Carbonyl Chemistry
1.
Adisi
Organometallic
Dimana reaksi umumnya termasuk
penyerangan nukleofilik karbon karbanion pada reagen organometalik dengan
elektrofilik karbon pada karbonil untuk
membentuk alcohol. Aldehid dan keton mengalami adisi nukleofilik dengan ion
hidrida untuk menghasilkan alcohol, keduanya menjalani adisi yang sama dengan
reagen Grignard nukleofil, R:- +MgX. Aldehid menghasilkan
alcohol sekunder jika bereaksi dengan reagen Grignard dalam larutan eter,
sedangkan keton menghasilkan alcohol tersier.
Berikut
merupakan mekanisme adisi nileofilik dengan reagen Grignard
Asam
lewis Mg2+ membentuk suatu kompleks asam-basa dengan atom oksigen
dari aldehid atau keton, dengan demikian membuat gugus karbonil menjadi
elektrofil yang baik. Adisi nukleofilik oleh alkil :R- terhadap
aldehid atau keton menghasilkan suatu intermediet tetrahedral magnesium
alkoksida. Lalu terjadi hidrolisis dengan penambahan air atau dilarutkan dalam
larutan asam. Produk akhir berupa alcohol netral.
1.
Alkilasi
Alkilasi terjadi jika ion enolat
nukleofilik bereaksi dengan elektrofilik alkil halide dalam reaksi SN2.
Enolat dapat bertindak sebagai nukleofil pada reaksi SN2. Hydrogen digantikan oleh gugus alil. Reaksi ini salah
satu dari reaksi penting pada enolat karena merupakan pembentukan ikatan
karbon-karbon. Leaving group yang baik seperti klorida, bromide, iodide,
tosylate yang biasanya digunakan. Juga, leaving group sekunder dan tersier
tidak perlu digunakan karena reaktivitasnya buruk dan kemungkinan bersaing
dengan reaksi eliminasi. Penting untuk menggunakan basa kuat seperti LDA atau
sodium amida untuk reaksi ini. Menggunakan basa lemah seperti hidroksida atau
alkoksida dapat menyebabkan terjadinya multiple alkilasi. Berikut merupakan contoh reaksi alkilasi
Mekanisme alkilasi yaitu
Pembentukan Enolat
Penyerangan SN2
Asetosetat Ester Sintesis
Suatu
asam asetat -keto
ditreat dengan satu mol basa, maka gugus metilen yang bersifat lebih asam akan
bereaksi dengan basa. Reaksi dengan reagen alkilasi menghasilkan produk alkil
yang terikat pada metilen. Jika reaksi ini diulang pada tahap selanjutnya, maka
hydrogen lain juga dapat bereaksi menjadi dialkil. Dua agen alkilasi bisa sama
ataupun berbeda (R’, R”).
-keto
ester cenderung menjadi dekarboksilat setelah hidrolisasi menjadi asam -keto
karboksilat dan pemanasan memberikatn 1 atau 2 alkil tersubstitusi keton.
Jika dua ekivalen basa kuat ditambahkan
pada tahap pertama, maka hydrogen pada gugus metilen lebih asam, pada tahap
selanjutnya hydrogen dari gugus metil bereaksi dengan basa. Hidrogenasi gugus
metil, lebih asam dibandingkan hidrogenasi gugus metilen. Reaksi dengan agen
alkilasi dalam tahapan berikut menghasilkan produk dengan substituent pada
gugus metil. Ini dapat digunakan untuk membuat keton yang berbeda jenis.
2. Reaksi Michael
Adisi
konjugasi dapat terjadi ketika suatu ion enolat nukleofilik bereaksi dengan
suatu senyawa karbonil -unsaturated.
Proses ini diseut reaksi Michael. Contoh etil asetoasetat bereaksi dengan
3-buten-2-one dalam sodium etoksida menghasilkan produk adisi konjugasi.
Reaksi Michael terjadi dengan adisi oleh
ion enolat donor nukleofilik terhadap karbon dari aseptor karbonil
-unsaturated.
