Rabu, 25 April 2018

Process Chemistry and Combinatorial Chemistry

di April 25, 2018

Process Chemistry
Proses kimia merupakan cabang dari kimia farmasi yang berhubungan dengan pengembangan dan optimasi dari skema sintesis dan prosedur percontohan untuk memproduksi senyawa dalam mengembangkan obat. Proses kimia berbeda dengan kimia medis, dimana merupakan cabang kimia farmasi yang berperan dalam merancang dan mensintesis molekul pada fase penemuan obat awal.
Efisiensi biaya adalah sangat penting dalam proses kimia dan, akibatnya, adalah fokus dalam pertimbangan rute sintetis pabrik percontohan. Substansi obat yang diproduksi, sebelum formulasi, biasanya disebut sebagai bahan farmasi aktif (API) dan akan disebut demikian di sini. Biaya produksi API dapat dibagi menjadi dua komponen: “biaya material” dan “biaya konversi.” [2] Dampak ekologi dan lingkungan dari proses sintetis juga harus dievaluasi dengan metrik yang tepat (misalnya EcoScale).
Proses kimia sering digambarkan sebagai peningkatan reaksi, menggunakan jumlah kecil yang dilakukan di laboratorium menjadi jumlah yang lebih besar yang diperlukan untuk pengujian lebih lanjut, dan untuk produksi komersial.
Proses kimia membutuhkan perpaduan antara pengetahuan teoretis dan praktis. Selain menciptakan produk yang diinginkan, ahli proses kimia harus selalu mengatur biaya  menjaga keselamatan. Sebagai contoh, mencoba untuk menghindari mutagen dan karsinogen (atau menggunakannya di awal sintesis sehingga dapat dibersihkan sebelum produk akhir) dan menggunakan reagen mahal hanya nanti dalam proses (ketika ada lebih sedikit limbah). Kimia yang berkelanjutan (atau green) semakin penting dan menambah tingkat kompleksitas lain pada sistem.
Combinatorial Chemistry
Prinsip dasar dari kimia kombinatorial adalah membuat senyawa yang berbeda dalam jumlah besar dalam waktu bersamaan, dibandingkan mensintesis senyawa secara konvensioal satu persatu dan mengidentifikasi senyawa yang paling menjanjikan untuk pengembangan berikutnya.
Karakteristik dari sintesis kombinatorial yaitu dapat menghasikan senyawa yang berbeda secara simultan dibawah kondisi reaksi yang sama dengan cara sistematik, sehingga produk dari semua kombinasi yang mungkin dari starting material akan diperoleh sekaligus. Kumpulan dari senyawa akhir yang disintesis disebut sebagai combinatorial library
(A) Secara umum, dalam sintesis konvensional mensintesis satu starting material A dengan reagen B untuk menghasilkan AB, (B) sintesis kombinatorial berbeda jenis  jenis building block : A (A1-An) ditreat secara simultan dengan building blok yang berbeda jenis dari B (B1-Bn) berdasarkan prinsip kombinatorial misalnya setiap starting material A bereaksi secara terpisah dengan semua reagen B menghasilkan combinarotial library A1-nB1-n.
Kimia kombinatorial berdasarkan pada efisiensi, sintesis parallel pada banyak senyawa kimia yang dapat dihasilkan dalam suatu library dibandingkan jumlah tahap yang digunakan dalam sintesis.  Inti dari sintesis kombinatorial yaitu kemampuan dalam menghasilkan sejumlah besar senyawa kimia dengan sangat cepat. Kimia kombinatorial juga dimulai dari suatu penilaian ulang metode tradisional dari sintesis organic.
Combinatorial libraries
Definisinya yaitu kumpulan akhir dari senyawa yang disintesis. Ukurannya tergantung pada jumlah building block yang digunakan per reaksi dan jumlah tahapan reaksi, dimana suatu building block baru terbentuk. Pada umumnya terdiri dari 102 hingga 105 senyawa. 
Sintesis paralel melibatkan terjadinya beberapa reaksi, masing-masing dalam wadah terpisah, sekaligus bukan secara seri. Seperti metode split and pool, itu menghasilkan produksi beberapa senyawa pada saat yang bersamaan. Namun, tidak seperti split pool, sintesis paralel menghasilkan senyawa individu, bukan campuran. Pada sintesis paralel, setiap senyawa disiapkan secara independen. Suatu reaktan merupakan yang pertama berikatan dengan permukaan polymer bead, lalu ditempatkan pada sumur kecil di piring kaca 96-well.
Eksekusi reaksi kimia membutuhkan waktu dan selama waktu itu tidak hanya satu tetapi serangkaian reaksi dapat direalisasikan. Setiap reaksi sintetis dimulai dalam bejana reaksi yang berbeda dan semua operasi yang diperlukan dijalankan secara paralel
Kelima pemangkas disintesis pada solid support (P) dalam bejana reaksi 1 sampai 5. Pada akhir sintesis, masing-masing trimer dipisah dari penopang secara satu per satu dan dikumpulkan di salah satu dari lima bejana yang ditujukan untuk menyimpan produk akhir. Gambar tersebut menunjukkan bahwa dalam sintesis paralel jumlah bejana reaksi sama dengan jumlah senyawa yang harus disiapkan. Jumlah operasi secara praktis sama seperti dalam sintesis satu per satu dari senyawa yang sama karena pelarut dan pereaksi harus dipindahkan secara bersambung ke setiap bejana reaksi. Keuntungan sebenarnya adalah waktu reaksi untuk mensintesis senyawa 5 hampir sama dengan menyiapkan satu senyawa. Rangkaian senyawa yang disiapkan oleh paralel dan metode kombinatorial lainnya disebut compound libraries.
Manfaat sintesis paralel yaitu menciptakan senyawa secara individual dan di dalam bejana masing-masing. Dengan demikian identitas produk sudah diketahui, berarti langkah dekonvolusi yang memakan waktu dan mahal dilewati. Namun, jumlah bejana yang dibutuhkan untuk proses ini banyak, dan jumlah reaksi yang dilakukan bahkan lebih besar.
Sintesis fasa padat secara tradisional merupakan teknik yang paling populer, tetapi teknik baru untuk sintesis fasa solusi kini muncul. Dalam sintesis fase padat, senyawa awal melekat pada bead resin yang tidak larut. Ada berbagai jenis penghubung yang digunakan untuk ini. Bahan resin yang paling sering digunakan dalam kimia kombinatorial adalah polistirena yaitu 1-2% divinylbenzene. Reagen ditambahkan ke larutan, dan produk yang dihasilkan dapat diisolasi dengan penyaringan sederhana, yang menjebak bead sementara reagen berlebih dicuci. Kemudahan isolasi ini adalah salah satu keuntungan terbesar sintesis fase padat. Ini membuatnya sangat berguna untuk reaksi multi-step, karena intermediet yang dihasilkan dari setiap langkah dapat diisolasi dengan cepat menggunakan metode ini.
Penggunaan sintesis fase solution sedang meningkat, dengan beberapa teknik yang tersedia. Tantangan terbesar dengan sintesis fase solution adalah isolasi produk, dan cara mengotomatisasi ini. Resin pertukaran ion saat ini digunakan. Ini menghapus produk sampingan dan karena itu menghilangkan kebutuhan dalam perkerjaan berair. Fase-kimia fluor adalah metode lain yang memudahkan ekstraksi produk akhir. Senyawa awal memiliki gugus perflourinated yang melekat padanya. Setelah reaksi selesai, produk dapat diisolasi dengan menggunakan pelarut fluorokarbon, yang secara khusus akan diekstraksi oleh senyawa tersebut. Penghapusan kelompok perfluorinated menghasilkan produk akhir yang diinginkan.

