Process Chemistry
Proses
kimia merupakan cabang dari kimia farmasi yang berhubungan dengan pengembangan
dan optimasi dari skema sintesis dan prosedur percontohan untuk memproduksi
senyawa dalam mengembangkan obat. Proses kimia berbeda dengan kimia medis,
dimana merupakan cabang kimia farmasi yang berperan dalam merancang dan
mensintesis molekul pada fase penemuan obat awal.
Efisiensi biaya adalah sangat penting dalam proses
kimia dan, akibatnya, adalah fokus dalam pertimbangan rute sintetis pabrik
percontohan. Substansi obat yang diproduksi, sebelum formulasi, biasanya
disebut sebagai bahan farmasi aktif (API) dan akan disebut demikian di sini.
Biaya produksi API dapat dibagi menjadi dua komponen: “biaya material” dan
“biaya konversi.” [2] Dampak ekologi dan lingkungan dari proses sintetis juga
harus dievaluasi dengan metrik yang tepat (misalnya EcoScale).
Proses
kimia sering digambarkan sebagai peningkatan reaksi, menggunakan jumlah kecil
yang dilakukan di laboratorium menjadi jumlah yang lebih besar yang diperlukan
untuk pengujian lebih lanjut, dan untuk produksi komersial.
Proses kimia membutuhkan perpaduan
antara pengetahuan teoretis dan praktis. Selain menciptakan produk yang
diinginkan, ahli proses kimia harus selalu mengatur biaya menjaga keselamatan. Sebagai contoh, mencoba
untuk menghindari mutagen dan karsinogen (atau menggunakannya di awal sintesis
sehingga dapat dibersihkan sebelum produk akhir) dan menggunakan reagen mahal
hanya nanti dalam proses (ketika ada lebih sedikit limbah). Kimia yang
berkelanjutan (atau green) semakin penting dan menambah tingkat kompleksitas
lain pada sistem.
Combinatorial Chemistry
Prinsip dasar dari kimia
kombinatorial adalah membuat senyawa yang berbeda dalam jumlah besar dalam
waktu bersamaan, dibandingkan mensintesis senyawa secara konvensioal satu
persatu dan mengidentifikasi senyawa yang paling menjanjikan untuk pengembangan
berikutnya.
Karakteristik dari sintesis
kombinatorial yaitu dapat menghasikan senyawa yang berbeda secara simultan
dibawah kondisi reaksi yang sama dengan cara sistematik, sehingga produk dari
semua kombinasi yang mungkin dari starting material akan diperoleh sekaligus. Kumpulan
dari senyawa akhir yang disintesis disebut sebagai combinatorial library.
(A) Secara umum, dalam sintesis
konvensional mensintesis satu starting material A dengan reagen B untuk
menghasilkan AB, (B) sintesis kombinatorial berbeda jenis jenis building block : A (A1-An) ditreat
secara simultan dengan building blok yang berbeda jenis dari B (B1-Bn) berdasarkan
prinsip kombinatorial misalnya setiap starting material A bereaksi secara
terpisah dengan semua reagen B menghasilkan combinarotial library A1-nB1-n.
Kimia kombinatorial berdasarkan pada
efisiensi, sintesis parallel pada banyak senyawa kimia yang dapat dihasilkan
dalam suatu library dibandingkan jumlah tahap yang digunakan dalam sintesis. Inti dari sintesis kombinatorial yaitu
kemampuan dalam menghasilkan sejumlah besar senyawa kimia dengan sangat cepat.
Kimia kombinatorial juga dimulai dari suatu penilaian ulang metode tradisional
dari sintesis organic.
Combinatorial libraries
Definisinya yaitu kumpulan akhir dari
senyawa yang disintesis. Ukurannya tergantung pada jumlah building block yang
digunakan per reaksi dan jumlah tahapan reaksi, dimana suatu building block baru
terbentuk. Pada umumnya terdiri dari 102 hingga 105 senyawa.
Sintesis paralel
melibatkan terjadinya
beberapa reaksi,
masing-masing dalam wadah terpisah, sekaligus bukan secara seri. Seperti metode split
and pool, itu menghasilkan produksi beberapa senyawa pada saat yang bersamaan.
Namun, tidak
seperti split pool, sintesis
paralel menghasilkan senyawa individu, bukan campuran. Pada sintesis paralel, setiap senyawa
disiapkan secara independen. Suatu reaktan merupakan yang pertama berikatan
dengan permukaan polymer bead, lalu ditempatkan pada sumur kecil di piring kaca
96-well.
Eksekusi reaksi kimia membutuhkan
waktu dan selama waktu itu tidak hanya satu tetapi serangkaian reaksi dapat
direalisasikan. Setiap reaksi sintetis dimulai dalam bejana
reaksi yang berbeda dan semua operasi yang diperlukan dijalankan secara paralel.
