinyaa..
untuk pertanyaan kedua, menurut saya Reaksi heck membutuhkan kondisi reaksi yang lebih keras dibandingkan reaksi sonogashira. Pada reaksi heck digunakan suhu yang tinggi sedangkan pada reaksi sonogashira dapat menggunakan suhu kamar. Kedua reaksi menggunakan katalis palladium untuk menghasilkan coupling, yang mana Sonogashira menggunakan dua katalis yaitu palladium dan tembaga secara simultan. Hasilnya meningkatkan reaktifitas dari reagen dan kemampuan reaksi untuk dapat terjadi pada suhu ruang, sehingga reaksi sonogashira cross-coupling merupakan reaksi yang banyak digunakan.
terimakasiih

Malhatul Ulfa mengatakan...

Terimakasih atas materinya menurut saya
1. Ketika hydrogen pada bagian ujung alkuna ditrear dengan basa kuat, Na+ -NH2, maka hidrogen paling ujung akan pergi dan anion asetilida akan terbentuk. Muatan negative dan pasangan electron bebas pada karbon menyebabkan anion asetilida bersifat nukleofilik. Anion asetilida nukleofilik menggunakan pasangan electron untuk membentuk ikatan dengan atom karbon elektrofilik pada bromometana. Sehingga ikatan C-C yang baru mulai terbentuk, sedangkan ikatan C-Br akan mulai putus dalam keadaan transisi. Lalu ikatan C-C baru akan benar-benar terbentuk dan menghasilkan produk berupa propyne
2. Reaksi heck membutuhkan kondisi reaksi yang lebih keras dibandingkan reaksi sonogashira. Pada reaksi heck digunakan suhu yang tinggi sedangkan pada reaksi sonogashira dapat menggunakan suhu kamar. Kedua reaksi menggunakan katalis palladium untuk menghasilkan coupling, yang mana Sonogashira menggunakan dua katalis yaitu palladium dan tembaga secara simultan. Hasilnya meningkatkan reaktifitas dari reagen dan kemampuan reaksi untuk dapat terjadi pada suhu ruang, sehingga reaksi sonogashira cross-coupling merupakan reaksi yang banyak digunakan.

Unknown mengatakan...

Saya akan menjawab pertanyaan nomor
2. Reaksi heck membutuhkan kondisi reaksi yang lebih keras dibandingkan reaksi sonogashira. Pada reaksi heck digunakan suhu yang tinggi sedangkan pada reaksi sonogashira dapat menggunakan suhu kamar. Kedua reaksi menggunakan katalis palladium untuk menghasilkan coupling, yang mana Sonogashira menggunakan dua katalis yaitu palladium dan tembaga secara simultan. Hasilnya meningkatkan reaktifitas dari reagen dan kemampuan reaksi untuk dapat terjadi pada suhu ruang, sehingga reaksi sonogashira cross-coupling merupakan reaksi yang banyak digunakan.

nafisah amri mengatakan...

Ketika hydrogen pada bagian ujung alkuna ditrear dengan basa kuat, Na+ -NH2, maka hidrogen paling ujung akan pergi dan anion asetilida akan terbentuk. Muatan negative dan pasangan electron bebas pada karbon menyebabkan anion asetilida bersifat nukleofilik. Anion asetilida nukleofilik menggunakan pasangan electron untuk membentuk ikatan dengan atom karbon elektrofilik pada bromometana. Sehingga ikatan C-C yang baru mulai terbentuk, sedangkan ikatan C-Br akan mulai putus dalam keadaan transisi. Lalu ikatan C-C baru akan benar-benar terbentuk dan menghasilkan produk berupa propyne

Kurnia Nastira Ningsih mengatakan...

Hai becek
Saya akan menjawab :
1. Ketika hidrogen pada ujung alkuna berinteraksi dengan kation basa kuat Na+, maka hidrogen paling ujung akan pergi dan anion asetilida akan terbentuk. Muatan negatif dan PEB pada karbanionnya menyebabkan anion asetilida bersifat nukleofilik.
Nukleofilik menggunakan sepasangan elektron untuk membentuk ikatan dengan atom karbon Elektrofilik pada bromometana (alkil halida) sehingga terbentuk ikatan C-C baru menghasilkan produk berupa propuna.