Daftar Pustaka
Jung, G. 2001. Combinatorial Chemistry : Synthesis, Analysis, Screening. German : Wiley-VCH.
Terrett, N.K. 1998. Combinatorial Chemistry. New York : Oxford University Press. 

Pertanyaan :
1.    Bagaimana perbedaan sintesis solid phase dan sintesis solution phase?
2.    Mengapa metode sintesis paralel lebih sering digunakan dalam membuat obat?

49 komentar:

Unknown mengatakan...

1. Pada sintesis solid phase, akan dihasilkan campuran beberapa produk, akan tetapi jumlahnya sedikit, isolasi sederhana dari produk secara filtrasi, lalu memerlukan tahapan reaksi ekstra yaitu linkage dan cleavage. Sedangkan pada solution phase, produk yang dihasilkan hanya satu dan jumlah yang banyak, pemurniannya lebih sulit, tetapi tahapan reaksi ekstra tidak diperlukan.
2. Penggunaan metode sintesis paralel, dikarenakan produk yang dihasilkan akan lebih sedikit dan tidak kompleks, sehingga pemisahan dari polimer lebih mudah untuk dilakukan. Selain itu dengan metode paralel, produk yang dihasilkan hanyalah satu produk.

Giotama Demando mengatakan...

Hayuu besikkk..
Bagaimana kabar dia? Apakah dia melihatmu

1. Pada sintesis solid phase, akan dihasilkan campuran beberapa produk, akan tetapi jumlahnya sedikit, isolasi sederhana dari produk secara filtrasi, lalu memerlukan tahapan reaksi ekstra yaitu linkage dan cleavage. Sedangkan pada solution phase, produk yang dihasilkan hanya satu dan jumlah yang banyak, pemurniannya lebih sulit, tetapi tahapan reaksi ekstra tidak diperlukan.
2. Penggunaan metode sintesis paralel, dikarenakan produk yang dihasilkan akan lebih sedikit dan tidak kompleks, sehingga pemisahan dari polimer lebih mudah untuk dilakukan. Selain itu dengan metode paralel, produk yang dihasilkan hanyalah satu produk.

Devi fitria mengatakan...

terima kasih atas materinya, menurut saya:
1. Pada sintesis solid phase, akan dihasilkan campuran beberapa produk, akan tetapi jumlahnya sedikit, isolasi sederhana dari produk secara filtrasi, lalu memerlukan tahapan reaksi ekstra yaitu linkage dan cleavage. Sedangkan pada solution phase, produk yang dihasilkan hanya satu dan jumlah yang banyak, pemurniannya lebih sulit, tetapi tahapan reaksi ekstra tidak diperlukan.
2. Penggunaan metode sintesis paralel, dikarenakan produk yang dihasilkan akan lebih sedikit dan tidak kompleks, sehingga pemisahan dari polimer lebih mudah untuk dilakukan. Selain itu dengan metode paralel, produk yang dihasilkan hanyalah satu produk.

Unknown mengatakan...