Kelima pemangkas disintesis pada solid
support (P) dalam bejana reaksi 1 sampai 5. Pada akhir sintesis, masing-masing
trimer dipisah dari penopang secara satu per satu dan dikumpulkan di salah satu
dari lima bejana yang ditujukan untuk menyimpan produk akhir. Gambar tersebut menunjukkan bahwa dalam sintesis paralel jumlah
bejana reaksi sama dengan jumlah senyawa yang harus disiapkan. Jumlah operasi secara praktis sama seperti dalam sintesis satu
per satu dari senyawa yang sama karena pelarut dan pereaksi harus dipindahkan secara
bersambung ke setiap bejana reaksi. Keuntungan sebenarnya adalah waktu reaksi untuk
mensintesis senyawa 5 hampir sama dengan menyiapkan satu senyawa. Rangkaian senyawa yang disiapkan oleh paralel dan metode
kombinatorial lainnya disebut compound libraries.
Manfaat sintesis paralel yaitu
menciptakan senyawa secara individual dan di dalam bejana masing-masing. Dengan demikian identitas produk sudah diketahui, berarti langkah
dekonvolusi yang memakan waktu dan mahal dilewati. Namun, jumlah bejana yang dibutuhkan untuk proses ini banyak, dan
jumlah reaksi yang dilakukan bahkan lebih besar.
Sintesis fasa padat secara
tradisional merupakan teknik yang paling populer, tetapi teknik baru untuk
sintesis fasa solusi kini muncul. Dalam sintesis fase padat, senyawa awal melekat
pada bead resin yang tidak larut. Ada berbagai jenis penghubung yang digunakan untuk ini. Bahan resin yang paling sering digunakan dalam
kimia kombinatorial adalah polistirena yaitu 1-2% divinylbenzene. Reagen ditambahkan ke larutan, dan produk yang
dihasilkan dapat diisolasi dengan penyaringan sederhana, yang menjebak bead sementara
reagen berlebih dicuci. Kemudahan isolasi ini adalah salah satu
keuntungan terbesar sintesis fase padat. Ini membuatnya sangat berguna untuk reaksi
multi-step, karena intermediet yang dihasilkan dari setiap langkah dapat
diisolasi dengan cepat menggunakan metode ini.
Penggunaan sintesis fase solution
sedang meningkat, dengan beberapa teknik yang tersedia. Tantangan terbesar dengan sintesis fase solution adalah isolasi
produk, dan cara mengotomatisasi ini. Resin pertukaran ion saat ini digunakan. Ini menghapus produk sampingan dan karena itu menghilangkan
kebutuhan dalam perkerjaan berair. Fase-kimia fluor adalah metode lain yang
memudahkan ekstraksi produk akhir. Senyawa awal memiliki gugus perflourinated yang
melekat padanya. Setelah reaksi selesai, produk dapat diisolasi
dengan menggunakan pelarut fluorokarbon, yang secara khusus akan diekstraksi
oleh senyawa tersebut. Penghapusan kelompok perfluorinated menghasilkan
produk akhir yang diinginkan.
Daftar Pustaka
Jung, G. 2001. Combinatorial Chemistry : Synthesis, Analysis, Screening. German :
Wiley-VCH.
Terrett, N.K. 1998. Combinatorial Chemistry. New York : Oxford
University Press.
Pertanyaan :
1.
Bagaimana
perbedaan sintesis solid phase dan sintesis solution phase?
2.
Mengapa
metode sintesis paralel lebih sering digunakan dalam membuat obat?
49 komentar:
1. Pada sintesis solid phase, akan dihasilkan campuran beberapa produk, akan tetapi jumlahnya sedikit, isolasi sederhana dari produk secara filtrasi, lalu memerlukan tahapan reaksi ekstra yaitu linkage dan cleavage. Sedangkan pada solution phase, produk yang dihasilkan hanya satu dan jumlah yang banyak, pemurniannya lebih sulit, tetapi tahapan reaksi ekstra tidak diperlukan.
2. Penggunaan metode sintesis paralel, dikarenakan produk yang dihasilkan akan lebih sedikit dan tidak kompleks, sehingga pemisahan dari polimer lebih mudah untuk dilakukan. Selain itu dengan metode paralel, produk yang dihasilkan hanyalah satu produk.
Hayuu besikkk..
Bagaimana kabar dia? Apakah dia melihatmu
1. Pada sintesis solid phase, akan dihasilkan campuran beberapa produk, akan tetapi jumlahnya sedikit, isolasi sederhana dari produk secara filtrasi, lalu memerlukan tahapan reaksi ekstra yaitu linkage dan cleavage. Sedangkan pada solution phase, produk yang dihasilkan hanya satu dan jumlah yang banyak, pemurniannya lebih sulit, tetapi tahapan reaksi ekstra tidak diperlukan.
2. Penggunaan metode sintesis paralel, dikarenakan produk yang dihasilkan akan lebih sedikit dan tidak kompleks, sehingga pemisahan dari polimer lebih mudah untuk dilakukan. Selain itu dengan metode paralel, produk yang dihasilkan hanyalah satu produk.
terima kasih atas materinya, menurut saya:
1. Pada sintesis solid phase, akan dihasilkan campuran beberapa produk, akan tetapi jumlahnya sedikit, isolasi sederhana dari produk secara filtrasi, lalu memerlukan tahapan reaksi ekstra yaitu linkage dan cleavage. Sedangkan pada solution phase, produk yang dihasilkan hanya satu dan jumlah yang banyak, pemurniannya lebih sulit, tetapi tahapan reaksi ekstra tidak diperlukan.