Mekanismenya sebagai berikut
Katalis
basa menghilangkan proton alfa dari starting -keto
ester menjadi suatu ion enolat nukleofil stabil. Lalu nukleofil menyerang keton
-unsaturated
elektrofil dalam reaksi Michael menjado suatu enolat baru sebagai produk. Produk
enolat melepaskan proton asam, baik dari pelarut atau dai starting keto ester
untuk menghasilkan produk adisi terakhir.
Reaksi
Michael terjadi dengan beberapa senyawa karbonil -unsaturated,
tidak hanya keton terkonjugasi. Aldehid unsaturated, ester, thioester, nitril,
amida, dan senyawa nitro semuanya dapat bentindak sebagai aseptor elektrofilik
dalam reaksi Michael. Beberapa jenis donor yang dapat digunakan yaitu -diketon,
-keto
ester, ester malonat, -keto
nitril dan senyawa nitro.
3. Kondensasi Karbonil
Reaksi kondensasi karbonil terjadi
antara dua karbonil dan merupakan gabungan dari adisi nukleofilik dan tahapan
subtitusi .
Salah satu karbonil diubah menjadi ion enolat nukleofil dan ditambahkan ke
gugus karbonil elektrofil. Pada reaksi ini, nukleofilik mengalami reaksi subtitusi dan elektrofilik mengalami adisi nukleofilik. Kondensasi
aldol merupakan reaksi kondensasi pada kimia organic, dimana suatu enol atau
ion enolat bereaksi dengan senyawa karbonil untuk membentuk -hidroksialdehid
atau -hidroksiketon,
diikuti dengan dehidrasi untuk menghasilkan enone terkonjugasi.
Mekanismenya yaitu sebagai berikut
Suatu senyawa karbonil yang memiliki hydrogen diubah oleh basa menjadi ion enolat. Lalu ion
enolat bertindak sebagai nukleofilik dan menyerang gugus karbonil elektrofilik
menghasilkan intermediet alkoksida. Protonasi dari ion interemediet alkoksida menghasilkan produk kondensasi netral dan
menghasilkan kembali katalis basa.
45. Pembentukan Cincin
Misalnya 1,3-butadiena dan 3-buten-2-one
menghasilkan 3-sikloheksenil metil keton.
Proses ini dinamakan reaksi sikloadisi
Diels-Alder, reaksi ini sangat berguna di laboratorium karena dapat membentuk
ikatan karbon-karbon dalam satu tahap dan merupakan satu dari beberapa metode
untuk membentuk molekul siklik. Reaksi Diels-Alder merupakan proses perisiklik.
Reaksi perisiklik, terjadi dalam satu tahap dengan redistribusi electron
ikatan. Kedua reaktan bergabung bersama melalui suatu keadaan transisi siklik,
dimana 2 ikatan baru C-C terbentuk di saat bersamaan.
Reaksi
Prins
Reaksi
prins merupakan adisi aldehid dengan katalis asam menjadi alkena, dan
menghasilkan produk yang berbeda tergantung kondisi reaksi. Semua mekanisme
dimulai dengan protonasi aldehid, lalu penyerangan alkena untuk menghasilkan
intermediet -hidroksi
karbokation. Tanpa penambahan reagen lain, intermediet ini akan bereaksi dengan
air, dalam reaksi eliminasi menghasilkan alcohol allelic. Jika nukleofil
ditambahkan ke reaksi, maka secara langsung akan menyerang karbokation untuk
menghasilkan alcohol, jika reagen aldehid digunakan, reaksi akan menghasilkan
1,3-dioksana.
Daftar Pustaka
http://www.organic-chemistry.org/namedreactions/aldol-condensation.shtm
http://www.organic-chemistry.org/namedreactions/prins-reaction.shtm
Mc Murry, J. 2012. Organic Chemistry
Eight Edition. USA : Cengage Learning.
Pertanyaan
1. Pada reaksi kondensasi aldol digunakan katalis
berupa basa, bagaimana jika penggunaan katalis diganti dengan asam?
2. Mengapa pembuatan reagen Grignard harus dilarutkan
dalam eter? Kenapa tidak menggunakan air?
3.
3.