Menurut saya jawabannya untuk no. 1 perbedaan nya yaitu Pada sintesis solid phase, akan dihasilkan campuran beberapa produk, akan tetapi jumlahnya sedikit, isolasi sederhana dari produk secara filtrasi, lalu memerlukan tahapan reaksi ekstra yaitu linkage dan cleavage. Sedangkan pada solution phase, produk yang dihasilkan hanya satu dan jumlah yang banyak, pemurniannya lebih sulit, tetapi tahapan reaksi ekstra tidak diperlukan. Sedangkan untuk jawaban no. 2 Penggunaan metode sintesis paralel, dikarenakan produk yang dihasilkan akan lebih sedikit dan tidak kompleks, sehingga pemisahan dari polimer lebih mudah untuk dilakukan. Selain itu dengan metode paralel, produk yang dihasilkan hanyalah satu produk.

vindi annisa mengatakan...

Hai Becek jamesah eh hamisah , menurut saya :
Bagaimana perbedaan sintesis solid phase dan sintesis solution phase?
jawab : perbedaan nya yaitu Pada sintesis solid phase, akan dihasilkan campuran beberapa produk, akan tetapi jumlahnya sedikit, isolasi sederhana dari produk secara filtrasi, lalu memerlukan tahapan reaksi ekstra yaitu linkage dan cleavage. Sedangkan pada solution phase, produk yang dihasilkan hanya satu dan jumlah yang banyak, pemurniannya lebih sulit, tetapi tahapan reaksi ekstra tidak diperlukan
2. Mengapa metode sintesis paralel lebih sering digunakan dalam membuat obat?
jawab : enggunaan metode sintesis paralel, dikarenakan produk yang dihasilkan akan lebih sedikit dan tidak kompleks, sehingga pemisahan dari polimer lebih mudah untuk dilakukan. Selain itu dengan metode paralel, produk yang dihasilkan hanyalah satu produk.

Unknown mengatakan...

. Pada sintesis solid phase, akan dihasilkan campuran beberapa produk, akan tetapi jumlahnya sedikit, isolasi sederhana dari produk secara filtrasi, lalu memerlukan tahapan reaksi ekstra yaitu linkage dan cleavage. Sedangkan pada solution phase, produk yang dihasilkan hanya satu dan jumlah yang banyak, pemurniannya lebih sulit, tetapi tahapan reaksi ekstra tidak diperlukan.
2. Penggunaan metode sintesis paralel, dikarenakan produk yang dihasilkan akan lebih sedikit dan tidak kompleks, sehingga pemisahan dari polimer lebih mudah untuk dilakukan. Selain itu dengan metode paralel, produk yang dihasilkan hanyalah satu produk.

Unknown mengatakan...

Hai ica becek
2. Penggunaan metode sintesis paralel, dikarenakan produk yang dihasilkan akan lebih sedikit dan tidak kompleks, sehingga pemisahan dari polimer lebih mudah untuk dilakukan. Selain itu dengan metode paralel, produk yang dihasilkan hanyalah satu produk.

Unknown mengatakan...

terimakasih ica
menurut saya
1. Pada sintesis solid phase, akan dihasilkan campuran beberapa produk, akan tetapi jumlahnya sedikit, isolasi sederhana dari produk secara filtrasi, lalu memerlukan tahapan reaksi ekstra yaitu linkage dan cleavage. Sedangkan pada solution phase, produk yang dihasilkan hanya satu dan jumlah yang banyak, pemurniannya lebih sulit, tetapi tahapan reaksi ekstra tidak diperlukan.
2. Penggunaan metode sintesis paralel, dikarenakan produk yang dihasilkan akan lebih sedikit dan tidak kompleks, sehingga pemisahan dari polimer lebih mudah untuk dilakukan. Selain itu dengan metode paralel, produk yang dihasilkan hanyalah satu produk.

Unknown mengatakan...

terimakasih materinyaa..
saya akan menjawab pertanyaan pertama..
1. Pada sintesis solid phase, akan dihasilkan campuran beberapa produk, akan tetapi jumlahnya sedikit, isolasi sederhana dari produk secara filtrasi, lalu memerlukan tahapan reaksi ekstra yaitu linkage dan cleavage. Sedangkan pada solution phase, produk yang dihasilkan hanya satu dan jumlah yang banyak, pemurniannya lebih sulit, tetapi tahapan reaksi ekstra tidak diperlukan.

Resilta Khairunnnisah mengatakan...

terimakasih ica,
1. Pada sintesis solid phase, akan dihasilkan campuran beberapa produk, akan tetapi jumlahnya sedikit, isolasi sederhana dari produk secara filtrasi, lalu memerlukan tahapan reaksi ekstra yaitu linkage dan cleavage. Sedangkan pada solution phase, produk yang dihasilkan hanya satu dan jumlah yang banyak, pemurniannya lebih sulit, tetapi tahapan reaksi ekstra tidak diperlukan.

Unknown mengatakan...

Haaii ica
Aku mau coba jawab yg nmr 2.
2. Penggunaan metode sintesis paralel, dikarenakan produk yang dihasilkan akan lebih sedikit dan tidak kompleks, sehingga pemisahan dari polimer lebih mudah untuk dilakukan. Selain itu dengan metode paralel, produk yang dihasilkan hanyalah satu produ

no name mengatakan...

hi ica ssi
1. Pada sintesis solid phase, akan dihasilkan campuran beberapa produk, akan tetapi jumlahnya sedikit, isolasi sederhana dari produk secara filtrasi, lalu memerlukan tahapan reaksi ekstra yaitu linkage dan cleavage. Sedangkan pada solution phase, produk yang dihasilkan hanya satu dan jumlah yang banyak, pemurniannya lebih sulit, tetapi tahapan reaksi ekstra tidak diperlukan

Malhatul Ulfa mengatakan...