2. Penggunaan metode sintesis paralel, dikarenakan produk yang dihasilkan akan lebih sedikit dan tidak kompleks, sehingga pemisahan dari polimer lebih mudah untuk dilakukan. Selain itu dengan metode paralel, produk yang dihasilkan hanyalah satu produk.
Menurut saya jawabannya untuk no. 1 perbedaan nya yaitu Pada sintesis solid phase, akan dihasilkan campuran beberapa produk, akan tetapi jumlahnya sedikit, isolasi sederhana dari produk secara filtrasi, lalu memerlukan tahapan reaksi ekstra yaitu linkage dan cleavage. Sedangkan pada solution phase, produk yang dihasilkan hanya satu dan jumlah yang banyak, pemurniannya lebih sulit, tetapi tahapan reaksi ekstra tidak diperlukan. Sedangkan untuk jawaban no. 2 Penggunaan metode sintesis paralel, dikarenakan produk yang dihasilkan akan lebih sedikit dan tidak kompleks, sehingga pemisahan dari polimer lebih mudah untuk dilakukan. Selain itu dengan metode paralel, produk yang dihasilkan hanyalah satu produk.
Hai Becek jamesah eh hamisah , menurut saya :
Bagaimana perbedaan sintesis solid phase dan sintesis solution phase?
jawab : perbedaan nya yaitu Pada sintesis solid phase, akan dihasilkan campuran beberapa produk, akan tetapi jumlahnya sedikit, isolasi sederhana dari produk secara filtrasi, lalu memerlukan tahapan reaksi ekstra yaitu linkage dan cleavage. Sedangkan pada solution phase, produk yang dihasilkan hanya satu dan jumlah yang banyak, pemurniannya lebih sulit, tetapi tahapan reaksi ekstra tidak diperlukan
2. Mengapa metode sintesis paralel lebih sering digunakan dalam membuat obat?
jawab : enggunaan metode sintesis paralel, dikarenakan produk yang dihasilkan akan lebih sedikit dan tidak kompleks, sehingga pemisahan dari polimer lebih mudah untuk dilakukan. Selain itu dengan metode paralel, produk yang dihasilkan hanyalah satu produk.
. Pada sintesis solid phase, akan dihasilkan campuran beberapa produk, akan tetapi jumlahnya sedikit, isolasi sederhana dari produk secara filtrasi, lalu memerlukan tahapan reaksi ekstra yaitu linkage dan cleavage. Sedangkan pada solution phase, produk yang dihasilkan hanya satu dan jumlah yang banyak, pemurniannya lebih sulit, tetapi tahapan reaksi ekstra tidak diperlukan.
2. Penggunaan metode sintesis paralel, dikarenakan produk yang dihasilkan akan lebih sedikit dan tidak kompleks, sehingga pemisahan dari polimer lebih mudah untuk dilakukan. Selain itu dengan metode paralel, produk yang dihasilkan hanyalah satu produk.
Hai ica becek
2. Penggunaan metode sintesis paralel, dikarenakan produk yang dihasilkan akan lebih sedikit dan tidak kompleks, sehingga pemisahan dari polimer lebih mudah untuk dilakukan. Selain itu dengan metode paralel, produk yang dihasilkan hanyalah satu produk.
terimakasih ica
menurut saya
1. Pada sintesis solid phase, akan dihasilkan campuran beberapa produk, akan tetapi jumlahnya sedikit, isolasi sederhana dari produk secara filtrasi, lalu memerlukan tahapan reaksi ekstra yaitu linkage dan cleavage. Sedangkan pada solution phase, produk yang dihasilkan hanya satu dan jumlah yang banyak, pemurniannya lebih sulit, tetapi tahapan reaksi ekstra tidak diperlukan.
2. Penggunaan metode sintesis paralel, dikarenakan produk yang dihasilkan akan lebih sedikit dan tidak kompleks, sehingga pemisahan dari polimer lebih mudah untuk dilakukan. Selain itu dengan metode paralel, produk yang dihasilkan hanyalah satu produk.
terimakasih materinyaa..
saya akan menjawab pertanyaan pertama..
1. Pada sintesis solid phase, akan dihasilkan campuran beberapa produk, akan tetapi jumlahnya sedikit, isolasi sederhana dari produk secara filtrasi, lalu memerlukan tahapan reaksi ekstra yaitu linkage dan cleavage. Sedangkan pada solution phase, produk yang dihasilkan hanya satu dan jumlah yang banyak, pemurniannya lebih sulit, tetapi tahapan reaksi ekstra tidak diperlukan.
terimakasih ica,
1. Pada sintesis solid phase, akan dihasilkan campuran beberapa produk, akan tetapi jumlahnya sedikit, isolasi sederhana dari produk secara filtrasi, lalu memerlukan tahapan reaksi ekstra yaitu linkage dan cleavage. Sedangkan pada solution phase, produk yang dihasilkan hanya satu dan jumlah yang banyak, pemurniannya lebih sulit, tetapi tahapan reaksi ekstra tidak diperlukan.
Haaii ica
Aku mau coba jawab yg nmr 2.