2. Reaksi heck membutuhkan kondisi reaksi yang lebih keras dibandingkan reaksi sonogashira. Pada reaksi heck digunakan suhu yang tinggi sedangkan pada reaksi sonogashira dapat menggunakan suhu kamar. Kedua reaksi menggunakan katalis palladium untuk menghasilkan coupling, yang mana Sonogashira menggunakan dua katalis yaitu palladium dan tembaga secara simultan. Hasilnya meningkatkan reaktifitas dari reagen dan kemampuan reaksi untuk dapat terjadi pada suhu ruang, sehingga reaksi sonogashira cross-coupling merupakan reaksi yang banyak digunakan.

Unknown mengatakan...

Terimakasih atas penjelasanny menurut saya
2. Untuk reaksi heck membutuhkan kondisi reaksi yang lebih keras dibandingkan reaksi sonogashira. Pada reaksi heck digunakan suhu yang tinggi sedangkan pada reaksi sonogashira dapat menggunakan suhu kamar. Kedua reaksi menggunakan katalis palladium untuk menghasilkan coupling, yang mana Sonogashira menggunakan dua katalis yaitu palladium dan tembaga secara simultan. Hasilnya meningkatkan reaktifitas dari reagen dan kemampuan reaksi untuk dapat terjadi pada suhu ruang, sehingga reaksi sonogashira cross-coupling merupakan reaksi yang banyak digunaka

Unknown mengatakan...

Menurut saya untuk pertanyaan yang pertama yaitu : Ketika hydrogen pada bagian ujung alkuna ditrear dengan basa kuat, Na+ -NH2, maka hidrogen paling ujung akan pergi dan anion asetilida akan terbentuk. Muatan negative dan pasangan electron bebas pada karbon menyebabkan anion asetilida bersifat nukleofilik. Anion asetilida nukleofilik menggunakan pasangan electron untuk membentuk ikatan dengan atom karbon elektrofilik pada bromometana. Sehingga ikatan C-C yang baru mulai terbentuk, sedangkan ikatan C-Br akan mulai putus dalam keadaan transisi. Lalu ikatan C-C baru akan benar-benar terbentuk dan menghasilkan produk berupa propyne.

Unknown mengatakan...

Terimakasih becek,
Menurut saya jawaban nya adalah
1. Ketika hydrogen pada bagian ujung alkuna ditrear dengan basa kuat, Na+ -NH2, maka hidrogen paling ujung akan pergi dan anion asetilida akan terbentuk. Muatan negative dan pasangan electron bebas pada karbon menyebabkan anion asetilida bersifat nukleofilik. Anion asetilida nukleofilik menggunakan pasangan electron untuk membentuk ikatan dengan atom karbon elektrofilik pada bromometana. Sehingga ikatan C-C yang baru mulai terbentuk, sedangkan ikatan C-Br akan mulai putus dalam keadaan transisi. Lalu ikatan C-C baru akan benar-benar terbentuk dan menghasilkan produk berupa propyne

Unknown mengatakan...

terima kasih penjelasannya kak, saya mencoba menjawab pertanyaan no. 1
Ketika hydrogen pada bagian ujung alkuna ditrear dengan basa kuat, Na+ -NH2, maka hidrogen paling ujung akan pergi dan anion asetilida akan terbentuk. Muatan negative dan pasangan electron bebas pada karbon menyebabkan anion asetilida bersifat nukleofilik. Anion asetilida nukleofilik menggunakan pasangan electron untuk membentuk ikatan dengan atom karbon elektrofilik pada bromometana. Sehingga ikatan C-C yang baru mulai terbentuk, sedangkan ikatan C-Br akan mulai putus dalam keadaan transisi. Lalu ikatan C-C baru akan benar-benar terbentuk dan menghasilkan produk berupa propyne.

Unknown mengatakan...

Hai becek terimakasih untuk materinya
1. Ketika hydrogen pada bagian ujung alkuna ditrear dengan basa kuat, Na+ -NH2, maka hidrogen paling ujung akan pergi dan anion asetilida akan terbentuk. Muatan negative dan pasangan electron bebas pada karbon menyebabkan anion asetilida bersifat nukleofilik. Anion asetilida nukleofilik menggunakan pasangan electron untuk membentuk ikatan dengan atom karbon elektrofilik pada bromometana. Sehingga ikatan C-C yang baru mulai terbentuk, sedangkan ikatan C-Br akan mulai putus dalam keadaan transisi. Lalu ikatan C-C baru akan benar-benar terbentuk dan menghasilkan produk berupa propyne

Unknown mengatakan...