1. Pada sintesis solid phase, akan dihasilkan campuran beberapa produk, akan tetapi jumlahnya sedikit, isolasi sederhana dari produk secara filtrasi, lalu memerlukan tahapan reaksi ekstra yaitu linkage dan cleavage. Sedangkan pada solution phase, produk yang dihasilkan hanya satu dan jumlah yang banyak, pemurniannya lebih sulit, tetapi tahapan reaksi ekstra tidak diperlukan.
2. Penggunaan metode sintesis paralel, dikarenakan produk yang dihasilkan akan lebih sedikit dan tidak kompleks, sehingga pemisahan dari polimer lebih mudah untuk dilakukan. Selain itu dengan metode paralel, produk yang dihasilkan hanyalah satu produk.

Unknown mengatakan...

1. Pada sintesis solid phase, akan dihasilkan campuran beberapa produk, akan tetapi jumlahnya sedikit, isolasi sederhana dari produk secara filtrasi, lalu memerlukan tahapan reaksi ekstra yaitu linkage dan cleavage. Sedangkan pada solution phase, produk yang dihasilkan hanya satu dan jumlah yang banyak, pemurniannya lebih sulit, tetapi tahapan reaksi ekstra tidak diperlukan.
2. Penggunaan metode sintesis paralel, dikarenakan produk yang dihasilkan akan lebih sedikit dan tidak kompleks, sehingga pemisahan dari polimer lebih mudah untuk dilakukan. Selain itu dengan metode paralel, produk yang dihasilkan hanyalah satu produk.

Unknown mengatakan...

hai ica, menurut saya
1. Pada sintesis solid phase, akan dihasilkan campuran beberapa produk, akan tetapi jumlahnya sedikit, isolasi sederhana dari produk secara filtrasi, lalu memerlukan tahapan reaksi ekstra yaitu linkage dan cleavage. Sedangkan pada solution phase, produk yang dihasilkan hanya satu dan jumlah yang banyak, pemurniannya lebih sulit, tetapi tahapan reaksi ekstra tidak diperlukan

Unknown mengatakan...

terimakasih ats penjelsannya ica
1. Pada sintesis solid phase, akan dihasilkan campuran beberapa produk, akan tetapi jumlahnya sedikit, isolasi sederhana dari produk secara filtrasi, lalu memerlukan tahapan reaksi ekstra yaitu linkage dan cleavage. Sedangkan pada solution phase, produk yang dihasilkan hanya satu dan jumlah yang banyak, pemurniannya lebih sulit, tetapi tahapan reaksi ekstra tidak diperlukan

Unknown mengatakan...

Menurut saya pada sintesis solid phase, akan dihasilkan campuran beberapa produk, akan tetapi jumlahnya sedikit, isolasi sederhana dari produk secara filtrasi, lalu memerlukan tahapan reaksi ekstra yaitu linkage dan cleavage. Sedangkan pada solution phase, produk yang dihasilkan hanya satu dan jumlah yang banyak, pemurniannya lebih sulit, tetapi tahapan reaksi ekstra tidak diperlukan.
2. Penggunaan metode sintesis paralel, dikarenakan produk yang dihasilkan akan lebih sedikit dan tidak kompleks, sehingga pemisahan dari polimer lebih mudah untuk dilakukan. Selain itu dengan metode paralel, produk yang dihasilkan hanyalah satu produk.

Unknown mengatakan...

Terimakasih Kak atas materi yg disampaikan.
1.Bagaimana perbedaan sintesis solid phase dan sintesis solution phase?
jawab : perbedaan nya yaitu Pada sintesis solid phase, akan dihasilkan campuran beberapa produk, akan tetapi jumlahnya sedikit, isolasi sederhana dari produk secara filtrasi, lalu memerlukan tahapan reaksi ekstra yaitu linkage dan cleavage. Sedangkan pada solution phase, produk yang dihasilkan hanya satu dan jumlah yang banyak, pemurniannya lebih sulit, tetapi tahapan reaksi ekstra tidak diperlukan
2. Mengapa metode sintesis paralel lebih sering digunakan dalam membuat obat?
jawab : enggunaan metode sintesis paralel, dikarenakan produk yang dihasilkan akan lebih sedikit dan tidak kompleks, sehingga pemisahan dari polimer lebih mudah untuk dilakukan. Selain itu dengan metode paralel, produk yang dihasilkan hanyalah satu produk.

Unknown mengatakan...

1.Pada sintesis solid phase, akan dihasilkan campuran beberapa produk, akan tetapi jumlahnya sedikit, isolasi sederhana dari produk secara filtrasi, lalu memerlukan tahapan reaksi ekstra yaitu linkage dan cleavage. Sedangkan pada solution phase, produk yang dihasilkan hanya satu dan jumlah yang banyak, pemurniannya lebih sulit, tetapi tahapan reaksi ekstra tidak diperlukan.
2. Penggunaan metode sintesis paralel, dikarenakan produk yang dihasilkan akan lebih sedikit dan tidak kompleks, sehingga pemisahan dari polimer lebih mudah untuk dilakukan. Selain itu dengan metode paralel, produk yang dihasilkan hanyalah satu produk.