2. Penggunaan metode sintesis paralel, dikarenakan produk yang dihasilkan akan lebih sedikit dan tidak kompleks, sehingga pemisahan dari polimer lebih mudah untuk dilakukan. Selain itu dengan metode paralel, produk yang dihasilkan hanyalah satu produ
hi ica ssi
1. Pada sintesis solid phase, akan dihasilkan campuran beberapa produk, akan tetapi jumlahnya sedikit, isolasi sederhana dari produk secara filtrasi, lalu memerlukan tahapan reaksi ekstra yaitu linkage dan cleavage. Sedangkan pada solution phase, produk yang dihasilkan hanya satu dan jumlah yang banyak, pemurniannya lebih sulit, tetapi tahapan reaksi ekstra tidak diperlukan
1. Pada sintesis solid phase, akan dihasilkan campuran beberapa produk, akan tetapi jumlahnya sedikit, isolasi sederhana dari produk secara filtrasi, lalu memerlukan tahapan reaksi ekstra yaitu linkage dan cleavage. Sedangkan pada solution phase, produk yang dihasilkan hanya satu dan jumlah yang banyak, pemurniannya lebih sulit, tetapi tahapan reaksi ekstra tidak diperlukan.
2. Penggunaan metode sintesis paralel, dikarenakan produk yang dihasilkan akan lebih sedikit dan tidak kompleks, sehingga pemisahan dari polimer lebih mudah untuk dilakukan. Selain itu dengan metode paralel, produk yang dihasilkan hanyalah satu produk.
1. Pada sintesis solid phase, akan dihasilkan campuran beberapa produk, akan tetapi jumlahnya sedikit, isolasi sederhana dari produk secara filtrasi, lalu memerlukan tahapan reaksi ekstra yaitu linkage dan cleavage. Sedangkan pada solution phase, produk yang dihasilkan hanya satu dan jumlah yang banyak, pemurniannya lebih sulit, tetapi tahapan reaksi ekstra tidak diperlukan.
2. Penggunaan metode sintesis paralel, dikarenakan produk yang dihasilkan akan lebih sedikit dan tidak kompleks, sehingga pemisahan dari polimer lebih mudah untuk dilakukan. Selain itu dengan metode paralel, produk yang dihasilkan hanyalah satu produk.
hai ica, menurut saya
1. Pada sintesis solid phase, akan dihasilkan campuran beberapa produk, akan tetapi jumlahnya sedikit, isolasi sederhana dari produk secara filtrasi, lalu memerlukan tahapan reaksi ekstra yaitu linkage dan cleavage. Sedangkan pada solution phase, produk yang dihasilkan hanya satu dan jumlah yang banyak, pemurniannya lebih sulit, tetapi tahapan reaksi ekstra tidak diperlukan
terimakasih ats penjelsannya ica
1. Pada sintesis solid phase, akan dihasilkan campuran beberapa produk, akan tetapi jumlahnya sedikit, isolasi sederhana dari produk secara filtrasi, lalu memerlukan tahapan reaksi ekstra yaitu linkage dan cleavage. Sedangkan pada solution phase, produk yang dihasilkan hanya satu dan jumlah yang banyak, pemurniannya lebih sulit, tetapi tahapan reaksi ekstra tidak diperlukan
Menurut saya pada sintesis solid phase, akan dihasilkan campuran beberapa produk, akan tetapi jumlahnya sedikit, isolasi sederhana dari produk secara filtrasi, lalu memerlukan tahapan reaksi ekstra yaitu linkage dan cleavage. Sedangkan pada solution phase, produk yang dihasilkan hanya satu dan jumlah yang banyak, pemurniannya lebih sulit, tetapi tahapan reaksi ekstra tidak diperlukan.
2. Penggunaan metode sintesis paralel, dikarenakan produk yang dihasilkan akan lebih sedikit dan tidak kompleks, sehingga pemisahan dari polimer lebih mudah untuk dilakukan. Selain itu dengan metode paralel, produk yang dihasilkan hanyalah satu produk.
Terimakasih Kak atas materi yg disampaikan.
1.Bagaimana perbedaan sintesis solid phase dan sintesis solution phase?
jawab : perbedaan nya yaitu Pada sintesis solid phase, akan dihasilkan campuran beberapa produk, akan tetapi jumlahnya sedikit, isolasi sederhana dari produk secara filtrasi, lalu memerlukan tahapan reaksi ekstra yaitu linkage dan cleavage. Sedangkan pada solution phase, produk yang dihasilkan hanya satu dan jumlah yang banyak, pemurniannya lebih sulit, tetapi tahapan reaksi ekstra tidak diperlukan
2. Mengapa metode sintesis paralel lebih sering digunakan dalam membuat obat?
jawab : enggunaan metode sintesis paralel, dikarenakan produk yang dihasilkan akan lebih sedikit dan tidak kompleks, sehingga pemisahan dari polimer lebih mudah untuk dilakukan. Selain itu dengan metode paralel, produk yang dihasilkan hanyalah satu produk.
1.Pada sintesis solid phase, akan dihasilkan campuran beberapa produk, akan tetapi jumlahnya sedikit, isolasi sederhana dari produk secara filtrasi, lalu memerlukan tahapan reaksi ekstra yaitu linkage dan cleavage. Sedangkan pada solution phase, produk yang dihasilkan hanya satu dan jumlah yang banyak, pemurniannya lebih sulit, tetapi tahapan reaksi ekstra tidak diperlukan.