terimakasih atas pemaparannya
Ketika hydrogen pada bagian ujung alkuna ditrear dengan basa kuat, Na+ -NH2, maka hidrogen paling ujung akan pergi dan anion asetilida akan terbentuk. Muatan negative dan pasangan electron bebas pada karbon menyebabkan anion asetilida bersifat nukleofilik. Anion asetilida nukleofilik menggunakan pasangan electron untuk membentuk ikatan dengan atom karbon elektrofilik pada bromometana. Sehingga ikatan C-C yang baru mulai terbentuk, sedangkan ikatan C-Br akan mulai putus dalam keadaan transisi. Lalu ikatan C-C baru akan benar-benar terbentuk dan menghasilkan produk berupa propyne

Unknown mengatakan...

Menurut saya reaksi heck membutuhkan kondisi reaksi yang lebih keras dibandingkan reaksi sonogashira. Pada reaksi heck digunakan suhu yang tinggi sedangkan pada reaksi sonogashira dapat menggunakan suhu kamar. Kedua reaksi menggunakan katalis palladium untuk menghasilkan coupling, yang mana Sonogashira menggunakan dua katalis yaitu palladium dan tembaga secara simultan. Hasilnya meningkatkan reaktifitas dari reagen dan kemampuan reaksi untuk dapat terjadi pada suhu ruang, sehingga reaksi sonogashira cross-coupling merupakan reaksi yang banyak digunakan.

Unknown mengatakan...

Saya akan menjawab pertanyaan no 1
Menurut saya
1. Ketika hydrogen pada bagian ujung alkuna ditrear dengan basa kuat, Na+ -NH2, maka hidrogen paling ujung akan pergi dan anion asetilida akan terbentuk. Muatan negative dan pasangan electron bebas pada karbon menyebabkan anion asetilida bersifat nukleofilik. Anion asetilida nukleofilik menggunakan pasangan electron untuk membentuk ikatan dengan atom karbon elektrofilik pada bromometana. Sehingga ikatan C-C yang baru mulai terbentuk, sedangkan ikatan C-Br akan mulai putus dalam keadaan transisi. Lalu ikatan C-C baru akan benar-benar terbentuk dan menghasilkan produk berupa propyne

Unknown mengatakan...

terima kasih pd penyaji
saya akan menjawab:
1. Ketika hydrogen pada bagian ujung alkuna ditrear dengan basa kuat, Na+ -NH2, maka hidrogen paling ujung akan pergi dan anion asetilida akan terbentuk. Muatan negative dan pasangan electron bebas pada karbon menyebabkan anion asetilida bersifat nukleofilik. Anion asetilida nukleofilik menggunakan pasangan electron untuk membentuk ikatan dengan atom karbon elektrofilik pada bromometana. Sehingga ikatan C-C yang baru mulai terbentuk, sedangkan ikatan C-Br akan mulai putus dalam keadaan transisi. Lalu ikatan C-C baru akan benar-benar terbentuk dan menghasilkan produk berupa propyne

Tiur mengatakan...

Terimakasih atas materinya.
1. Jelaskan reaksi pembentukan propyne?
2. Jelaskan perbedaan reaksi Heck dan reaksi Sonogashira?
Menurut saya :
1. Ketika hidrogen pada ujung alkuna berinteraksi dengan kation basa kuat Na+, maka hidrogen paling ujung akan pergi dan anion asetilida akan terbentuk. Muatan negatif dan PEB pada karbanionnya menyebabkan anion asetilida bersifat nukleofilik.
Nukleofilik menggunakan sepasangan elektron untuk membentuk ikatan dengan atom karbon Elektrofilik pada bromometana (alkil halida) sehingga terbentuk ikatan C-C baru menghasilkan produk berupa propuna.

2. Reaksi heck membutuhkan kondisi reaksi yang lebih keras dibandingkan reaksi sonogashira. Pada reaksi heck digunakan suhu yang tinggi sedangkan pada reaksi sonogashira dapat menggunakan suhu kamar. Kedua reaksi menggunakan katalis palladium untuk menghasilkan coupling, yang mana Sonogashira menggunakan dua katalis yaitu palladium dan tembaga secara simultan. Hasilnya meningkatkan reaktifitas dari reagen dan kemampuan reaksi untuk dapat terjadi pada suhu ruang, sehingga reaksi sonogashira cross-coupling merupakan reaksi yang banyak digunakan.

Unknown mengatakan...