30 komentar:
Kondensasi dengan asam dapat terjadi namun dengan mekanisme yang berbeda pula namun biasanya lebih mudah digunakan dan umum dengan katalis basa
terima kasih atas materinya, dalam kondensasi aldol juga dapat menggunakan katalis asam namun yang terbentuk bukan enolat melainkan enol
1. Tidak bisa, karena penggunaan katalis asam akan menyebabkan terbentuknya enol, bukannya karbanion.
2. Karena eter merupakan pelarut non-acidic (aprotic). Penggunaan air akan menyebabkan protonasi, sehingga akan merusak reagen Grignard, karena karbon Grignard sangat nukleofilik, sehingga akan membentuk suatu hidrokarbon (alkane). Reagen Grignard stabil dalam eter.
saya akan mencoba menjawab pertanyaan pertama, Tidak bisa, karena penggunaan katalis asam akan menyebabkan terbentuknya enol, bukannya karbanion.
terimakasih ica,
1. Tidak bisa, karena penggunaan katalis asam akan menyebabkan terbentuknya enol, bukannya karbanion.
hai ica, menurut saya
1. Tidak bisa, karena penggunaan katalis asam akan menyebabkan terbentuknya enol, bukannya karbanion.
2. Karena eter merupakan pelarut non-acidic (aprotic). Penggunaan air akan menyebabkan protonasi, sehingga akan merusak reagen Grignard, karena karbon Grignard sangat nukleofilik, sehingga akan membentuk suatu hidrokarbon (alkane). Reagen Grignard stabil dalam eter.
Hai ica becek j, menurut saya :
1. Tidak bisa, karena penggunaan katalis asam akan menyebabkan terbentuknya enol, bukannya karbanion.
2. Karena eter merupakan pelarut non-acidic (aprotic). Penggunaan air akan menyebabkan protonasi, sehingga akan merusak reagen Grignard, karena karbon Grignard sangat nukleofilik, sehingga akan membentuk suatu hidrokarbon (alkane). Reagen Grignard stabil dalam eter.
Terimakasih atas materinya menurut saya
1. Tidak bisa, karena penggunaan katalis asam akan menyebabkan terbentuknya enol, bukannya karbanion.
2. Karena eter merupakan pelarut non-acidic (aprotic). Penggunaan air akan menyebabkan protonasi, sehingga akan merusak reagen Grignard, karena karbon Grignard sangat nukleofilik, sehingga akan membentuk suatu hidrokarbon (alkane). Reagen Grignard stabil dalam eter.
saya akan menjawab:
1. Tidak bisa, karena penggunaan katalis asam akan menyebabkan terbentuknya enol, bukannya karbanion.
2. Karena eter merupakan pelarut non-acidic (aprotic). Penggunaan air akan menyebabkan protonasi, sehingga akan merusak reagen Grignard, karena karbon Grignard sangat nukleofilik, sehingga akan membentuk suatu hidrokarbon (alkane). Reagen Grignard stabil dalam eter.
. Tidak bisa, karena penggunaan katalis asam akan menyebabkan terbentuknya enol, bukannya karbanion.
2. Karena eter merupakan pelarut non-acidic (aprotic). Penggunaan air akan menyebabkan protonasi, sehingga akan merusak reagen Grignard, karena karbon Grignard sangat nukleofilik, sehingga akan membentuk suatu hidrokarbon (alkane).
Hai becek jMs
1. Tidak bisa, karena penggunaan katalis asam akan menyebabkan terbentuknya enol, bukannya karbanion.
2. Karena eter merupakan pelarut non-acidic (aprotic). Penggunaan air akan menyebabkan protonasi, sehingga akan merusak reagen Grignard, karena karbon Grignard sangat nukleofilik, sehingga akan membentuk suatu hidrokarbon (alkane). Reagen Grignard stabil dalam eter.
Terimakasih materinya icha
1. Tidak bisa, karena penggunaan katalis asam akan menyebabkan terbentuknya enol, bukannya karbanion.
2. Karena eter merupakan pelarut non-acidic (aprotic). Penggunaan air akan menyebabkan protonasi, sehingga akan merusak reagen Grignard, karena karbon Grignard sangat nukleofilik, sehingga akan membentuk suatu hidrokarbon (alkane). Reagen Grignard stabil dalam eter.