Unknown mengatakan...

. Pada sintesis solid phase, akan dihasilkan campuran beberapa produk, akan tetapi jumlahnya sedikit, isolasi sederhana dari produk secara filtrasi, lalu memerlukan tahapan reaksi ekstra yaitu linkage dan cleavage. Sedangkan pada solution phase, produk yang dihasilkan hanya satu dan jumlah yang banyak, pemurniannya lebih sulit, tetapi tahapan reaksi ekstra tidak diperlukan.
2. Penggunaan metode sintesis paralel, dikarenakan produk yang dihasilkan akan lebih sedikit dan tidak kompleks, sehingga pemisahan dari polimer lebih mudah untuk dilakukan. Selain itu dengan metode paralel, produk yang dihasilkan hanyalah satu produk.

Nadya Rezita mengatakan...

1.Pada sintesis solid phase, akan dihasilkan campuran beberapa produk, akan tetapi jumlahnya sedikit, isolasi sederhana dari produk secara filtrasi, lalu memerlukan tahapan reaksi ekstra yaitu linkage dan cleavage. Sedangkan pada solution phase, produk yang dihasilkan hanya satu dan jumlah yang banyak, pemurniannya lebih sulit, tetapi tahapan reaksi ekstra tidak diperlukan.
2. Penggunaan metode sintesis paralel, dikarenakan produk yang dihasilkan akan lebih sedikit dan tidak kompleks, sehingga pemisahan dari polimer lebih mudah untuk dilakukan. Selain itu dengan metode paralel, produk yang dihasilkan hanyalah satu produk.

Unknown mengatakan...

terima kasih atas materinya, menurut saya:
1. Pada sintesis solid phase, akan dihasilkan campuran beberapa produk, akan tetapi jumlahnya sedikit, isolasi sederhana dari produk secara filtrasi, lalu memerlukan tahapan reaksi ekstra yaitu linkage dan cleavage. Sedangkan pada solution phase, produk yang dihasilkan hanya satu dan jumlah yang banyak, pemurniannya lebih sulit, tetapi tahapan reaksi ekstra tidak diperlukan.
2. Penggunaan metode sintesis paralel, dikarenakan produk yang dihasilkan akan lebih sedikit dan tidak kompleks, sehingga pemisahan dari polimer lebih mudah untuk dilakukan. Selain itu dengan metode paralel, produk yang dihasilkan hanyalah satu produk.

nafisah amri mengatakan...

mpuran beberapa produk, akan tetapi jumlahnya sedikit, isolasi sederhana dari produk secara filtrasi, lalu memerlukan tahapan reaksi ekstra yaitu linkage dan cleavage. Sedangkan pada solution phase, produk yang dihasilkan hanya satu dan jumlah yang banyak, pemurniannya lebih sulit, tetapi tahapan reaksi ekstra tidak diperlukan.
2. Penggunaan metode sintesis paralel, dikarenakan produk yang dihasilkan akan lebih sedikit dan tidak kompleks, sehingga pemisahan dari polimer lebih mudah untuk dilakukan. Selain itu dengan metode paralel, produk yang dihasilkan hanyalah satu produk.

Claudia mengatakan...

terima kasih atas materinya kak ica, menurut saya:
1. Pada sintesis solid phase, akan dihasilkan campuran beberapa produk, akan tetapi jumlahnya sedikit, isolasi sederhana dari produk secara filtrasi, lalu memerlukan tahapan reaksi ekstra yaitu linkage dan cleavage. Sedangkan pada solution phase, produk yang dihasilkan hanya satu dan jumlah yang banyak, pemurniannya lebih sulit, tetapi tahapan reaksi ekstra tidak diperlukan.
2. Penggunaan metode sintesis paralel, dikarenakan produk yang dihasilkan akan lebih sedikit dan tidak kompleks, sehingga pemisahan dari polimer lebih mudah untuk dilakukan. Selain itu dengan metode paralel, produk yang dihasilkan hanyalah satu produk.

Thiara sri utami mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Thiara sri utami mengatakan...

1.Pada sintesis solid phase, akan dihasilkan campuran beberapa produk, akan tetapi jumlahnya sedikit, isolasi sederhana dari produk secara filtrasi, lalu memerlukan tahapan reaksi ekstra yaitu linkage dan cleavage. Sedangkan pada solution phase, produk yang dihasilkan hanya satu dan jumlah yang banyak, pemurniannya lebih sulit, tetapi tahapan reaksi ekstra tidak diperlukan.
2. Penggunaan metode sintesis paralel, dikarenakan produk yang dihasilkan akan lebih sedikit dan tidak kompleks, sehingga pemisahan dari polimer lebih mudah untuk dilakukan. Selain itu dengan metode paralel, produk yang dihasilkan hanyalah satu produk.

Unknown mengatakan...

Terimakasih tas penjelasannya ica
1.Pada sintesis solid phase, akan dihasilkan campuran beberapa produk, akan tetapi jumlahnya sedikit, isolasi sederhana dari produk secara filtrasi, lalu memerlukan tahapan reaksi ekstra yaitu linkage dan cleavage. Sedangkan pada solution phase, produk yang dihasilkan hanya satu dan jumlah yang banyak, pemurniannya lebih sulit, tetapi tahapan reaksi ekstra tidak diperlukan.
2. Penggunaan metode sintesis paralel, dikarenakan produk yang dihasilkan akan lebih sedikit dan tidak kompleks, sehingga pemisahan dari polimer lebih mudah untuk dilakukan. Selain itu dengan metode paralel, produk yang dihasilkan hanyalah satu produk.