2. Penggunaan metode sintesis paralel, dikarenakan produk yang dihasilkan akan lebih sedikit dan tidak kompleks, sehingga pemisahan dari polimer lebih mudah untuk dilakukan. Selain itu dengan metode paralel, produk yang dihasilkan hanyalah satu produk.
. Pada sintesis solid phase, akan dihasilkan campuran beberapa produk, akan tetapi jumlahnya sedikit, isolasi sederhana dari produk secara filtrasi, lalu memerlukan tahapan reaksi ekstra yaitu linkage dan cleavage. Sedangkan pada solution phase, produk yang dihasilkan hanya satu dan jumlah yang banyak, pemurniannya lebih sulit, tetapi tahapan reaksi ekstra tidak diperlukan.
2. Penggunaan metode sintesis paralel, dikarenakan produk yang dihasilkan akan lebih sedikit dan tidak kompleks, sehingga pemisahan dari polimer lebih mudah untuk dilakukan. Selain itu dengan metode paralel, produk yang dihasilkan hanyalah satu produk.
1.Pada sintesis solid phase, akan dihasilkan campuran beberapa produk, akan tetapi jumlahnya sedikit, isolasi sederhana dari produk secara filtrasi, lalu memerlukan tahapan reaksi ekstra yaitu linkage dan cleavage. Sedangkan pada solution phase, produk yang dihasilkan hanya satu dan jumlah yang banyak, pemurniannya lebih sulit, tetapi tahapan reaksi ekstra tidak diperlukan.
2. Penggunaan metode sintesis paralel, dikarenakan produk yang dihasilkan akan lebih sedikit dan tidak kompleks, sehingga pemisahan dari polimer lebih mudah untuk dilakukan. Selain itu dengan metode paralel, produk yang dihasilkan hanyalah satu produk.
terima kasih atas materinya, menurut saya:
1. Pada sintesis solid phase, akan dihasilkan campuran beberapa produk, akan tetapi jumlahnya sedikit, isolasi sederhana dari produk secara filtrasi, lalu memerlukan tahapan reaksi ekstra yaitu linkage dan cleavage. Sedangkan pada solution phase, produk yang dihasilkan hanya satu dan jumlah yang banyak, pemurniannya lebih sulit, tetapi tahapan reaksi ekstra tidak diperlukan.
2. Penggunaan metode sintesis paralel, dikarenakan produk yang dihasilkan akan lebih sedikit dan tidak kompleks, sehingga pemisahan dari polimer lebih mudah untuk dilakukan. Selain itu dengan metode paralel, produk yang dihasilkan hanyalah satu produk.
mpuran beberapa produk, akan tetapi jumlahnya sedikit, isolasi sederhana dari produk secara filtrasi, lalu memerlukan tahapan reaksi ekstra yaitu linkage dan cleavage. Sedangkan pada solution phase, produk yang dihasilkan hanya satu dan jumlah yang banyak, pemurniannya lebih sulit, tetapi tahapan reaksi ekstra tidak diperlukan.
2. Penggunaan metode sintesis paralel, dikarenakan produk yang dihasilkan akan lebih sedikit dan tidak kompleks, sehingga pemisahan dari polimer lebih mudah untuk dilakukan. Selain itu dengan metode paralel, produk yang dihasilkan hanyalah satu produk.
terima kasih atas materinya kak ica, menurut saya:
1. Pada sintesis solid phase, akan dihasilkan campuran beberapa produk, akan tetapi jumlahnya sedikit, isolasi sederhana dari produk secara filtrasi, lalu memerlukan tahapan reaksi ekstra yaitu linkage dan cleavage. Sedangkan pada solution phase, produk yang dihasilkan hanya satu dan jumlah yang banyak, pemurniannya lebih sulit, tetapi tahapan reaksi ekstra tidak diperlukan.
2. Penggunaan metode sintesis paralel, dikarenakan produk yang dihasilkan akan lebih sedikit dan tidak kompleks, sehingga pemisahan dari polimer lebih mudah untuk dilakukan. Selain itu dengan metode paralel, produk yang dihasilkan hanyalah satu produk.
1.Pada sintesis solid phase, akan dihasilkan campuran beberapa produk, akan tetapi jumlahnya sedikit, isolasi sederhana dari produk secara filtrasi, lalu memerlukan tahapan reaksi ekstra yaitu linkage dan cleavage. Sedangkan pada solution phase, produk yang dihasilkan hanya satu dan jumlah yang banyak, pemurniannya lebih sulit, tetapi tahapan reaksi ekstra tidak diperlukan.
2. Penggunaan metode sintesis paralel, dikarenakan produk yang dihasilkan akan lebih sedikit dan tidak kompleks, sehingga pemisahan dari polimer lebih mudah untuk dilakukan. Selain itu dengan metode paralel, produk yang dihasilkan hanyalah satu produk.
Terimakasih tas penjelasannya ica
1.Pada sintesis solid phase, akan dihasilkan campuran beberapa produk, akan tetapi jumlahnya sedikit, isolasi sederhana dari produk secara filtrasi, lalu memerlukan tahapan reaksi ekstra yaitu linkage dan cleavage. Sedangkan pada solution phase, produk yang dihasilkan hanya satu dan jumlah yang banyak, pemurniannya lebih sulit, tetapi tahapan reaksi ekstra tidak diperlukan.