Terimakasih becek materinya dijelaskan dengan baik, saya akan mencoba menjawab pertanyaan diatas:
1.Ketika hydrogen pada bagian ujung alkuna ditrear dengan basa kuat, Na+ -NH2, maka hidrogen paling ujung akan pergi dan anion asetilida akan terbentuk. Muatan negative dan pasangan electron bebas pada karbon menyebabkan anion asetilida bersifat nukleofilik. Anion asetilida nukleofilik menggunakan pasangan electron untuk membentuk ikatan dengan atom karbon elektrofilik pada bromometana. Sehingga ikatan C-C yang baru mulai terbentuk, sedangkan ikatan C-Br akan mulai putus dalam keadaan transisi. Lalu ikatan C-C baru akan benar-benar terbentuk dan menghasilkan produk berupa propyne
2.Reaksi heck membutuhkan kondisi reaksi yang lebih keras dibandingkan reaksi sonogashira. Pada reaksi heck digunakan suhu yang tinggi sedangkan pada reaksi sonogashira dapat menggunakan suhu kamar. Kedua reaksi menggunakan katalis palladium untuk menghasilkan coupling, yang mana Sonogashira menggunakan dua katalis yaitu palladium dan tembaga secara simultan. Hasilnya meningkatkan reaktifitas dari reagen dan kemampuan reaksi untuk dapat terjadi pada suhu ruang, sehingga reaksi sonogashira cross-coupling merupakan reaksi yang banyak digunakan.

Terimakasih, semoga membantu ya..

Unknown mengatakan...

Terimakasih atas penjelasannya,saya akan mencoba menjawab pertanyaan yg anda ajukan
1.Ketika hydrogen pada bagian ujung alkuna ditrear dengan basa kuat, Na+ -NH2, maka hidrogen paling ujung akan pergi dan anion asetilida akan terbentuk. Muatan negative dan pasangan electron bebas pada karbon menyebabkan anion asetilida bersifat nukleofilik. Anion asetilida nukleofilik menggunakan pasangan electron untuk membentuk ikatan dengan atom karbon elektrofilik pada bromometana. Sehingga ikatan C-C yang baru mulai terbentuk, sedangkan ikatan C-Br akan mulai putus dalam keadaan transisi. Lalu ikatan C-C baru akan benar-benar terbentuk dan menghasilkan produk berupa propyne
2.Reaksi heck membutuhkan kondisi reaksi yang lebih keras dibandingkan reaksi sonogashira. Pada reaksi heck digunakan suhu yang tinggi sedangkan pada reaksi sonogashira dapat menggunakan suhu kamar. Kedua reaksi menggunakan katalis palladium untuk menghasilkan coupling, yang mana Sonogashira menggunakan dua katalis yaitu palladium dan tembaga secara simultan. Hasilnya meningkatkan reaktifitas dari reagen dan kemampuan reaksi untuk dapat terjadi pada suhu ruang, sehingga reaksi sonogashira cross-coupling merupakan reaksi yang banyak digunakan

Unknown mengatakan...

Terimakasih atas penjelasannya,saya akan mencoba menjawab pertanyaan yg anda ajukan
1.Ketika hydrogen pada bagian ujung alkuna ditrear dengan basa kuat, Na+ -NH2, maka hidrogen paling ujung akan pergi dan anion asetilida akan terbentuk. Muatan negative dan pasangan electron bebas pada karbon menyebabkan anion asetilida bersifat nukleofilik. Anion asetilida nukleofilik menggunakan pasangan electron untuk membentuk ikatan dengan atom karbon elektrofilik pada bromometana. Sehingga ikatan C-C yang baru mulai terbentuk, sedangkan ikatan C-Br akan mulai putus dalam keadaan transisi. Lalu ikatan C-C baru akan benar-benar terbentuk dan menghasilkan produk berupa propyne
2.Reaksi heck membutuhkan kondisi reaksi yang lebih keras dibandingkan reaksi sonogashira. Pada reaksi heck digunakan suhu yang tinggi sedangkan pada reaksi sonogashira dapat menggunakan suhu kamar. Kedua reaksi menggunakan katalis palladium untuk menghasilkan coupling, yang mana Sonogashira menggunakan dua katalis yaitu palladium dan tembaga secara simultan. Hasilnya meningkatkan reaktifitas dari reagen dan kemampuan reaksi untuk dapat terjadi pada suhu ruang, sehingga reaksi sonogashira cross-coupling merupakan reaksi yang banyak digunakan

Posting Komentar

 

Kimia Organik Sintesis Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review