Unknown mengatakan...

terimakasih pemaparannya
1. Pada sintesis solid phase, akan dihasilkan campuran beberapa produk, akan tetapi jumlahnya sedikit, isolasi sederhana dari produk secara filtrasi, lalu memerlukan tahapan reaksi ekstra yaitu linkage dan cleavage. Sedangkan pada solution phase, produk yang dihasilkan hanya satu dan jumlah yang banyak, pemurniannya lebih sulit, tetapi tahapan reaksi ekstra tidak diperlukan.

Kurnia Nastira Ningsih mengatakan...

Hai becek jamssss😉
Saya akan menjawab :
1. Pada sintesis solid phase, akan dihasilkan produk berupa campuran dengan jumlah sedikit. Sedangkan pada solution phase, produk yang dihasilkan hanya satu dan jumlah yang banyak, namun pemurniannya lebih sulit.

2. Penggunaan metode sintesis paralel, dikarenakan produk yang dihasilkan akan lebih sedikit dan tidak kompleks, sehingga pemisahan dari polimer lebih mudah untuk dilakukan. Selain itu dengan metode paralel, produk yang dihasilkan hanyalah satu produk.

Unknown mengatakan...

Terimakasih becek,
1. Pada sintesis solid phase, akan dihasilkan campuran beberapa produk, akan tetapi jumlahnya sedikit, isolasi sederhana dari produk secara filtrasi, lalu memerlukan tahapan reaksi ekstra yaitu linkage dan cleavage. Sedangkan pada solution phase, produk yang dihasilkan hanya satu dan jumlah yang banyak, pemurniannya lebih sulit, tetapi tahapan reaksi ekstra tidak diperlukan.
2. Penggunaan metode sintesis paralel, dikarenakan produk yang dihasilkan akan lebih sedikit dan tidak kompleks, sehingga pemisahan dari polimer lebih mudah untuk dilakukan. Selain itu dengan metode paralel, produk yang dihasilkan hanyalah satu produk.

Tiur mengatakan...

terimakasih ica
menurut saya
1. Pada sintesis solid phase, akan dihasilkan campuran beberapa produk, akan tetapi jumlahnya sedikit, isolasi sederhana dari produk secara filtrasi, lalu memerlukan tahapan reaksi ekstra yaitu linkage dan cleavage. Sedangkan pada solution phase, produk yang dihasilkan hanya satu dan jumlah yang banyak, pemurniannya lebih sulit, tetapi tahapan reaksi ekstra tidak diperlukan.
2. Penggunaan metode sintesis paralel, dikarenakan produk yang dihasilkan akan lebih sedikit dan tidak kompleks, sehingga pemisahan dari polimer lebih mudah untuk dilakukan. Selain itu dengan metode paralel, produk yang dihasilkan hanyalah satu produk

Chemistman mengatakan...

Penggunaan metode sintesis paralel, dikarenakan produk yang dihasilkan akan lebih sedikit dan tidak kompleks, sehingga pemisahan dari polimer lebih mudah untuk dilakukan. Selain itu dengan metode paralel, produk yang dihasilkan hanyalah satu produk.

Aisyah mengatakan...

terima kasih atas materinya, menurut saya:
1. Pada sintesis solid phase, akan dihasilkan campuran beberapa produk, akan tetapi jumlahnya sedikit, isolasi sederhana dari produk secara filtrasi, lalu memerlukan tahapan reaksi ekstra yaitu linkage dan cleavage. Sedangkan pada solution phase, produk yang dihasilkan hanya satu dan jumlah yang banyak, pemurniannya lebih sulit, tetapi tahapan reaksi ekstra tidak diperlukan.
2. Penggunaan metode sintesis paralel, dikarenakan produk yang dihasilkan akan lebih sedikit dan tidak kompleks, sehingga pemisahan dari polimer lebih mudah untuk dilakukan. Selain itu dengan metode paralel, produk yang dihasilkan hanyalah satu produk

Unknown mengatakan...


2. Penggunaan metode sintesis paralel, dikarenakan produk yang dihasilkan akan lebih sedikit dan tidak kompleks, sehingga pemisahan dari polimer lebih mudah untuk dilakukan. Selain itu dengan metode paralel, produk yang dihasilkan hanyalah satu produk

Unknown mengatakan...

1.Pada sintesis solid phase, akan dihasilkan campuran beberapa produk, akan tetapi jumlahnya sedikit, isolasi sederhana dari produk secara filtrasi, lalu memerlukan tahapan reaksi ekstra yaitu linkage dan cleavage. Sedangkan pada solution phase, produk yang dihasilkan hanya satu dan jumlah yang banyak, pemurniannya lebih sulit, tetapi tahapan reaksi ekstra tidak diperlukan.
2. Penggunaan metode sintesis paralel, dikarenakan produk yang dihasilkan akan lebih sedikit dan tidak kompleks, sehingga pemisahan dari polimer lebih mudah untuk dilakukan. Selain itu dengan metode paralel, produk yang dihasilkan hanyalah satu produk.

Ayu mengatakan...