2. Penggunaan metode sintesis paralel, dikarenakan produk yang dihasilkan akan lebih sedikit dan tidak kompleks, sehingga pemisahan dari polimer lebih mudah untuk dilakukan. Selain itu dengan metode paralel, produk yang dihasilkan hanyalah satu produk.
terimakasih pemaparannya
1. Pada sintesis solid phase, akan dihasilkan campuran beberapa produk, akan tetapi jumlahnya sedikit, isolasi sederhana dari produk secara filtrasi, lalu memerlukan tahapan reaksi ekstra yaitu linkage dan cleavage. Sedangkan pada solution phase, produk yang dihasilkan hanya satu dan jumlah yang banyak, pemurniannya lebih sulit, tetapi tahapan reaksi ekstra tidak diperlukan.
Hai becek jamssss😉
Saya akan menjawab :
1. Pada sintesis solid phase, akan dihasilkan produk berupa campuran dengan jumlah sedikit. Sedangkan pada solution phase, produk yang dihasilkan hanya satu dan jumlah yang banyak, namun pemurniannya lebih sulit.
2. Penggunaan metode sintesis paralel, dikarenakan produk yang dihasilkan akan lebih sedikit dan tidak kompleks, sehingga pemisahan dari polimer lebih mudah untuk dilakukan. Selain itu dengan metode paralel, produk yang dihasilkan hanyalah satu produk.
Terimakasih becek,
1. Pada sintesis solid phase, akan dihasilkan campuran beberapa produk, akan tetapi jumlahnya sedikit, isolasi sederhana dari produk secara filtrasi, lalu memerlukan tahapan reaksi ekstra yaitu linkage dan cleavage. Sedangkan pada solution phase, produk yang dihasilkan hanya satu dan jumlah yang banyak, pemurniannya lebih sulit, tetapi tahapan reaksi ekstra tidak diperlukan.
2. Penggunaan metode sintesis paralel, dikarenakan produk yang dihasilkan akan lebih sedikit dan tidak kompleks, sehingga pemisahan dari polimer lebih mudah untuk dilakukan. Selain itu dengan metode paralel, produk yang dihasilkan hanyalah satu produk.
terimakasih ica
menurut saya
1. Pada sintesis solid phase, akan dihasilkan campuran beberapa produk, akan tetapi jumlahnya sedikit, isolasi sederhana dari produk secara filtrasi, lalu memerlukan tahapan reaksi ekstra yaitu linkage dan cleavage. Sedangkan pada solution phase, produk yang dihasilkan hanya satu dan jumlah yang banyak, pemurniannya lebih sulit, tetapi tahapan reaksi ekstra tidak diperlukan.
2. Penggunaan metode sintesis paralel, dikarenakan produk yang dihasilkan akan lebih sedikit dan tidak kompleks, sehingga pemisahan dari polimer lebih mudah untuk dilakukan. Selain itu dengan metode paralel, produk yang dihasilkan hanyalah satu produk
Penggunaan metode sintesis paralel, dikarenakan produk yang dihasilkan akan lebih sedikit dan tidak kompleks, sehingga pemisahan dari polimer lebih mudah untuk dilakukan. Selain itu dengan metode paralel, produk yang dihasilkan hanyalah satu produk.
terima kasih atas materinya, menurut saya:
1. Pada sintesis solid phase, akan dihasilkan campuran beberapa produk, akan tetapi jumlahnya sedikit, isolasi sederhana dari produk secara filtrasi, lalu memerlukan tahapan reaksi ekstra yaitu linkage dan cleavage. Sedangkan pada solution phase, produk yang dihasilkan hanya satu dan jumlah yang banyak, pemurniannya lebih sulit, tetapi tahapan reaksi ekstra tidak diperlukan.
2. Penggunaan metode sintesis paralel, dikarenakan produk yang dihasilkan akan lebih sedikit dan tidak kompleks, sehingga pemisahan dari polimer lebih mudah untuk dilakukan. Selain itu dengan metode paralel, produk yang dihasilkan hanyalah satu produk
2. Penggunaan metode sintesis paralel, dikarenakan produk yang dihasilkan akan lebih sedikit dan tidak kompleks, sehingga pemisahan dari polimer lebih mudah untuk dilakukan. Selain itu dengan metode paralel, produk yang dihasilkan hanyalah satu produk
1.Pada sintesis solid phase, akan dihasilkan campuran beberapa produk, akan tetapi jumlahnya sedikit, isolasi sederhana dari produk secara filtrasi, lalu memerlukan tahapan reaksi ekstra yaitu linkage dan cleavage. Sedangkan pada solution phase, produk yang dihasilkan hanya satu dan jumlah yang banyak, pemurniannya lebih sulit, tetapi tahapan reaksi ekstra tidak diperlukan.
2. Penggunaan metode sintesis paralel, dikarenakan produk yang dihasilkan akan lebih sedikit dan tidak kompleks, sehingga pemisahan dari polimer lebih mudah untuk dilakukan. Selain itu dengan metode paralel, produk yang dihasilkan hanyalah satu produk.