Hai Icha
jawabannya :
1. Tidak bisa, karena penggunaan katalis asam akan menyebabkan terbentuknya enol, bukannya karbanion.
2. Karena eter merupakan pelarut non-acidic (aprotic). Penggunaan air akan menyebabkan protonasi, sehingga akan merusak reagen Grignard, karena karbon Grignard sangat nukleofilik, sehingga akan membentuk suatu hidrokarbon (alkane). Reagen Grignard stabil dalam eter.
Menurut saya
1. Tidak bisa, karena penggunaan katalis asam akan menyebabkan terbentuknya enol, bukannya karbanion.
2. Karena eter merupakan pelarut non-acidic (aprotic). Penggunaan air akan menyebabkan protonasi, sehingga akan merusak reagen Grignard, karena karbon Grignard sangat nukleofilik, sehingga akan membentuk suatu hidrokarbon (alkane). Reagen Grignard stabil dalam eter.
Terimakasih atas penjelasan materinya ica menurut saya
1. Tidak bisa, karena penggunaan katalis asam akan menyebabkan terbentuknya enol, bukannya karbanion.
2. Karena eter merupakan pelarut non-acidic (aprotic). Penggunaan air akan menyebabkan protonasi, sehingga akan merusak reagen Grignard, karena karbon Grignard sangat nukleofilik, sehingga akan membentuk suatu hidrokarbon (alkane). Reagen Grignard stabil dalam eter.
Menurut saya
1. Tidak bisa, karena penggunaan katalis asam akan menyebabkan terbentuknya enol, bukannya karbanion.
2. Karena eter merupakan pelarut non-acidic (aprotic). Penggunaan air akan menyebabkan protonasi, sehingga akan merusak reagen Grignard, karena karbon Grignard sangat nukleofilik, sehingga akan membentuk suatu hidrokarbon (alkane). Reagen Grignard stabil dalam eter.
Terimakasih mqterinyaa..
1. Tidak bisa, karena penggunaan katalis asam akan menyebabkan terbentuknya enol, bukannya karbanion.
2. Karena eter merupakan pelarut non-acidic (aprotic). Penggunaan air akan menyebabkan protonasi, sehingga akan merusak reagen Grignard, karena karbon Grignard sangat nukleofilik, sehingga akan membentuk suatu hidrokarbon (alkane). Reagen Grignard stabil dalam eter.
Terimakasih materinya icha
1. Tidak bisa, karena penggunaan katalis asam akan menyebabkan terbentuknya enol, bukannya karbanion.
2. Karena eter merupakan pelarut non-acidic (aprotic). Penggunaan air akan menyebabkan protonasi, sehingga akan merusak reagen Grignard, karena karbon Grignard sangat nukleofilik, sehingga akan membentuk suatu hidrokarbon (alkane). Reagen Grignard stabil dalam eter.
Menurut saya tidak bisa, karena penggunaan katalis asam akan menyebabkan terbentuknya enol, bukannya karbanion.
2. Karena eter merupakan pelarut non-acidic (aprotic). Penggunaan air akan menyebabkan protonasi, sehingga akan merusak reagen Grignard, karena karbon Grignard sangat nukleofilik, sehingga akan membentuk suatu hidrokarbon (alkane). Reagen Grignard stabil dalam eter.
Menurut saya untuk jawaban no. 1 tidak bisa, karena penggunaan katalis asam akan menyebabkan terbentuknya enol, bukannya karbanion. Sedangkan untuk no. 2 digunakan pelarut eter Karena eter merupakan pelarut non-acidic (aprotic). Penggunaan air akan menyebabkan protonasi, sehingga akan merusak reagen Grignard, karena karbon Grignard sangat nukleofilik, sehingga akan membentuk suatu hidrokarbon (alkane). Reagen Grignard stabil dalam eter.
terimakasih pemaparannya
1. Tidak bisa, karena penggunaan katalis asam akan menyebabkan terbentuknya enol, bukannya karbanion.
Terimakasih becek,
Menurut saya untuk jawaban no. 1 tidak bisa, karena penggunaan katalis asam akan menyebabkan terbentuknya enol, bukannya karbanion. Sedangkan untuk no. 2 digunakan pelarut eter Karena eter merupakan pelarut non-acidic (aprotic). Penggunaan air akan menyebabkan protonasi, sehingga akan merusak reagen Grignard, karena karbon Grignard sangat nukleofilik, sehingga akan membentuk suatu hidrokarbon (alkane). Reagen Grignard stabil dalam eter.