Terimakasih atas paparan materinya becek, disini saya ingin menambahkan jawaban atas pertanyaan yg diajukan:.
1. Pada sintesis solid phase, akan dihasilkan campuran beberapa produk, akan tetapi jumlahnya sedikit, isolasi sederhana dari produk secara filtrasi, lalu memerlukan tahapan reaksi ekstra yaitu linkage dan cleavage. Sedangkan pada solution phase, produk yang dihasilkan hanya satu dan jumlah yang banyak, pemurniannya lebih sulit, tetapi tahapan reaksi ekstra tidak diperlukan.
2. Penggunaan metode sintesis paralel, dikarenakan produk yang dihasilkan akan lebih sedikit dan tidak kompleks, sehingga pemisahan dari polimer lebih mudah untuk dilakukan. Selain itu dengan metode paralel, produk yang dihasilkan hanyalah satu produk.

Dyah miranti devy mengatakan...

Hai icaaaa besik

1. Pada sintesis solid phase, akan dihasilkan campuran beberapa produk, akan tetapi jumlahnya sedikit, isolasi sederhana dari produk secara filtrasi, lalu memerlukan tahapan reaksi ekstra yaitu linkage dan cleavage. Sedangkan pada solution phase, produk yang dihasilkan hanya satu dan jumlah yang banyak, pemurniannya lebih sulit, tetapi tahapan reaksi ekstra tidak diperlukan.
2. Penggunaan metode sintesis paralel, dikarenakan produk yang dihasilkan akan lebih sedikit dan tidak kompleks, sehingga pemisahan dari polimer lebih mudah untuk dilakukan. Selain itu dengan metode paralel, produk yang dihasilkan hanyalah satu produk.

Tia Fenny mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Unknown mengatakan...

Terimakasihh atas materinyaa. Menurut saya :
1.Pada sintesis solid phase, akan dihasilkan campuran beberapa produk, akan tetapi jumlahnya sedikit, isolasi sederhana dari produk secara filtrasi, lalu memerlukan tahapan reaksi ekstra yaitu linkage dan cleavage. Sedangkan pada solution phase, produk yang dihasilkan hanya satu dan jumlah yang banyak, pemurniannya lebih sulit, tetapi tahapan reaksi ekstra tidak diperlukan.
2. Penggunaan metode sintesis paralel, dikarenakan produk yang dihasilkan akan lebih sedikit dan tidak kompleks, sehingga pemisahan dari polimer lebih mudah untuk dilakukan. Selain itu dengan metode paralel, produk yang dihasilkan hanyalah satu produk.

Tia Fenny mengatakan...

Terimakasih ka atas penjelasannya,
1.Pada sintesis solid phase, akan dihasilkan campuran beberapa produk, akan tetapi jumlahnya sedikit, isolasi sederhana dari produk secara filtrasi, lalu memerlukan tahapan reaksi ekstra yaitu linkage dan cleavage. Sedangkan pada solution phase, produk yang dihasilkan hanya satu dan jumlah yang banyak, pemurniannya lebih sulit, tetapi tahapan reaksi ekstra tidak diperlukan.
2. Penggunaan metode sintesis paralel, dikarenakan produk yang dihasilkan akan lebih sedikit dan tidak kompleks, sehingga pemisahan dari polimer lebih mudah untuk dilakukan. Selain itu dengan metode paralel, produk yang dihasilkan hanyalah satu produk.

benybermantoo mengatakan...

Terimakasih atas materinya.
Jawaban saya:
1.Pada sintesis solid phase, akan dihasilkan campuran beberapa produk, akan tetapi jumlahnya sedikit, isolasi sederhana dari produk secara filtrasi, lalu memerlukan tahapan reaksi ekstra yaitu linkage dan cleavage. Sedangkan pada solution phase, produk yang dihasilkan hanya satu dan jumlah yang banyak, pemurniannya lebih sulit, tetapi tahapan reaksi ekstra tidak diperlukan.
2.Penggunaan metode sintesis paralel, dikarenakan produk yang dihasilkan akan lebih sedikit dan tidak kompleks, sehingga pemisahan dari polimer lebih mudah untuk dilakukan. Selain itu dengan metode paralel, produk yang dihasilkan hanyalah satu produk.

Unknown mengatakan...

Anyeong Ica
Terima kasih atas materinya, menurut saya:
1.Pada sintesis solid phase, akan dihasilkan campuran beberapa produk, akan tetapi jumlahnya sedikit, isolasi sederhana dari produk secara filtrasi, lalu memerlukan tahapan reaksi ekstra yaitu linkage dan cleavage. Sedangkan pada solution phase, produk yang dihasilkan hanya satu dan jumlah yang banyak, pemurniannya lebih sulit, tetapi tahapan reaksi ekstra tidak diperlukan.
2.Penggunaan metode sintesis paralel, dikarenakan produk yang dihasilkan akan lebih sedikit dan tidak kompleks, sehingga pemisahan dari polimer lebih mudah untuk dilakukan. Selain itu dengan metode paralel, produk yang dihasilkan hanyalah satu produk.

Unknown mengatakan...