Terimakasih atas paparan materinya becek, disini saya ingin menambahkan jawaban atas pertanyaan yg diajukan:.
1. Pada sintesis solid phase, akan dihasilkan campuran beberapa produk, akan tetapi jumlahnya sedikit, isolasi sederhana dari produk secara filtrasi, lalu memerlukan tahapan reaksi ekstra yaitu linkage dan cleavage. Sedangkan pada solution phase, produk yang dihasilkan hanya satu dan jumlah yang banyak, pemurniannya lebih sulit, tetapi tahapan reaksi ekstra tidak diperlukan.
2. Penggunaan metode sintesis paralel, dikarenakan produk yang dihasilkan akan lebih sedikit dan tidak kompleks, sehingga pemisahan dari polimer lebih mudah untuk dilakukan. Selain itu dengan metode paralel, produk yang dihasilkan hanyalah satu produk.
Hai icaaaa besik
1. Pada sintesis solid phase, akan dihasilkan campuran beberapa produk, akan tetapi jumlahnya sedikit, isolasi sederhana dari produk secara filtrasi, lalu memerlukan tahapan reaksi ekstra yaitu linkage dan cleavage. Sedangkan pada solution phase, produk yang dihasilkan hanya satu dan jumlah yang banyak, pemurniannya lebih sulit, tetapi tahapan reaksi ekstra tidak diperlukan.
2. Penggunaan metode sintesis paralel, dikarenakan produk yang dihasilkan akan lebih sedikit dan tidak kompleks, sehingga pemisahan dari polimer lebih mudah untuk dilakukan. Selain itu dengan metode paralel, produk yang dihasilkan hanyalah satu produk.
Terimakasihh atas materinyaa. Menurut saya :
1.Pada sintesis solid phase, akan dihasilkan campuran beberapa produk, akan tetapi jumlahnya sedikit, isolasi sederhana dari produk secara filtrasi, lalu memerlukan tahapan reaksi ekstra yaitu linkage dan cleavage. Sedangkan pada solution phase, produk yang dihasilkan hanya satu dan jumlah yang banyak, pemurniannya lebih sulit, tetapi tahapan reaksi ekstra tidak diperlukan.
2. Penggunaan metode sintesis paralel, dikarenakan produk yang dihasilkan akan lebih sedikit dan tidak kompleks, sehingga pemisahan dari polimer lebih mudah untuk dilakukan. Selain itu dengan metode paralel, produk yang dihasilkan hanyalah satu produk.
Terimakasih ka atas penjelasannya,
1.Pada sintesis solid phase, akan dihasilkan campuran beberapa produk, akan tetapi jumlahnya sedikit, isolasi sederhana dari produk secara filtrasi, lalu memerlukan tahapan reaksi ekstra yaitu linkage dan cleavage. Sedangkan pada solution phase, produk yang dihasilkan hanya satu dan jumlah yang banyak, pemurniannya lebih sulit, tetapi tahapan reaksi ekstra tidak diperlukan.
2. Penggunaan metode sintesis paralel, dikarenakan produk yang dihasilkan akan lebih sedikit dan tidak kompleks, sehingga pemisahan dari polimer lebih mudah untuk dilakukan. Selain itu dengan metode paralel, produk yang dihasilkan hanyalah satu produk.
Terimakasih atas materinya.
Jawaban saya:
1.Pada sintesis solid phase, akan dihasilkan campuran beberapa produk, akan tetapi jumlahnya sedikit, isolasi sederhana dari produk secara filtrasi, lalu memerlukan tahapan reaksi ekstra yaitu linkage dan cleavage. Sedangkan pada solution phase, produk yang dihasilkan hanya satu dan jumlah yang banyak, pemurniannya lebih sulit, tetapi tahapan reaksi ekstra tidak diperlukan.
2.Penggunaan metode sintesis paralel, dikarenakan produk yang dihasilkan akan lebih sedikit dan tidak kompleks, sehingga pemisahan dari polimer lebih mudah untuk dilakukan. Selain itu dengan metode paralel, produk yang dihasilkan hanyalah satu produk.
Anyeong Ica
Terima kasih atas materinya, menurut saya:
1.Pada sintesis solid phase, akan dihasilkan campuran beberapa produk, akan tetapi jumlahnya sedikit, isolasi sederhana dari produk secara filtrasi, lalu memerlukan tahapan reaksi ekstra yaitu linkage dan cleavage. Sedangkan pada solution phase, produk yang dihasilkan hanya satu dan jumlah yang banyak, pemurniannya lebih sulit, tetapi tahapan reaksi ekstra tidak diperlukan.
2.Penggunaan metode sintesis paralel, dikarenakan produk yang dihasilkan akan lebih sedikit dan tidak kompleks, sehingga pemisahan dari polimer lebih mudah untuk dilakukan. Selain itu dengan metode paralel, produk yang dihasilkan hanyalah satu produk.
1.Pada sintesis solid phase, akan dihasilkan campuran beberapa produk, akan tetapi jumlahnya sedikit, isolasi sederhana dari produk secara filtrasi, lalu memerlukan tahapan reaksi ekstra yaitu linkage dan cleavage. Sedangkan pada solution phase, produk yang dihasilkan hanya satu dan jumlah yang banyak, pemurniannya lebih sulit, tetapi tahapan reaksi ekstra tidak diperlukan.