Menurut saya :
1. Tidak bisa, karena penggunaan katalis asam akan menyebabkan terbentuknya enol, bukannya karbanion.
2. Karena eter merupakan pelarut non-acidic (aprotic). Penggunaan air akan menyebabkan protonasi, sehingga akan merusak reagen Grignard, karena karbon Grignard sangat nukleofilik, sehingga akan membentuk suatu hidrokarbon (alkane). Reagen Grignard stabil dalam eter.
1. Tidak bisa, karena penggunaan katalis asam akan menyebabkan terbentuknya enol, bukannya karbanion.
2. Karena eter merupakan pelarut non-acidic (aprotic). Penggunaan air akan menyebabkan protonasi, sehingga akan merusak reagen Grignard, karena karbon Grignard sangat nukleofilik, sehingga akan membentuk suatu hidrokarbon (alkane). Reagen Grignard stabil dalam eter
1. Tidak bisa, karena penggunaan katalis asam akan menyebabkan terbentuknya enol, bukannya karbanion.
2. Karena eter merupakan pelarut non-acidic (aprotic). Penggunaan air akan menyebabkan protonasi, sehingga akan merusak reagen Grignard, karena karbon Grignard sangat nukleofilik, sehingga akan membentuk suatu hidrokarbon (alk
Gomawo atas penjelasan nya
Menurut saya
1. Tidak bisa karena penggunaan katalis asam akan menyebabkan terbentuknya enol, bukannya karbanion.
2. Karena eter merupakan pelarut non-acidic (aprotic). Penggunaan air akan menyebabkan protonasi, sehingga akan merusak reagen Grignard, karena karbon Grignard sangat nukleofilik, sehingga akan membentuk suatu hidrokarbon (alkane). Reagen Grignard stabil dalam eter.
Menurut saya
1. Tidak bisa karena penggunaan katalis asam akan menyebabkan terbentuknya enol, bukannya karbanion.
2. Karena eter merupakan pelarut non-acidic (aprotic). Penggunaan air akan menyebabkan protonasi, sehingga akan merusak reagen Grignard, karena karbon Grignard sangat nukleofilik, sehingga akan membentuk suatu hidrokarbon (alkane). Reagen Grignard stabil dalam eter.
hai ica terimakasih atas pemaparnnya, menurut saya
1. Tidak bisa, karena penggunaan katalis asam akan menyebabkan terbentuknya enol, bukannya karbanion.
2. Karena eter merupakan pelarut non-acidic (aprotic). Penggunaan air akan menyebabkan protonasi, sehingga akan merusak reagen Grignard, karena karbon Grignard sangat nukleofilik, sehingga akan membentuk suatu hidrokarbon (alkane). Reagen Grignard stabil dalam eter.
Terima kasih atas materinya.
menurut saya jawabannya :
1. Tidak bisa, karena penggunaan katalis asam akan menyebabkan terbentuknya enol, bukannya karbanion.
2. Karena eter merupakan pelarut non-acidic (aprotic). Penggunaan air akan menyebabkan protonasi, sehingga akan merusak reagen Grignard, karena karbon Grignard sangat nukleofilik, sehingga akan membentuk suatu hidrokarbon (alkane). Reagen Grignard stabil dalam eter.
1. Tidak bisa, karena penggunaan katalis asam akan menyebabkan terbentuknya enol, bukannya karbanion.
2. Karena eter merupakan pelarut non-acidic (aprotic). Penggunaan air akan menyebabkan protonasi, sehingga akan merusak reagen Grignard, karena karbon Grignard sangat nukleofilik, sehingga akan membentuk suatu hidrokarbon (alkane). Reagen Grignard stabil dalam eter.
Posting Komentar