1.Pada sintesis solid phase, akan dihasilkan campuran beberapa produk, akan tetapi jumlahnya sedikit, isolasi sederhana dari produk secara filtrasi, lalu memerlukan tahapan reaksi ekstra yaitu linkage dan cleavage. Sedangkan pada solution phase, produk yang dihasilkan hanya satu dan jumlah yang banyak, pemurniannya lebih sulit, tetapi tahapan reaksi ekstra tidak diperlukan.
2. Penggunaan metode sintesis paralel, dikarenakan produk yang dihasilkan akan lebih sedikit dan tidak kompleks, sehingga pemisahan dari polimer lebih mudah untuk dilakukan. Selain itu dengan metode paralel, produk yang dihasilkan hanyalah satu produk.

Unknown mengatakan...

Terimakasih kak icha atas materinya
1.Pada sintesis solid phase, akan dihasilkan campuran beberapa produk, akan tetapi jumlahnya sedikit, isolasi sederhana dari produk secara filtrasi, lalu memerlukan tahapan reaksi ekstra yaitu linkage dan cleavage. Sedangkan pada solution phase, produk yang dihasilkan hanya satu dan jumlah yang banyak, pemurniannya lebih sulit, tetapi tahapan reaksi ekstra tidak diperlukan.
2. Penggunaan metode sintesis paralel, dikarenakan produk yang dihasilkan akan lebih sedikit dan tidak kompleks, sehingga pemisahan dari polimer lebih mudah untuk dilakukan. Selain itu dengan metode paralel, produk yang dihasilkan hanyalah satu produk.

Unknown mengatakan...

Terima kasih atas materinya, menurut saya:
1.Pada sintesis solid phase, akan dihasilkan campuran beberapa produk, akan tetapi jumlahnya sedikit, isolasi sederhana dari produk secara filtrasi, lalu memerlukan tahapan reaksi ekstra yaitu linkage dan cleavage. Sedangkan pada solution phase, produk yang dihasilkan hanya satu dan jumlah yang banyak, pemurniannya lebih sulit, tetapi tahapan reaksi ekstra tidak diperlukan.
2.Penggunaan metode sintesis paralel, dikarenakan produk yang dihasilkan akan lebih sedikit dan tidak kompleks, sehingga pemisahan dari polimer lebih mudah untuk dilakukan. Selain itu dengan metode paralel, produk yang dihasilkan hanyalah satu produk

Unknown mengatakan...

Terima kasih kk atas materinya
Hmmm saya akan mencoba untuk menjawabnya
1.Pada sintesis solid phase, akan dihasilkan campuran beberapa produk, akan tetapi jumlahnya sedikit, isolasi sederhana dari produk secara filtrasi, lalu memerlukan tahapan reaksi ekstra yaitu linkage dan cleavage. Sedangkan pada solution phase, produk yang dihasilkan hanya satu dan jumlah yang banyak, pemurniannya lebih sulit, tetapi tahapan reaksi ekstra tidak diperlukan.
2.Penggunaan metode sintesis paralel, dikarenakan produk yang dihasilkan akan lebih sedikit dan tidak kompleks, sehingga pemisahan dari polimer lebih mudah untuk dilakukan. Selain itu dengan metode paralel, produk yang dihasilkan hanyalah satu produk

Unknown mengatakan...

terima kasih atas materinya kak ica, menurut saya:
1. Pada sintesis solid phase, akan dihasilkan campuran beberapa produk, akan tetapi jumlahnya sedikit, isolasi sederhana dari produk secara filtrasi, lalu memerlukan tahapan reaksi ekstra yaitu linkage dan cleavage. Sedangkan pada solution phase, produk yang dihasilkan hanya satu dan jumlah yang banyak, pemurniannya lebih sulit, tetapi tahapan reaksi ekstra tidak diperlukan.
2. Penggunaan metode sintesis paralel, dikarenakan produk yang dihasilkan akan lebih sedikit dan tidak kompleks, sehingga pemisahan dari polimer lebih mudah untuk dilakukan. Selain itu dengan metode paralel, produk yang dihasilkan hanyalah satu produk.

Indah pramana mengatakan...

1. Pada sintesis solid phase, akan dihasilkan campuran beberapa produk, akan tetapi jumlahnya sedikit, isolasi sederhana dari produk secara filtrasi, lalu memerlukan tahapan reaksi ekstra yaitu linkage dan cleavage. Sedangkan pada solution phase, produk yang dihasilkan hanya satu dan jumlah yang banyak, pemurniannya lebih sulit, tetapi tahapan reaksi ekstra tidak diperlukan. 
2. Penggunaan metode sintesis paralel, dikarenakan produk yang dihasilkan akan lebih sedikit dan tidak kompleks, sehingga pemisahan dari polimer lebih mudah untuk dilakukan. Selain itu dengan metode paralel, produk yang dihasilkan hanyalah satu produk.

Unknown mengatakan...

1. Pada sintesis solid phase, akan dihasilkan campuran beberapa produk, akan tetapi jumlahnya sedikit, isolasi sederhana dari produk secara filtrasi, lalu memerlukan tahapan reaksi ekstra yaitu linkage dan cleavage. Sedangkan pada solution phase, produk yang dihasilkan hanya satu dan jumlah yang banyak, pemurniannya lebih sulit, tetapi tahapan reaksi ekstra tidak diperlukan.
2. Penggunaan metode sintesis paralel, dikarenakan produk yang dihasilkan akan lebih sedikit dan tidak kompleks, sehingga pemisahan dari polimer lebih mudah untuk dilakukan. Selain itu dengan metode paralel, produk yang dihasilkan hanyalah satu produk.

Posting Komentar

 

Kimia Organik Sintesis Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review