2. Penggunaan metode sintesis paralel, dikarenakan produk yang dihasilkan akan lebih sedikit dan tidak kompleks, sehingga pemisahan dari polimer lebih mudah untuk dilakukan. Selain itu dengan metode paralel, produk yang dihasilkan hanyalah satu produk.
Terimakasih kak icha atas materinya
1.Pada sintesis solid phase, akan dihasilkan campuran beberapa produk, akan tetapi jumlahnya sedikit, isolasi sederhana dari produk secara filtrasi, lalu memerlukan tahapan reaksi ekstra yaitu linkage dan cleavage. Sedangkan pada solution phase, produk yang dihasilkan hanya satu dan jumlah yang banyak, pemurniannya lebih sulit, tetapi tahapan reaksi ekstra tidak diperlukan.
2. Penggunaan metode sintesis paralel, dikarenakan produk yang dihasilkan akan lebih sedikit dan tidak kompleks, sehingga pemisahan dari polimer lebih mudah untuk dilakukan. Selain itu dengan metode paralel, produk yang dihasilkan hanyalah satu produk.
Terima kasih atas materinya, menurut saya:
1.Pada sintesis solid phase, akan dihasilkan campuran beberapa produk, akan tetapi jumlahnya sedikit, isolasi sederhana dari produk secara filtrasi, lalu memerlukan tahapan reaksi ekstra yaitu linkage dan cleavage. Sedangkan pada solution phase, produk yang dihasilkan hanya satu dan jumlah yang banyak, pemurniannya lebih sulit, tetapi tahapan reaksi ekstra tidak diperlukan.
2.Penggunaan metode sintesis paralel, dikarenakan produk yang dihasilkan akan lebih sedikit dan tidak kompleks, sehingga pemisahan dari polimer lebih mudah untuk dilakukan. Selain itu dengan metode paralel, produk yang dihasilkan hanyalah satu produk
Terima kasih kk atas materinya
Hmmm saya akan mencoba untuk menjawabnya
1.Pada sintesis solid phase, akan dihasilkan campuran beberapa produk, akan tetapi jumlahnya sedikit, isolasi sederhana dari produk secara filtrasi, lalu memerlukan tahapan reaksi ekstra yaitu linkage dan cleavage. Sedangkan pada solution phase, produk yang dihasilkan hanya satu dan jumlah yang banyak, pemurniannya lebih sulit, tetapi tahapan reaksi ekstra tidak diperlukan.
2.Penggunaan metode sintesis paralel, dikarenakan produk yang dihasilkan akan lebih sedikit dan tidak kompleks, sehingga pemisahan dari polimer lebih mudah untuk dilakukan. Selain itu dengan metode paralel, produk yang dihasilkan hanyalah satu produk
terima kasih atas materinya kak ica, menurut saya:
1. Pada sintesis solid phase, akan dihasilkan campuran beberapa produk, akan tetapi jumlahnya sedikit, isolasi sederhana dari produk secara filtrasi, lalu memerlukan tahapan reaksi ekstra yaitu linkage dan cleavage. Sedangkan pada solution phase, produk yang dihasilkan hanya satu dan jumlah yang banyak, pemurniannya lebih sulit, tetapi tahapan reaksi ekstra tidak diperlukan.
2. Penggunaan metode sintesis paralel, dikarenakan produk yang dihasilkan akan lebih sedikit dan tidak kompleks, sehingga pemisahan dari polimer lebih mudah untuk dilakukan. Selain itu dengan metode paralel, produk yang dihasilkan hanyalah satu produk.
1. Pada sintesis solid phase, akan dihasilkan campuran beberapa produk, akan tetapi jumlahnya sedikit, isolasi sederhana dari produk secara filtrasi, lalu memerlukan tahapan reaksi ekstra yaitu linkage dan cleavage. Sedangkan pada solution phase, produk yang dihasilkan hanya satu dan jumlah yang banyak, pemurniannya lebih sulit, tetapi tahapan reaksi ekstra tidak diperlukan.
2. Penggunaan metode sintesis paralel, dikarenakan produk yang dihasilkan akan lebih sedikit dan tidak kompleks, sehingga pemisahan dari polimer lebih mudah untuk dilakukan. Selain itu dengan metode paralel, produk yang dihasilkan hanyalah satu produk.
1. Pada sintesis solid phase, akan dihasilkan campuran beberapa produk, akan tetapi jumlahnya sedikit, isolasi sederhana dari produk secara filtrasi, lalu memerlukan tahapan reaksi ekstra yaitu linkage dan cleavage. Sedangkan pada solution phase, produk yang dihasilkan hanya satu dan jumlah yang banyak, pemurniannya lebih sulit, tetapi tahapan reaksi ekstra tidak diperlukan.
2. Penggunaan metode sintesis paralel, dikarenakan produk yang dihasilkan akan lebih sedikit dan tidak kompleks, sehingga pemisahan dari polimer lebih mudah untuk dilakukan. Selain itu dengan metode paralel, produk yang dihasilkan hanyalah satu produk.
Posting Komentar